24
5. Usulan Program Kegiatan Khusus yang telah disetujui oleh Pemerintah dapat diberikan insentif.
Bagian ketiga Kriteria untuk Program Kegiatan Khusus
Pasal 40
1 Kriteria untuk Program Kegiatan Khusus dilakukan berdasarkan
a. prinsip dan tujuan undang-undang ini; b. satu atau lebih prioritas program nasional;
c. rencana pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah diakreditasi; d. yang memperlihatkan berkelanjutan;
e. permasalahan pokok, prioritas dan kebutuhan tingkat lokal; f. lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang dapat meperbaiki secara signifikan.
2 Penyusunan rencana Program Kegiatan Khusus:
a. telah menggambarkan partisipasi publik yang memadai, b. sesuai proses koordinasi dan
c. teruji pada tingkat KabupatenKota dan provinsi.
3 Program Kegiatan Khusus dilakukan oleh:
a. institusi atau pelaksana program yang memadai; b. pemrakarsa dan atau Pemerintah KabupatenKota yang memberikan jaminan alokasi
sebagian anggaran
BAB X INSENTIF
Pasal 41
1 Pemerintah memberikan insentif k epada Pemerintah Daerah, masyarakat yang telah
mendapatkan akreditasi program pengelolaan pesisir terpadu maupun dalam pelaksanaan program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil khusus, dalam bentuk:
a. bantuan teknis; b. bantuan keuangan;
c. konsistensi; dan d. fasilitasi.
2 Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Khusus yang diinisiasi oleh
dunia usaha hanya bisa mendapat insentif dalam bentuk bantuan teknis, fasilitasi dan konsistensi.
3 Jenis, jumlah dan bentuk insentif diberikan sesuai dengan tingkat akreditasi yang ditetapkan,
kemampuan dan kebutuhan masing-masing daerah serta kemampuan Pemerintah. 4
Menteri mengatur lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian insentif. 5
Pembiayaan program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil terpadu yang telah diakreditasi maupun yang telah mendapatkan persetujuan pelaksanaan program Pengelolaan
Wilayah Pesis ir dan Pulau-pulau Kecil khusus bersumber dari anggaran Pemerintah, Pemerintah Daerah maupun sumber-sumber lain yang sah.
6 Kegiatan yang bersifat strategis dan merupakan kepentingan nasional dan kurang sesuai
dengan program yang telah diakreditasi maupun disetujui sebagai program Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil khusus, hanya dapat dapat diberikan program insentif
setelah mendapatkan persetujuan dari masyarakat dan pemerintah setempat.
25
BAB XI PROGRAM KEMITRAAN BAHARI
Pasal 42
1. Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan Organisasi Non- Pemerintah menyelenggarakan program kemitraan bahari dengan menyiapkan data dan
informasi ilmiah yang valid, dan bermanfaat sebagai dasar penyusunan kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
2. Program bahari perguruan tinggi diprioritaskan untuk kegiatan: a. penyuluhan, kursus, pendidikan;
b. pendampingan dan advokasi c. penelitian terapan dan aplikasi teknologi tepat guna;
d. penyiapan rekomendasi kebijakan operasional.
3. Mekanisme penetapan prioritas kegiatan sebagaimana dimaksud ayat 2 yang bersifat nasional dan alokasi pembiayaannya dikoordinasikan oleh badan koordinasi atau instansi
yang ditunjuk untuk mengelola Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 4. Mekanisme penetapan prioritas kegiatan daerah dan keputusan pembiayaan dikoordinasikan
oleh badan koordinasi atau instansi yang ditunjuk untuk mengelola Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
5. Pembiayaan program bahari perguruan tinggi dapat bersumber dari dana APBN, APBD, kontribusi inkind perguruan tinggi, dana bantuan dari dalam dan luar negeri yang bersifat
tidak mengikat. 6.
Setiap Perguruan tinggi yang mengikuti program bahari wajib menyediakan kontribusi dan dana pendamping.
7. Pengorganisasian, pengelolaan dan mekanisme penyaluran dana ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Menteri.
BAB XII PERIZINAN
Pasal 43
1 Izin pemanfaatan dan pengusahaan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil, tanah timbul dan
tanah oloran diberikan berdasarkan undang-undang ini. 2
Menteri atau Gubernur atau BupatiWalikota mengatur izin kegiatan pemanfaatan dan pengusahaan perairan pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana yang dimaksud dalam
ayat 1 sesuai dengan kewenangannya masing-masing. 3
Dunia usaha dan Pemerintah Propinsi, KabupatenKota yang melakukan kegiatan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diwajibkan membayar biaya pemulihan lingkungan yang
dieksploitasinya, serta wajib menyiapkan jaminan 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan dan pengusahaan pesisir diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 44
1 Semua izin yang berhubungan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
dikeluarkan oleh setiap instansi pemerintah sesuai dengan memperhatikan ketentuan dalam undang-undang.
2 Semua izin yang berhubungan dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
harus dilaksanakan berdasarkan prinsip dan tujuan dalam undang-undang ini. 3
Badan Koordinasi wajib mengkaji materi ijin yang dikeluarkan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 untuk mencapai keterpaduan pelaksanaan undang-undang ini.
4 Kajian materi izin sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3, dijadikan bahan