HAL-HAL YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN ATAU DILARANG
BAB VII SANKSI
Pasal 11 1 Barang siapa melakukan perbuatan melanggar ketentuan Pasal 9 ayat 2, Pasal 10 dan Pasal 11 dikenakan sanksi tingkat pertama berupa permintaan maaf oleh yang bersangkutan atau kelompok, sekaligus menyerahkan sekluruh hasil perbuatantindakan, seperti penangkapan ikan yang dikonsumsi dan atau ikan hias, pengambilan kayu bakar dan atau ranting pohon bakau mangroveposi-posi, kerang-kerangan, batu, pasir, kerikil dan lain-lain, harus dikembalikan ke tempat asalnya dan atau dimusnahkan, dan berjanji untuk tidak akan melakukan perbuatannya kembali, serta menandatangani surat pernyataan yang dibuat, dihadapan Pemerintah Desa, Kelompok Pengelola dan Masyarakat. 2 Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatannya yang kedua kalinya seperti yang ditentukan dalam Pasal 9 ayat 2 dan Pasal 10 dikenakan sanksi tingkat kedua yaitu sanksi seperti pada Pasal 11 ayat 1 di atas, ditambah dengan denda berupa sejumlah uang yang akan ditentukan kemudian dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Kelompok Pengelola, dan sekaligus penyitaan dalam tenggang waktu tertentu semua peralatan pemancingan, jala, perahu, parang, pisau, alat gergaji, alat pemotong dari mesin dan atau alat-alat lainnya yang dipergunakan untuk perbuatan yang dilarang dalam Keputusan Desa ini. 3 Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatannya yang ketiga kalinya seperti yang tercantum dalam Pasal 9 ayat 2 dan Pasal 10, dikenakan sanksi tingkat ketiga yaitu sanksi seperti pada Pasal 11 ayat 2 di atas, serta diwajibkan untuk melakukan pekerjaan sosial untuk kepentingan seluruh masyarakat desa, dan atau sanksi lain yang akan ditentukan kemudian oleh keputusan masyarakat dan pemerintah desa. 4 Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan seperti yang tercantum dalam Pasal 9 ayat 2 dan Pasal 10, secara berulang-ulang kali, yaitu perbuatan yang melebihi tiga kali, maka dikenakan sanksi seperti pada Pasal 11 ayat 3 di atas, dan kemudian diserahkan kepada pihak Kepolisian sebagai penyidik, untuk diproses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 5 Perbuatan melanggar hukum pada Pasal 9 ayat 2 dikategorikan sebagai Tindak Pidana Pelanggaran.BAB VIII PENGAWASAN
Pasal 12 1 Wilayah yang dilindungi adalah merupakan daerah pesisir dan laut yang telah dipilih dan disetujui bersama oleh masyrakat Desa Blongko. 2 Wilayah yang dilindungi dijaga kelestarianya untuk kepentingan masyarakat Desa Blongko. 3 Setiap anggota masyarakat berkewajiban melaporkan kepada Kelompok Pengelola atau Pemerintah Desa, apabila mengetahui tindakan-tindakan perusakan lingkungan dan lain- lain yang dilakukan olah orang-perorang dan atau kelompok, sehubungan dengan pelestarian Wilayah Perlindungan.BAB IX PENUTUP
Pasal 13 1 Hal-halyang belum diatur dalam Keputusan Desa ini sepanjang mengenai pelaksanaan Perlindungan Wilayah Pesisir dan Laut, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan 63 Musyawarah Desa. 2 Keputusan masyarakat desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Demikian Keputusan Masyraakat Desa Blongko, tentang Perlindungan Wilayah Pesisir dan Laut sudah dibuat dengan benar dan apabila dipandang perlu dapat disempurnakan kembali sesuai musyawarah dengan suatu keputusan bersama masyarakat dan pemerintah Desa Blongko, dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Ditetapkan di Desa BLONGKO, pada Hari Rabu Tanggal 26 Agustus 1998 LMD Ketua I LKMD H.J. TILAAR YELSON MINTAHARI Kepala Desa PH. DANDEL Mengetahui ; Kepala Wialayah Pemerintahan Kecamatan Tenga, DRS. W.F. MONONIMBAR Nip. 560 011 175 Lampiran Peta Daerah Perlindungan Laut Desa BlongkoParts
» Studi Kasus: Batas Wilayah Laut Provinsi Sumatera Selatan Dan Provinsi Bangka-
» Studi Kasus: Konsultasi Publik dalam Penyusunan RUU tersedia dalam bahasa
» Panduan Penentuan Batas Wilayah Laut Kewenangan Daerah Menurut Undang-
» Contoh: Proses Penyusunan Peraturan Perundangan Pengelolaan Sumberdaya
» Contoh: Dokumen-Dokumen Pendukung dari Peraturan Perundangan Pengelolaan
» CD-ROM: Dokumen-Dokumen Pilihan dalam Peraturan Perundangan Pengelolaan
» CD-ROM: Pengesahan Perda Minahasa Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
» Case Study: The Marine Boundary Between the Provinces of South Sumatra and
» Case Study: A Public Consultation Strategy for Developing National Laws
» KETENTUAN UMUM Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» AZAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
» PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU
» PELAKSANAAN RENCANA PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN
» PENGAKUAN HAK, KEWAJIBAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
» KEWENANGAN PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATENKOTA
» KELEMBAGAAN Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» AKREDITASI PROGRAM Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» INSENTIF Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» PERIZINAN Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» PEMBIAYAAN Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» PEMANTAUAN, PENGAWASAN, PENGAMATAN LAPANGAN, PEMERIKSAAN DAN
» PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA
» PENEGAKAN HUKUM Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» PENYIDIKAN Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN UMUM
» CAKUPAN WILAYAH PERLINDUNGAN PESISIR DAN LAUT
» TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KELOMPOK PENGELOLA
» KEWAJIBAN DAN HAL-HAL YANG DIPERBOLEHKAN
» TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENERIMAAN DANA
» HAL-HAL YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN ATAU DILARANG
» DAERAH PERLINDUNGAN LAUT DAN BATAS-BATASNYA
» KEWAJIBAN PELESTARIAN MASYARAKAT DESA
» HAL-HAL YANG DILARANG DILAKUKAN
» HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN
» PENUTUP Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» PENGELOLAAN AIR BERSIH DESA BENTENAN
» KEWAJIBAN MASYARAKAT Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to
» TATA CARA PENAGIHAN DAN PEMANFAATAN DANA
» HAL - HAL YANG DILARANG SANKSI
» UNIT PENGELOLA AIR BERSIH UPAB PENUTUP
» Peraturan Desa adalah peraturan yang ditetapkan oleh Hukum Tua atas persetujuan BPD
» Keputusan Hukum Tua adalah semua keputusan yang merupakan pelaksanaan dari
» Tokoh Masyarakat adalah seseorang yang dipandang memiliki pengetahuan yang luas
» Masyarakat lokal atau masyarakat tradisional adalah kelompok orang atau masyarakat
» Badan Pengelola Pesisir adalah tim yang dibentuk melalui surat keputusan Bupati yang
» Pengelolaan Pesisir Terpadu adalah suatu proses pengelolaan sumberdaya alam pesisir
» Pengelolaan Berbasis Masyarakat adalah pengelolaan yang dilakukan secara bersama
» Partisipasi Masyarakat adalah keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan
» Wilayah Pesisir Kabupaten Minahasa adalah ruang kesatuan geografis antara perairan
» Sumberdaya Wilayah Pesisir adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumberdaya
» Ketergantungan pemanfaatan pada wilayah pesisir adalah suatu kegiatan dan
» Pulau adalah daerah daratan yang terbentuk secara alamiah yang berada di atas permukaan
» Laut adalah ruang wilayah lautan yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
» Pantai adalah luasan tanah termasuk sedimen yang membentang di sepanjang tepian laut
» Garis pantai adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan garis air rendah dengan daratan
» Garis sempadan pantai adalah garis batas yang diukur dari air laut pasang tertinggi kearah
» Daerah Perlindungan Laut dan atau nama lain adalah daerah pesisir dan laut yang dapat
» Kesepakatan Masyarakat Desa adalah kesepakatan antar masyarakat dan atau dengan
» RUANG LINGKUP Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» PRINSIP, TUJUAN, MANFAAT DAN PRIORITAS
» PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR TERPADU
» PERATURAN DESA TENTANG PENGELOLAAN SUMBERDAYA
» RENCANA TATA RUANG PESISIR DESA
» HAK TRADISIONAL, HAK ULAYAT SERTA PEMANFAATAN PESISIR
» PERJANJIAN DAN JAMINAN LINGKUNGAN
» PENDANAAN Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» KETENTUAN SANKSI KETENTUAN PENUTUP
» Pasal 4 Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» Pasal 8 Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» Pasal 16 Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» Pasal 31 Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 39
» Pasal 40 Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» KETENTUAN UMUM Pusat Informasi Pesisir PIP adalah sarana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten
» ASAS, TUJUAN, MANFAAT DAN PRIORITAS
» HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT LOKAL
» BADAN PENGELOLA PESISIR DAN LAUT TERPADU
» PENATAAN RUANG PESISIR DAN LAUT
Show more