PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU
10
KabupatenKota. 4
Masyarakat pesisir, dunia usaha, Pemerintah KabupatenKota, Pemerintah Desa dapat melakukan inisiatif penyusunan rencana pengelolaan dan rencana aksi.
5 Dalam hal inisiatif dilakukan oleh masyarakat pesisir, Pemerintah KabupatenKota terkait
wajib memfasilitasi inisiatif tersebut. 6
Pemerintah Provinsi berkewajiban menyebarluaskan konsep dasar rencana strategis dan rencana tata ruang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi untuk
mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana media komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi pemerintah
dan Pemerintah KabupatenKota di wilayahnya, dan Pemerintah Provinsi yang berbatasan.
7 Pemerintah KabupatenKota berkewajiban menyebarluaskan konsep dasar rencana strategis
dan rencana tata ruangzona pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Kota untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana media
komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi pemerintah, Pemerintah Desakelurahan yang berada di wilayahnya, dan Pemerintah
KabupatenKota yang bersebelahan.
8 Masyarakat pesisir, dunia usaha, Pemerintah KabupatenKota berkewajiban menyebarluaskan
konsep dasar rencana pengelolaan dan rencana aksi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau Kecil untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana
media komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi Pemerintah KabupatenKota, Pemerintah Desakelurahan yang berada di wilayahnya.
9 Masukan, tanggapan, dan saran perbaikan dari berbagai pemangku kepentingan utama,
terutama masyarakat pesisir di lokasi program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta instansi pemerintah terkait, sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, ayat 6 dan
ayat 7 telah diterima selambat-lambatnya 45 empat puluh lima hari setelah konsep rencana tersebut dipublikasikan.
10 Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota, wajib melakukan perbaikan serta mempublikasikan dokumen final perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil berdasarkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan yang diterima dari pihak penanggap.
11 BupatiWalikota menyampaikan secara resmi dokumen final perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut kepada Gubernur dan Menteri.
12 Ketentuan lebih lanjut mengenai proses perencanaan Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
Paragraf 3 nformasi dan Data Umum
Pasal 8
1 Setiap orang danatau lembaga memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan data dan informasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memperhatikan hak seseorang danatau lembaga yang dilindungi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2 Data danatau informasi tentang rencana dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-
pulau kecil terbuka untuk umum sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3 Setiap orang danatau lembaga yang memanfaatkan dan mengelola sumberdaya pesisir
dan pulau-pulau kecil wajib menyampaikan data dan informasi secara berkala kepada lembaga yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan spesifikasi data yang berkaitan dengan pengelolaan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil serta kelembagaan yang mengelola data dan informasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil diatur dengan Keputusan Menteri.
11
Bagian Kedua Perencanaan Tata Ruang dan Zona
Paragraf 1 Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi
Pasal 9
1 Rencana Tata Ruang wilayah Pesisir dan Plau-pulau Kecil Provinsi, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi 2
Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil Provinsi merupakan strategi dan struktur pemanfaatan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah Provinsi
3 Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil Provinsi berisi :
a. rencana kawasan lindung, rencana kawasan pemanfaatan, rencana kawasan tertentu dan alur tertentu;
b. Arahan Sistem pusat permukiman di pesisir dan pulau-pulau kecil; c. Arahan pengembangan sistem prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil.
Paragraf 2 Perencanaan Tata Ruang dan Zona Wilayah Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
KabupatenKota Pasal 10
1 Rencana Tata Ruang Pesisir dan Pulau-pulau kecil KabupatenKota merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota 2
Rencana Tata Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KabupatenKota merupakan Strategi dan struktur pemanfaatan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil KabupatenKota
3 Rencana Tata Ruang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KabupatenKota berisi :
a. Rencana Penetapan Kawasan Konservasi dan Preservasi; b. Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum;
c. Rencana Kawasan Tertentu; dan d. Rencana Alur.
Paragraf 3 Rencana Zona Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Pasal 11
1. Rencana Zona merupakan Kawasan Prioritas dalam Rencana Tata Ruang Pesisir Provinsi dan Rencana Tata Ruang Pesisir KabupatenKota.
2. Perencanaan Zona dilakukan dengan mempertimbangkan: a. keserasian, keselarasan dan keseimbangan fungsi pemanfaatan dan fungsi perlindungan,
dimensi waktu, teknologi, sosial budaya serta fungsi pertahanan dan keamanan; b. aspek pengelolaan secara terpadu berbagai sumber daya, fungsi dan estetika lingkungan,
serta kualitas lahan dan perairan; dan c. pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang mempunyai fungsi sosial dan
ekonomi wajib mengalokasikan ruang untuk akses masyarakat pesisir terhadap pemanfaatan sumberdayanya.
3. Jangka waktu Rencana Zona Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah 10 sepuluh tahun dan ditinjau kembali setiap 5 lima tahun
4. Rencana Zona Pesisir dan Pulau-pulau Kecil ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Pasal 12
1 Setiap pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil wajib menetapkan ruang sempadan
12
pantai dan muara. 2
Pengaturan akses masyarakat dan ruang sempadan pantai dan muara ditetapkan dalam Keputusan Menteri.