Subjek dan Objek Sasaran Evaluasi Program

22 5 penguasaan teknik pengolahan data, 6 cara menyusun laporan penelitian. c. Obyektif dan cermat. Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengimbau tugas penting yang dalam tugasnya ditopang oleh data yang dikumpulkan secara cermat dan obyektif. Mereka diharapkan dapat mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dan sebagainya secara cermat dan obyektif pula. d. Jujur dan dapat dipercaya. Tim evaluator merupakan tim kepada siapa pengambil keputusan menumpahkan seluru kepercayaannya padanya. Mengapa pengambil keputusan minta tolong untuk mengevaluasi program yang dipandang penting untuk dievaluasi.

6. Model Evaluasi Program

Terdapat banyak model dalam evaluasi yang dikemukakan oleh para ahli. Kaufman dan Thomas dalam Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin 2007:24 membedakan model evaluasi menjadi delapan model. Adapun delapan model uang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Model yang berorientasi pada tujuan Goal Oriented Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Ralph W. Tyler. Adapun yang menjadi objek pengamatan pada model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara berkesinmabungan, terus menerus, mencek seberapa jauh tujuan tersebut sudah terlaksana di dalam proses pelaksanaan program. b. Model evaluasi lepas tujuan Goal Free Evaluation Model 23 Model ini dikembangkan oleh Michael Scriven, yang cara kerja dari evaluasi ini adalah berlawanan dari model yang dikembangkan oleh Tyler. Menurut Michael Scriven, dalam melaksanakan evaluasi program evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang menjadi tujuan program. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kerjanya program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan- penampilan yang terjadi, baik hal-hal positif yang diharapkan maupun hal negatif yang tidak diharapkan. c. Model formatif dan sumatif Formatif Sumatif Evaluation Model Model evaluasi ini dikembangkan oleh Michael Scriven. Pada model evaluasi ini, evaluator melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada saat program sedang berjalan. Adapun tujuan evaluasi formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana program dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan. Evaluator dalam hal ini juga melakukan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan setelah program berakhir. Tujuan evaluasi sumatif adalah untuk mengukur ketercapaian sebuah program. Wirawan 2012:86-89 membedakan tujuan evaluasi formatif dan sumatif sebagai berikut: 1 Tujuan Evaluasi Formatif a Untuk mengukur hasil pelaksanaan program secara periodik. b Untuk mengukur apakah klienpartisipan bergerak ke arah tujuan direncanakan. c Untuk mengukur apakah sumber-sumber telah dipergunakan sesuai dengan rencana.