Gambaran Umum Program Cerdas Istimewa CI Akselerasi

85 kemampuan intelektual umum dengan kategori genius IQ ≥ 140 atau mereka yang memiliki kemampuan intelektual umum dengan kategori cerdas IQ ≥ 130 yang ditunjang oleh kreativitas dan keterikatan terhadap tugas dalam kategori di atas rata-rata. 2 Kesehatan fisik. 3 Kesediaan calon siswa program pendidikan CI dan persetujuan orang tua, yaitu pernyataan tertulis dari pihak penyelenggara Program Pendidikan CI untuk siswa dan orang tuanya tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap perlu dipatuhi untuk menjadi peserta Program Pendidikan CI . 1 Jumlah Siswa a Jumlah Siswa Program Pendidikan CI Tahun ajaran 2013 2014= 10 siswa Tahun ajaran 2014 2015 = 28 siswa Total semua siswa = 38 siswa b Jumlah rombongan belajar Program Pendidikan CI = 3 kelas 1. Kelas X ada 2 rombel 2. Kelas XI ada 1 rombel c Skor IQ siswa Program Pendidikan CI Tabel 2. Skor IQ Siswa Program CI Akselerasi No. Skor IQ Tahun Pelajaran 20132014 20142015 1 Tertinggi 144 155 2 Terendah 130 130 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa skor IQ tertinggi siswa pada tahun pelajaran 20132014 yaitu 144, sedangkan pada tahun pelajaran 86 20142015 mengalami kenaikan yaitu 155. Skor IQ terendah siswa pada tahun ajaran 20132014 yaitu 130, sedangkan pada tahun pelajaran 20142015 skor IQ tidak mengalami perubahan. 2 Pelaksanaan tes IQ calon siswa Program Pendidikan CI dilaksanakan oleh Lembaga Psikologi yang ditunjukkan oleh sekolah dalam hal ini adalah Psikolog dari UAD. 3 Jenis – jenis tes yang dilaksanakan untuk menyeleksi siswa Program Pendidikan CI adalah IQ, komitmen tugas, kreativitas dan kesiapan mental. 4 Jumlah pendaftar untuk Program Pendidikan CI adalah : Tahun ajaran 20132014 : 82 siswa Tahun ajaran 20142015 : 38 siswa 5 Latar belakang pendidikan siswa Program Pendidikan CI di sekolah sebelumnya adalah dari program regular. 6 Jumlah siswa Program Pendidikan CI yang pindah ke program regular tidak ada. 7 Kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh siswa Program Pendidikan CI adalah: Karya Ilmiah Remaja KIR, tonti, basket, sepakbola, pembinaan olimpiade. 8 Jenis lomba yang pernah diikuti oleh siswa Program Pendidikan CI yaitu: Karya Ilmiah Remaja Juara 2 di Dinas Kota dan Propinsi, OSN Kebumian Finalis tingkat Nasional di Dinas Pendidikan Pusat, Pidato dalam Bahasa Jepang Juara 1 di UGM. 87

B. Hasil Penelitian

Sebagaimana disebutkan pada bab II pada penelitian ini menggunakan model CIPP Context, Input, Process, Product dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program akselerasi ini dan berikut adalah uraiannya.

1. Pelaksanaan Program Cerdas Istimewa CI Akselerasi

a. Evaluasi Komponen Konteks Context

Komponen konteks mencakup masalah kondisi lingkungan sekolah yang berkaitan dengan program yang dilaksanakan serta sejauh mana relevansi pelaksanaan program dengan tujuan yang telah ditetapkan. 1 Latar belakang penyelenggaraan program CI akselerasi Untuk mengakomodasikan siswa cerdas istimewa dan agar siswa tersebut mendapatkan pelayanan dengan baik harus diberikan suatu layanan program pendidikan dengan baik pula, sehingga mereka dapat mengembangkan diri dan menyalurkan potensi bakat dan minatnya secara optimal. Layanan program pendidikan yang dapat menampung siswa tersebut yaitu program CI akselerasi. Berkaitan dengan latar belakang penyelenggaraan program CI akselerasi SMA N 5 Yogyakarta berikut yang disampaikan oleh KA sebagai koordinator program CI akselerasi pada tanggal 29 januari 2015: “Seiring berjalannya waktu SMAN 5 Yogyakarta yang dipandang oleh Kepala Sekolah Pak Munjid memberikan tanda-tanda bahwa SMAN 5 Yogyakarta itu berkembang menuju kemajuan, peningkatan kualitas kelulusan. Nah, oleh bapak kepala sekolah terdahulu diberikan suatu kesempatan mengapa sekolah ini tidak membuka akselerasi seperti sekolah-sekolah yang lain seperti SMAN 1, SMAN 3, SMAN 8, SMAN 2 supaya kita bersaing dengan sekolah lain sehingga kita membuka program akselerasi berdasarkan hasil UNAS kita kan secara penambahan rata-rata NEM masuk dengan NEM keluar tertinggi sendiri mbak. Jadi, NEM yang masuk dirata-rata dengan NEM hasil kelulusan 88 dirata-rata dari semua SMA se-DIY kita tertinggi sendiri. Nah, dari dasar itu, pak kepala sekolah yang dulu mengapa kita tidak membuka aksel karena kalau dilihat “kelihatannya kita mampu”. Dari dasar itulah kita mengajukan ke Dikpora kemudian di tunjuk. Itu awal mulanya.” Pendapat lain yang diungkapkan oleh BS sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Negeri 5 Yogyakarta pada tanggal 03 Februari 2015 bahwa “program CI akselerasi dirumuskan atau dirancang untuk menampung siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata. Selain itu, program CI akselerasi dirumuskan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun.” Adapun latar belakang siswa mengikuti program CI Akselerasi berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak WD dan Ibu AK selaku orang tua siswa program CI Akselerasi pada tanggal 14 Juni 2015, mereka mengatakan bahwa anaknya masuk program CI Akselerasi karena arahan dari orang tua dengan alasan bahwa program CI Akselerasi dapat mempersingkat waktu belajar mereka di SMA. Pendapat lain terkait latar belakang siswa mengikuti program CI Akselerasi berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu siswa yaitu; 1 siswa ingin lulus cepat sehingga bisa masuk universitas dan kemudian kerja, 2 siswa ingin merasakan hal baru karena siswa belum mengetahui apa itu program akselerasi, 3 siswa ingin membuktikan kepada orang lain bahwa dirinya bisa seperti mereka yang masuk di sekolah teladan, seperti SMA Negeri 1 Yogyakarta. Latar belakang dilaksanakannya program CI akselerasi di SMA Negeri 5 Yogyakarta berawal dari siswa yang memiliki bakat akademik di atas rata-rata perlu mendapatkan suatu layanan pendidikan agar bakat, keinginan dan 89 keistimewaan yang ada pada siswa tersebut dapat terakomodasikan dengan baik. Kemudian adanya tanda-tanda SMA Negeri 5 Yogyakarta mengalami peningkatan kualitas dan kemajuan serta kondisi lingkungan sekolah cukup mampu dan siap untuk menyelenggarakan suatu layanan pendidikan untuk menampung siswa tersebut, sehingga kepala sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta mengusulkan permohonan izin ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Yogyakarta untuk mendirikan layanan pendidikan yang disebut Program Cerdas Istimewa CI atau Program Percepatan Belajar. Kemudian adanya dukungan dari orang tua siswa dan keinginan dari dalam diri siswa dan rasa ingin tahu yang tinggi untuk masuk program CI Akselerasi. Program ini dirumuskan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun. 2 Tujuan Program Tujuan program CI akselerasi SMA N 5 Yogyakarta yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan program cerdas istimewa akselerasi SMA N 5 mengacu pada tujuan pendidikan menengah atas SMA N 5 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan KA sebagai Koordinator Program CI Akselerasi di SMA Negeri 5 Yogyakarta pada tanggal 29 januari 2015 bahwa, “sasarannya yang jelas kita memberikan wadah akses ke anak-anak yang berpotensi untuk menyelesaikan studinya dua tahun dengan hasil yang memuaskan dan diterima diperguruan tinggi favorit atau yang diinginkan. Itu sasaran dan tergetnya.” 90 Pernyataan kedua yang diungkap oleh BS sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana pada tanggal 03 Februari 2015 bahwa, sasaran dari program akselerasi, “1 siswa diharapkan lulus dan diterima di semua perguruan tinggi terutama perguruan tingga favorit; 2 Lulusan program CI akselerasi menghantarkan siswa ke perguruan tinggi 100 dibekali dengan akhlak.” Berbagai kegiatan dan pemenuhan kebutuhan pelaksanaan program telah dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan sasaran program. Dari pendapat kedua narasumber di atas dapat diketahui bahwa program akselerasi bertujuan untuk mewadahi siswa yang memiliki potensi agar mereka lulus dengan hasil yang memuaskan dan diterima diperguruan tinggi favorit dimana hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan SMA Negeri 5 Yogyakarta yaitu meningkatkan dan menumbuhkembangkan bakat dan prestasi siswa bidang akademis maupun non akademis dan minimal 75 dari jumlah siswa diterima di PTN. Kemudian BS sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMA Negeri 5 Yogyakarta pada tanggal 03 Februari 2015 menyebutkan, “Program CI yang telah dirumuskan jelas relevan. Program CI akselerasi dirumuskan atau dirancang untuk menampung siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata. Selain itu, program CI akselerasi dirumuskan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa adanya relevansi yang jelas antara pelaksanaan program dengan tujuan yang akan dicapai. Program CI akselerasi dirumuskan atau dirancang untuk menampung siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun. Relevansi pelaksanaan program 91 dengan tujuan tidak akan tercapai tanpa adanya komponen penunjang. Seperti yang diungkap oleh BS selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta pada tanggal 03 februari 2015 bahwa “relevansi program dengan tujuan yang hendak dicapai di tunjang dengan adanya faktor-faktor lain. Seperti faktor sarana penunjang pembelajaran dalam program CI akselerasi.” Kemudian dijelaskan lagi oleh BS sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMA Negeri 5 Yogyakarta pada tanggal 03 Februari 2015 bahwa, “ketercapaian program sudah mencapai 80 dari keseluruhan tujuan yang hendak dicapai. Adapun 20 dari keseluruhan tujuan yang belum tercapai dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: anak belum mengetahui program akselerasi jadi anak belum mempersiapkan diri sehingga belum bisa memanaj waktu karena anak akselerasi harus betul-betul mengejar anak-anak yang lain dan guru harus memberikan materi yang cepat. Untuk materi pelajaran yang bersifat kognitif bisa dipercepat, akan tetapi materi pelajaran yang bersifat kebudayaan dan keterampilan tidak bisa dipercepat.” Dari ungkapan BS tersebut diketahui bahwa tingkat ketercapaian program CI akselerasi SMA N 5 Yogyakarta belum dapat dikatakan 100 berhasil. Hal ini disebabkan ada beberapa komponen penunjang belum memenuhi pelaksanaan program CI akselerasi, seperti kurangnya pengetahuan siswa tentang program akselerasi, sarana prasaran penunjang pembelajaran yang masih kurang memadai, dan materi pelajaran kebudayaan dan keterampilan yang tidak bisa dipercepat.

b. Evaluasi Komponen Masukan Input

1 Peserta Program a Mekanisme Penerimaan dan Kriteria Peserta Program Salah satu komponen input masukan dalam pelaksanaan program CI akselerasi adalah peserta program siswa. Untuk mengungkap data