Impor ANALISIS PDRB DARI SISI PERM INTAAN

Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional 17

1.2.1. Sektor Pertanian

Pada triw ulan III 2010, sektor pertanian melambat dan tumbuh sebesar 7,81 y-o-y atau 3,35 q-t-q. Pelambatan terjadi seiring berakhirnya panen raya kakao di beberapa sentra pada tengah triw ulan laporan. Berdasarkan Angka Ramalan III ARAM III BPS, produksi padi Propinsi Sulaw esi Tengah tahun 2010 diperkirakan mencapai 986.126 ton GKG, naik sebesar 32.730 ton 3,43 dibandingkan dengan produksi tahun 2009 yang mencapai 953.396 ton GKG. Peningkatan produksi tahun 2010 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,56 kuha, sementara untuk luas panen diperkirakan mengalami penurunan sebesar 59 ha -0,03 . Sementara itu berdasarkan produksi jagung Sulaw esi Tengah diperkirakan naik sebesar 4,2 menjadi 171.179 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 1.653 ha 3,57 dan produktivitas sebesar 0,22 kuha 0,62 . Sementara itu berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Sulaw esi Tengah hingga bulan Agustus, luas panen padi saw ah mencapai 116.695 hektar dengan w ilayah terluas berada di w ilayah Kabupaten Donggala disusul Kabupaten Parigi M outong dan Kabupaten Banggai. Dalam lima tahun terakhir luas panen padi di Sulaw esi Tengah bertambah rata-rata sebesar 4,37 pertahun, sementara produksinya naik rata-rata sebesar 7,75 pertahun. Komoditas lain yang juga tercatat mengalami penambahan luas panen adalah jagung, kedelai, dan ubi kayu. Peningkatan luas panen tersebut berimbas pada kenaikan produksi komoditas pertanian tersebut. Potensi untuk meningkatkan produksi pertanian di Sulaw esi Tengah masih cukup terbuka. Berdasarkan data luas lahan menurut penggunaan dari BPS, di provinsi Sulaw esi Tengah terdapat lahan beririgasi yang belum dimanfaatkan hingga 13.596 hektar. Wilayah kabupaten yang tercatat paling banyak memiliki lahan tidur adalah M orow ali dan Banggai. Sementara luas lahan kering yang belum dimanfaatkan mencapai 674.728 hektar dengan jumlah paling banyak berada di Kabupaten Banggai. Kondisi ini tentu saja menjadi salah satu faktor potensial untuk mendorong peningkatan produksi padi maupun palaw ija di Sulaw esi Tengah, meskipun pada tahun lalu Sulteng mencatatkan surplus sebesar 193.839 ton dan menjadi salah satu penyumbang produksi padi nasional. Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional 18 ProduksiTon y.o.y persen Hektar y.o.y luas Sumber : ARAM III 2010, BPS Sulteng Sumber : ARAM III 2010, BPS Sulteng Grafik 1.18. Perkembangan Produksi Padi dan Jagung Di Sulteng Grafik 1.19. Perkembangan Luas Panen Tanaman Padi dan Jagung Di Sulteng Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Sulaw esi Tengah, pada tahun ini telah dicetak lahan saw ah baru dengan luas lebih dari 3.500 hektar yang tersebar di beberapa w ilayah Kabupaten dengan biaya dari APBN maupun APBD. Pencetakan lahan baru dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa datang dan mengimbangi alih fungsi lahan. Kabupaten M orow ali dan Buol merupakan daerah yang tercatat paling banyak mencetak saw ah baru masing-masing seluas 1.000 hektar. Di masa yang akan datang untuk menekan laju alih fungsi lahan, pemerintah akan memetakan daerah yang akan menjadi pusat produksi pangan nasional dan dimasukan dalam rancangan tata ruang w ilayah nasional. Produktivitas padi di Sulaw esi Tengah saat ini mencapai 4,5 ton per hektar, masih dibaw ah rata-rata nasional 6 tonhektar. Faktor penyebabnya adalah terbatasnya tenaga penyuluh lapangan dan rendahnya kesadaran petani untuk menggunakan bibit unggul, melakukan pemupukan dan pengolahan. Pada tahun 2012, provinsi Sulaw esi Tengah menargetkan menjadi 10 besar penghasil padi nasional. Harga komoditas utama pertanian seperti padi, cengkih, kakao dan hasil perikanan selama triw ulan laporan cukup menggembirakan. Khusus untuk komoditas padi, tingginya harga beras di pasaran telah menyebabkan seretnya pengadaan beras oleh BULOG. Disisi lain volume ekspor komoditas perikanan pada selama Juli-September 2010 mengalami kontraksi sebesar -98,8 y-o-y , sementara ekspor bahan nabati dan hew ani lainnya tumbuh sebesar 58,5 y-o-y . Ekspor komoditas kakao dan kopi yang merupakan komoditas unggulan Sulaw esi Tengah