Sektor Pertanian ANALISIS PDRB DARI SISI PENAWARAN
Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional
19
tumbuh sebesar 2,3
y-o-y
, dan ekspor komoditas minyak nabati tumbuh sebesar 9,3
y-o-y
. Dalam upaya untuk meningkatkan produksi kakao, sejak tahun lalu Askindo
Sulaw esi Tengah telah membangun pusat pengembangan bibit kakao di Palu melalui kerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember dan Universitas
Tadulako. Hasil kerjasama yang telah dicapai yakni penyediaan lahan seluas 14 hektar dan penelitian 8 delapan klon bibit kakao yang disiapkan sesuai lahan dan
cuaca di w ilayah Indonesia Timur yang ditargetkan selesai pada tahun 2011. Data Askindo menyebutkan luas lahan kakao di Sulaw esi Tengah sekitar 220 ribu hektar.
Upaya lain yang sedang ditempuh oleh Askindo adalah mendorong para petani dan eksportir untuk memfasilitasi sertifikasi lahan kebun kakao. Langkah ini perlu
dilakukan untuk merespons permintaan pasar, khususnya dari negara-negara Eropa akan produk yang ramah terhadap lingkungan. M elalui sertifikasi diharapkan volume
produksi dan mutu produk yang dihasilkan oleh petani akan meningkat. Adapun syarat sertifikasi meliputi pembukaan lahan yang tidak merusak hutan, pemeliharaan
tanaman, penggunaan pupuk dan pestisida, hingga ketahanan produksi.
Vol. Ton y.o.y persen Vol. Ton y.o.y persen
Sumber : Web DSM BI Sumber : Web DSM BI
Grafik 1.20. Perkembangan Ekspor Hasil Perikanan Sulteng Grafik 1.21. Perkembangan Ekspor Kakao dan Kopi
Sulteng
Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional
20
Volume Ton growth y.o.y Volume Ton growth y.o.y
Sumber : Web DSM BI Sumber : web DSM BI
Grafik 1.22. Perkembangan Ekspor Komoditas M inyak dan Lemak Nabati
Grafik 1.23. Perkembangan Ekspor Komoditas Bahan Nabati dan Hew ani Sulteng
Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Sulaw esi Tengah, panen padi selama triw ulan laporan sebagian besar berada di w ilayah Kabupaten Donggala, Parigi
M outong, dan Banggai. Kondisi ini cukup berpengaruh terhadap volume pengadaan beras, dan perkembangan stok beras pada BULOG Divre Sulaw esi Tengah. Stok beras
BULOG Divre Sulaw esi Tengah pada akhir September 2010 tercatat sebesar 8.309 ton, turun sebesar -4,54 dibandingkan stok pada akhir triw ulan sebelumnya.
Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 3,37 bulan mendatang.
Sementara itu selama triw ulan III 2010 realisasi pengadaan beras BULOG Divre Sulteng mencapai 1.657 ton. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pengadaan
pada triw ulan sebelumnya maupun tahun lalu. Pada tahun 2010 Bulog Divre Sulteng ditargetkan dapat melakukan pengadaan beras sebanyak 10.000 ton. Selain
disebabkan oleh musim panen yang tidak terjadi secara bersamaan, penurunan realisasi pengadaan oleh BULOG Divre Sulteng pada tahun ini berkaitan dengan
harga penjualan di pasar yang lebih tinggi dari HPP pemerintah.
Ton Rp.Kg Stok Ton Perub. Stok
Sumber : BULOG Divre Sulteng Sumber : BULOG Divre Sulteng
Grafik 1.24. Realisasi Pengadaan Beras dan HPP Grafik 1.25. Perkembangan Stok Beras BULOG
Bab 1. Perkembangan Makroekonomi Regional
21
Idealnya adanya kenaikan harga beras di tingkat penggilingan padi bagi petani akan berdampak positif memberikan insentif bagi tingkat kesejahteraan petani
dimana sektor pertanian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Sulaw esi Tengah. Namun kondisi di lapangan menunjukan hal yang
berbeda karena pada saat bersamaan tingkat pengeluaran petani mengalami peningkatan. Akibatnya nilai tukar petani NTP di Sulaw esi Tengah justru mengalami
penurunan.