KEWENANGAN PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATENKOTA

19 3 Pemerintah Provinsi memfasilitasi kegiatan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang bersifat lintas wilayah KabupatenKota, menetapkan pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah. 4 Pemerintah Provinsi melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil secara terpadu berdasarkan kewenanganya. 5 Pemerintah Provinsi mengatur hak pengusahaan perairan laut di wilayahnya kepada dunia usaha atau masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan berkelanjutan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan kepentingan sosial ekonomi masyarakat pesisir. 6 Pemerintah Provinsi menetapkan dan mengatur kawasan konservasi pesisir dan laut pada tingkat provinsi dengan memperhatikan pertimbangan ilmiah, rekomendasi KabupatenKota serta kepentingan masyarakat lokal. Bagian Ketiga Kewenangan KabupatenKota Pasal 29 1 Pemerintah KabupatenKota mengkoordinasikan, memfasilitasi dan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil. 2 Pemerintah KabupatenKota melakukan proses akreditasi pengusulan dokumen perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang disampaikan oleh masyarakat, dunia usaha ataupun kepala desalurah. 3 Pemerintah Daerah KabupatenKota berwenang untuk mengatur dan memberikan hak pengusahaan perairan laut di wilayahnya kepada dunia usaha atau masyarakat sesuai prinsip- prinsip pengelolaan berkelanjutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa mengabaikan kepentingan sosial-ekonomi masyarakat setempat. 4 Pemerintah Daerah KabupatenKota berwenang untuk mengatur pemanfaatan pulau-pulau kecil kepada dunia usaha atau masyarakat sesuai prinsip-prinsip pengelolaan berkelanjutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa mengabaikan kepentingan sosial- ekonomi masyarakat setempat 5 Pemerintah Daerah KabupatenKota menetapkan dan mengatur kawasan konservasi pesisir pada tingkat KabupatenKota dengan memperhatikan pertimbangan ilmiah, rekomendasi masyarakat lokal pesisir. Bagian Keempat Kewenangan Desa Pasal 30 1 Pemerintah Desa bersama-sama dengan badan perwakilan desa atau nama lain sejenis berwenang menetapkan wilayah konservasi di tingkat Desa. 2 Pemerintah Desa bersama-sama dengan badan perwakilan desa atau nama lain sejenis berwenang melaksanakan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil tingkat desa. 20

BAB VII KELEMBAGAAN

Bagian Pertama Kelembagaan di Pusat Pasal 31 1 Dalam rangka melaksanakan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pemerintah dapat membentuk Badan Koordinasi atau menggunakan Badan Koordinasi yang telah ada 2 Keanggotaan Badan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 terdiri dari wakil instansi pemerintah terkait, akademisi, organisasi non-pemerintah, perwakilan kelompok masyarakat dan dunia usaha 3 Tugas pokok dan fungsi Badan Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 yaitu: a. mengkoordinasikan kebijakan, keputusan dan pengaturan yang berhubungan dengan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang berasal dari masing-masing instansi pemerintah; b. membuat kajian program pengelolaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil, baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah KabupatenKota dan melakukan proses akreditasi; c. membentuk, menyediakan, memfalidasi dan menyebarluaskan informasi pengelolaan sumberdaya pesisir ; d. Mengkoordinasikan dan mendorong bantuan teknis k epada Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota dan masyarakat lokal; e. memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk menetapkan pedoman dan standar Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil bagi Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupatenKota. Bagian Kedua Kelembagaan di Daerah Pasal 32 1 Dalam rangka melaksanakan program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Gubernur, BupatiWalikota dapat membentuk badan koordinasi, atau menggunakan badan koordinasi yang telah ada 2 Keanggotaan Badan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 terdiri dari wakil instansi pemerintah di daerah, akademisi, fungsional, organisasi non-pemerintah, perwakilan kelompok masyarakat dan dunia usaha, diketuai oleh Gubernur, BupatiWalikota. Sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

BAB VIII AKREDITASI PROGRAM

Bagian Pertama Umum Pasal 33 1 Pemerintah menyelenggarakan akreditasi terhadap program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang diajukan secara sukarela oleh Pemerintah Provinsi. 2 Pemerintah Provinsi menyelenggarakan akreditasi terhadap program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang diajukan secara sukarela oleh Pemerintah Kabupaten Kota. 21 3 Pemerintah KabupatenKota menyelenggarakan akreditasi terhadap program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang diajukan secara sukarela oleh Pemerintah desa, masyarakat, dan dunia usaha. 4 Akreditasi Program bertujuan untuk : a. memperbaiki mekanisme pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dan lembaga masyarakat serta dunia usaha. b. menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat pesis ir, dengan tetap memberikan keleluasaan dalam menyusun program untuk memenuhi aspirasi dan prioritas kebutuhan masyarakat; c. menyelaraskan program nasional dan program daerah serta masyarakat. d. Mengatur alokasi sumberdaya secara obyektif. 4 Proses akreditasi Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dilakukan oleh Badan Koordinasi atau Badan Koordinasi Daerah sesuai dengan kewenangannya masing- masing. Pasal 34 1 Proses akreditasi dilakukan secara bertingkat sesuai dengan tingkat kebutuhan, cakupan program, kepentingan dan sumber insentif: 2 Proses, materi dan kriteria akreditasi serta insentif tingkat KabupatenKota dan tingkat provinsi akan diatur lebih lanjut melalui keputusan BupatiWalikota atau Gubernur. Bagian Kedua Akreditasi Nasional Pasal 35 Proses akreditasi nasional dapat diikuti oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota dengan mekanisme sebagai berikut: a. Pemerintah Kabupatenkota menyusun perencanaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau- pulau Kecil sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Bab III; b. Pemerintah Kabupaten mempublikasikan rancangan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- pulau Kecil sebagai bahan kajian untuk memperoleh masukan dalam bentuk komentar dan bentuk lain partisipasi publik melalui konsultasi public. c. Pemerintah KabupatenKota menyerahkan dokumen akreditasi dan dokumen pelengkap kepada Pemerintah Provinsi; d. berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, Pemerintah Provinsi mengkaji usulan perencanaan yang berasal dari Pemerintah KabupatenKota dan membuat rekomendasi untuk diakreditasi oleh Menteri; e. Pemerintah Provinsi menyerahkan dokumen perencanaan dan dokumen pelengkap tingkat Provinsi kepada Menteri; e. apabila evaluasi oleh Badan Koordinasi terhadap usulan pengelolaan telah memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam pasal 37 maka program dapat memperoleh insentif berdasarkan Keputusan Menteri; f. Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam huruf f terhadap akreditasi program kabupaten kota dilakukan berdasarkan: 1. rekomendasi dari gubernur; 2. rekomendasi dari badan koordinasi; 3. hasil pengecekan lapangan terhadap pemangku kepentingan. g. Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam huruf f terhadap akreditasi program provinsi dilakukan berdasarkan : 1. rekomendasi dari badan koordinasi; 2. hasil pengecekan lapangan terhadap pemangku kepentingan. h. Keputusan Menteri tentang publikasi mengenai partisipasi, komentar dan konsultasi publik diberikan dengan menetapkan batas waktu tertentu; i. berdasarkan komentar publik dan rekomendasi badan koordinasi, Menteri mengeluarkan