AZAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

9

BAB III PERENCANAAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU

KECIL TERPADU Bagian Pertama Perencanaan Terpadu Paragraf 1 Umum Pasal 6 1 Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah KabupatenKota menyusun erencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terpadu dengan melibatkan masyarakat. 2 Unsur-unsur Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Terpadu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, terdiri dari: a. rencana strategis; b. rencana tata ruang dan zona; c. rencana pengelolaan; dan d. rencana aksi. 3 Rencana strategis sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a berfungsi dalam menetapkan strategi untuk mencapai visi, tujuan, dan sasaran program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota dan berlaku selama 20 dua puluh tahun. 4 Rencana tata ruang dan zona sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf b berfungsi dalam pengalokasian ruang pesisir dan pulau-pulau kecil terdiri dari rencana tata ruang pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi, dan KabupatenKota serta rencana zona rinci bagi lokasi-lokasi tertentu, dan berlaku selama 20 dua puluh tahun. 5 Rencana pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf c berfungsi mengarahkan pengelolaan sumberdaya pesisir secara seimbang antara aspek pemanfaatan dan perlindungan, pada suatu kawasan yang diprioritaskan, sesuai dengan peruntukkannya, berlaku 5 lima tahun dan wajib ditinjau kembali sekurang-kurangnya 1 satu kali. 6 Rencana aksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf d berfungsi dalam menuntun penetapan kegiatan beserta alokasi sumberdayanya, sesuai dengan rencana pengelolaan dan berlaku maksimal 3 tiga tahun. 7 Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota wajib menyusun rencana strategis dan rencana tata ruang secara terpadu sesuai dengan kewenangannya masing-masing di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 8 Pemerintah KabupatenKota dapat menyusun rencana zona dan zona rinci di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil bagi lokasi tertentu. 9 Pemerintah KabupatenKota dapat menyelenggarakan penyusunan rencana pengelolaan dan rencana aksi pada kawasan pesisir sesuai dengan kebutuhannya. Paragraf 2 Proses Perencanaan Pasal 7 1 Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota wajib memiliki dan mengelola data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, akurat, lengkap, terkini dan sesuai kebutuhan mengenai sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil 2 Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota melakukan inisiatif penyusunan rencana strategis dan rencana tata ruang secara terpadu, sesuai dengan kewenangannya masing- masing di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 3 Masyarakat pesisir, dunia usaha, atau pihak lainnya dapat melakukan inisiatif penyusunan rencana zona rinci, sepanjang sesuai dengan peruntukkannya dan disetujui oleh Pemerintah 10 KabupatenKota. 4 Masyarakat pesisir, dunia usaha, Pemerintah KabupatenKota, Pemerintah Desa dapat melakukan inisiatif penyusunan rencana pengelolaan dan rencana aksi. 5 Dalam hal inisiatif dilakukan oleh masyarakat pesisir, Pemerintah KabupatenKota terkait wajib memfasilitasi inisiatif tersebut. 6 Pemerintah Provinsi berkewajiban menyebarluaskan konsep dasar rencana strategis dan rencana tata ruang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana media komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi pemerintah dan Pemerintah KabupatenKota di wilayahnya, dan Pemerintah Provinsi yang berbatasan. 7 Pemerintah KabupatenKota berkewajiban menyebarluaskan konsep dasar rencana strategis dan rencana tata ruangzona pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Kota untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana media komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi pemerintah, Pemerintah Desakelurahan yang berada di wilayahnya, dan Pemerintah KabupatenKota yang bersebelahan. 8 Masyarakat pesisir, dunia usaha, Pemerintah KabupatenKota berkewajiban menyebarluaskan konsep dasar rencana pengelolaan dan rencana aksi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau Kecil untuk mendapatkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan melalui sarana media komunikasi yang tersedia dan efektif dari berbagai pemangku kepentingan utama, instansi Pemerintah KabupatenKota, Pemerintah Desakelurahan yang berada di wilayahnya. 9 Masukan, tanggapan, dan saran perbaikan dari berbagai pemangku kepentingan utama, terutama masyarakat pesisir di lokasi program pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta instansi pemerintah terkait, sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, ayat 6 dan ayat 7 telah diterima selambat-lambatnya 45 empat puluh lima hari setelah konsep rencana tersebut dipublikasikan. 10 Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota, wajib melakukan perbaikan serta mempublikasikan dokumen final perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan masukan, tanggapan dan saran perbaikan yang diterima dari pihak penanggap. 11 BupatiWalikota menyampaikan secara resmi dokumen final perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut kepada Gubernur dan Menteri. 12 Ketentuan lebih lanjut mengenai proses perencanaan Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Paragraf 3 nformasi dan Data Umum Pasal 8 1 Setiap orang danatau lembaga memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan data dan informasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil dengan tetap memperhatikan hak seseorang danatau lembaga yang dilindungi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Data danatau informasi tentang rencana dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau- pulau kecil terbuka untuk umum sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 3 Setiap orang danatau lembaga yang memanfaatkan dan mengelola sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil wajib menyampaikan data dan informasi secara berkala kepada lembaga yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4 Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan spesifikasi data yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil serta kelembagaan yang mengelola data dan informasi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil diatur dengan Keputusan Menteri.