PENYIDIKAN Guidebook: Determining Marine Boundaries under Regional Authority Pursuant to

31 bidang Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil, penyidik Polisi Negara Republik Indonesia atau Perwira TNI AL dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. 2 Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berwenang untuk: a. menerima laporan pengaduan dari masyarakat tentang adanya pelanggaran; b. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana yang menyangkut penyalahgunaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau- pulau Kecil; c. melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana yang menyangkut penyalahgunaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil; d. meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana yang menyangkut penyalahgunaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau- pulau Kecil; e. melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana yang menyangkut penyalahgunaan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau- pulau Kecil; f. melakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat barang bukti, pembukuan, catatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil; g. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil; h. menangkap dan menahan dalam koordinasi dan pengawasan penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana; i. membuat dan menandatangani berita acara; j. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti tentang adanya tindak pidana yang menyangkut penyalaggunaan Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 3 Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 memberitahukan dimulainya penyidikan kepada penyidik Polisi Negara Republik Indonesia dan menyerahkan hasil penyidikannya kepada penuntut umum, sesuai ketentuan dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

BAB XVIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 64 Program Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil terpadu yang ditetapkan sebelum lahirnya undang-undang ini, serta lembagainstansi yang ditunjuk sebelum dibentuknya Badan Koordinasi sesuai dengan UU ini dapat dianggap tetap berlaku dan melakukan penyesuaian terhadap undang-undang ini jangka waktu 2 dua tahun sejak diberlakukannya undang-undang ini Pasal 65 Setiap instansi yang terkait dengan Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil menjalankan undang-undang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan kewenangannya masing-masing. Pasal 66 Semua peraturan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan di bidang Pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang telah ada, sepanjang tidak bertentangan dengan undang- undangan ini tetap berlaku sampai dengan dikeluarkannya peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-undang ini. 32

BAB XIX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 67 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ....... NOMOR........ TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA INDONESIA NOMOR TAHUN Disahkan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkan di Jakarta pada Tanggal ... SEKRETARIS NEGARASEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA, Ttd BAMBANG KESOWO, SH., LL.M