Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional
24
Seperti halnya penumpang yang menggunakan angkutan udara, jumlah penumpang kapal laut pada triw ulan III 2010 mengalami peningkatan dibandingkan
triw ulan sebelumnya. Jumlah penumpang kapal laut pada triw ulan laporan mencapai 31.837 penumpang, naik sebesar 94,98
q-t-q
meski secara tahunan mengalami penurunan sebesar -28,08
y-o-y
, dan didominasi oleh kelompok penumpang yang turun. M eningkatnya pendapatan masyarakat dan semakin kompetitifnya harga
tiket yang ditaw arkan oleh maskapai penerbangan menjadikan minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan kapal laut menjadi berkurang.
Tabel 1.5. Perkembangan Jumlah Penumpang Kapal Laut M elalui Pelabuhan Pantoloan
Penumpang Tw 1 2008
Tw 2 2008 Tw 3 2008
Tw 4 2008 Tw 1 2009
Tw 2 2009 Tw 3 2009
Tw 4 2009 Tw 1 2010
Tw 2 2010 Tw 3 2010 Turun
12,831 12,947
19,137 19,170
13,186 11,370
23,036 11,835
9,402 9,393
17,190
Berangkat 15,173
13,691 27,034
22,732 16,291
8,992 21,232
8,944 8,693
6,935 14,647
Jumlah 28,004
26,638 46,171
41,902 29,477
20,362 44,268
20,779 18,095
16,328 31,837
Sumber : PT Pelindo IV, Cabang Pantoloan
1.2.5. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian pada triw ulan III 2010 melambat 1,79
y-o-y, atau sebesar 4,65 q-t-q.
Pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian terjadi seiring meningkatnya realisasi produksi bahan galian C, dan
ekspor bijih mineral tambang. Angka realisasi produksi bahan galian C di Kabupaten Donggala selama triw ulan III 2010 tumbuh sebesar 8,7
q-t-q
dan secara tahunan tumbuh 22,09
y-o-y
. Produksi bahan galian C tertinggi dicapai pada bulan
Agustus 2010, dengan volume mencapai 153.108 kubik. Sementara itu kegiatan penambangan emas rakyat di w ilayah Poboya masih terus berlangsung.
Sebagai daerah yang kaya sumber mineral, di w ilayah Sulaw esi Tengah terdapat potensi bahan tambang seperti nikel, bijih besi, tembaga, emas, perak, dll yang
tersebar di hampir tiap w ilayah kabupaten memiliki potensi tambang. Namun potensi tambang tersebut belum digarap dengan baik. Ekspor tambang Sulaw esi Tengah
pada triw ulan laporan mengalami tumbuh 10 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu meski secara kuartalan turun sebesar -4,6
q-t-q.
Ekspor hasil tambang Sulaw esi Tengah lebih banyak dikirim ke negara China seiring meningkatnya aktivitas
perekonomian di negara tersebut.
Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional
25
Meter Kubik growth Ton growth
Sumber : Distamben Kab. Donggala Sumber : web dsm
Grafik 1.31. Produksi Bahan Galian Golongan C Grafik 1.32. Ekspor M ineral Tambang
1.2.6. Sektor Industri Pengolahan
Pada triw ulan III 2010, sektor industri pengolahan mengalami pelambatan sebesar 9,04
y-o-y atau 3,57 q-t-q.
Pelambatan tersebut dapat dikonfirmasi dari angka pertumbuhan kredit sektor industri, dan konsumsi BBM
untuk industri pada triw ulan laporan. Berdasarkan data akhir September 2010 kredit
sektor industri tumbuh melambat sebesar 13,6
y-o-y
dengan nilai sebesar Rp206,9 miliar.
Ton growth RpMiliar growth y-o-y
Sumber : Web DSM BI Sumber Buku SEKDA Sulteng
Grafik 1.33. Volume Ekspor Produk M anufaktur Sulteng
Grafik 1.34. Perkembangan Kredit Sektor Industri Sulteng
Sementara itu volume ekspor produk manufaktur pada periode Juli September 2010 tercatat sebesar 29,47 metrik ton atau mengalami penurunan hingga 31 dari
triw uan III 2009. M eski mengalami penurunan volume ekspor barang industri, konsumsi bahan bakar industri mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya.