Hasil Penelitian Analisa Data

2. Hasil Penelitian

a. Gambaran Uji Asumsi Data Penelitian Hasil penelitian diaanalisis dengan menggunakan uji statitika parametrik untuk melihat jenis tes yang akan digunakan melalui uji asumsi penelitian. Pengujian asumsi ini dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan dapat memenuhi syarat untuk data parametrik. Uji asumsi tes parametrik yang mencakup uji normalitas dan uji homogenitas varians untuk melihat apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal dan variasi nilai pada kedua kelompok homogen. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS menggunakan ujia Kolmogorov-Smirnov K-S. Data dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai signifikansinya , berdasarkan Liliefors Significance Correction, lebih besar daripada 0,05. Hasil Uji kolmogorov Smirrnov untuk Uji Normalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Kelompok Signifikansi Status Ekperimen 0,200 Terdistribusi Normal Kontrol 0,200 Terdistribusi Normal Universitas Sumatera Utara 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok berasal dari ppopulasi yang memiliki varians yang sama Field, 2009, atau untuk melihat apakah data dalam penelitian ini adalah homogen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Levene’s test. Data dikatakan homogen apabila nilai signifikansinya lebih besar daripada 0,05. Hasil uji homogenitas dilihat dari tabel berikut : Tabel 18. Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Signifikansi Status 0.278 1 35 0,601 Homogen Hasil uji normalitas dan uji homogenitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran data penelitian terdistribusi secara normal, dan varians subjek penelitian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bersifat homogen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kedua asumsi dalam asumsi parametrik telah terpenuhi, sehingga metode analisa data penelitian ini dapat menggunakan analisa parametrik khususnya independent sample t-test. b. Hasil Uji Hipotesa Penelitian Hal pertama untuk melakukan pengujian statistik yaitu melakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu: 1. H0: μ1 ≤ μ2, artinya kemampuan mengingat mahasiswa yang menerima pelatihan Mind Mapping tidak akan lebih baik daripada Universitas Sumatera Utara kemampuan mengingat mahasiswa yang tidak menerima pelatihan Mind Mapping. Kriteria H0 ditolak jika p 0,05. 2. Ha: μ1 μ2, artinya kemampuan mengingat mahasiswa yang menerima pelatihan Mind Mapping akan lebih baik daripada kemampuan mengingat mahasiswa yang tidak menerima pelatihan Mind Mapping. Uji hipotesa pen\elitian dilakukan dengan menggunakan independent samples t-test, yakni dengan membandingkan gain score kelompok ekperimen dengan gain score kelompok kontrol. Berikut adalah gambaran statistik umum masing-masing kelompok : Tabel 19. Statistik Kelompok Jenis Kelompok N Mean Std. Errror Mean Eksperimen 19 6,7895 0,60976 Kontrol 18 5,1667 0,54981 H0 akan ditolak apabila nilai signifikansi 1-tailed lebih kecil daripada 0,05. Hasil uji t independen sampel dengan taraf kepercayaan 95 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 20. Hasil Uji t Sampel Independen t Df Sig.2-tailed Sig.1-tailed -1,969 35 0,057 0,0285 Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol penelitian ini ditolak dengan p= 0,0285 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kelompok eksperimen Mean = 6,7895 mengalami peningkatan kemampuan mengingat materi stress and health lebih besar daripada Universitas Sumatera Utara kelompok kontrol .Mean = 5,1667. Jadi kesimpulannya bahwa Ha diterima yaitu kemampuan mengingat terhadap materi stress and health mahasiswa yang menerima pelatihan Mind Mapping lebih baik daripada kemampuan mengingat mahasiswa yang tidak menerima pelatihan Mind Mapping. c. Effect Size Perhitungan mengenai Effet Size untuk melihat berapa besar pengaruh pelatihan yang diberikan dalam penelitian ini terhadap peningkatan kemampuan mengingat materi Stress and health. Perhitungan dilakukan dengan rumus : � = � � 2 � 2 + �� Keterangan : r : besarnya pengaruh t : Nilai t hitung yang didapat dari uji t sampel independen df : derajat kebebasan Hasil perhitungan effect size adalah sebagai berikut : � = � −1,969 2 −1,969 2 + 35 � = � 3,876961 38,876961 � = 0,3157 Universitas Sumatera Utara Menurut Cohen dalam Field 2008 mengkategorisasikan nilai r dari kecil, sedang, dan besar. Berikut tabel kategori nilai r menurut cohen : Tabel 21. Nilai r menurut Cohen 1992 Nilai r Effect Explanation 0,10 Small 1 dari total varians 0,30 Medium 9 dari total varians 0,50 Large 25 daru total varians Hasil yang didapatkan nilai r sebesar 0,3157. Hal ini berarti bahwa besaranya pengaruh pelatihan Mind Mapping terhadap kemampuan mengingat materi stress and health adalah sebesar 0,3157 x 100 = 31,57 dengan penjelasan bahwa efek yang dihasilkan berada pada kateogri medium sedang terhadap populasi. d. Hasil data tambahan Data tambahan ini merupakan hasil observasi dan temuan lain dari penelitian ini : 1. Hasil observasi hari pertama penelitian kelompok eksperimen Hari pertama penelitian kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 17 oktober 2014 pukul 10.00-12.0 diruang kuliah C.31 Fakultas Psikologi USU yang membahas mengenai Mind Map yang membahas mengenai konsep dan hal yang berhubungan dengan Mind Map. Dikarenakan ada sebanyak 2 partisipan yang belum datang dan keterlambatan sudah mencapai 10 menit, Peneliti meminta fasilitator untuk membawa sebuah permainan yaitu “tes 3 menit” dengan tujuan untuk menunggu partisipan lain yg belum datang dan menjaga suasana pelatihan. “Tes 3 menit” ini merupakan Universitas Sumatera Utara sebuah permainan di selembar kertas yang berisi 20 pertunjuk yang harus diikuti oleh tiap partisipan. Tujuan lain dari permainan ini adalah untuk melihat seberapa baik partisipan menerima informasi. Hampir semua partisipan tersenyum ketika mengerjakan permainan ini. Salah satu partisipan dengan inisial Y dengan semangatnya mengikuti petunjuk dari lembar tersebut. Namun Y ternyata kurang cermat dalam mengikuti petunjuk sehingga banyak partisipan lain yg tertawa. Setelah 5 menit permainan berlalu, kedua partisipan yang telat telah tiba di ruangan. Fasilitator membuka diskusi singkat mengenai permainan “tes 3 menit”. Ketika partisipan ditanya mengenai apa yg mereka dapatkan dari permainan tersebut, mereka menyebutkan bahwa permainan tersebut seru dan mereka harus mengikuti petunjuk dengan sebaik-baiknya agar informasi yg diterima tidak salah. Kemudian, fasilator melanjutkan dengan presentasi mengenai materi Mind Map. Ketika materi mulai disampaikan, keseluruhan partisipan terlihat mengikuti materi dengan baik serta turut serta memberikan respon terhadap fasilitor. Setelah materi disampaikan. Tibalah saat untuk latihan membuat Mind Map pertama partisipan mengenai mata kuliah di Fakultas Psikologi USU sesuai dengan departemennya. Fasilitator sebelumnya telah membagikan instrumen pendukung yaitu selembar kertas A4 dan pena berwarna masing-masing 6 buah per partisipan. Dengan panduan fasilitator, partisipan diminta untuk membuat Mind Map Universitas Sumatera Utara sendiri. Setelah 5 menit berlalu, ternyata fasilitator melihat sebanyaj 6 orang partsipan salah dalam mengerjakan Mind Map-nya. Kesalahan mereka semua sama yaitu memberikan warna yg sama di setiap cabang Mind Map padahal jika sesuai dengan petunjuk pembuatan Mind Map, cabang yang berbeda harus menggunakan warna yg berbeda. Fasilitator memberikan kertas yg baru bagi mereka yang salah membuatnya. Kemudian setelah partisipan selesai membuat Mind Map, fasilitator meminta partisipan untuk menuliskan di halaman belakang dari lembar pengerjaan Mind Map tersebut mengenai apa yang partisipan rasakan ketika mengikuti pertemuan kali ini dan hal baru apa yang didapatkan dalam pertemuan kali ini?. kesimpulan yang didapatkan dari komentar partisipan adalah partisipan senang dalam mengikuti pertemuan hari pertama pelatihan ini. adapun beberapa komentar yang partisipan tuliskan yaitu : • Saya merasa senang, i feel freee....lalu merasa mendapat ilmu baru, pengetahuan tentang pembuatan Mind Map. –A.S • Saya rasa cukup menyenangkan, asik, seru, dapat hal-hal baru, ya walaupun agak binggung buat yang pertama karena telat-N.S.L Selain itu partisipan juga berkomentar bahwa mereka juga mendapatkan informasi untuk membuat Mind Map dengan benar dan kreatif dan juga belajar untuk mengikuti instruksi yang diberikan. Universitas Sumatera Utara Berikut komentar partisipan mengenai hal yang didapatkan dalam pertemuan hari pertama : Konsentrasi, Fokus, kreatif, imaginasi keluar dan belajar bersabar untuk memilih konsep dan hati-hati Tahu cara membuat Mind Map tuh gimana, ternyata selama ini Mind Map yang dibuat salah. Setelah selesai menuliskan komentar tersebut, fasilitator mengumpul kembali lembar kertas pengerjaan Mind Map , mengakhiri pertemuan hari pertama serta membagikan reward kepada partisipan. 2. Hasil observasi hari kedua penelitian kelompok eksperimen Pertemuan kedua berlangsung pada tanggal 20 oktober 2014 pukul 14.00-16.0 diruang kuliah B.2.5 Fakultas Psikologi USU dengan memberikan video praktik pembuatan Mind Mapping serta meminta partisipan untuk membuat Mind Map mengenai masa depan ideal. Pertemuan hari kedua telat 20 menit karena partisipan yang baru selesai dengan perkuliahan, sehingga mereka membutuhkan istirahat terlebih dahulu. Satu orang partisipan dengan inisial I telah selama 40 menit. Pertemuan hari kedua tidak menggunakan permainan karena dimulai dengan menonton video. Ketika pemutaran video yang hanya berdurasi 10 menit, peneliti melihat banyak partisipan yang tidak fokus dan kelihatan bosan dalam menonton video pembuatan Mind Map tersebut. Namun, penelitian Universitas Sumatera Utara tetap dilangsungkan. Hari kedua ini sama seperti hari pertama, dimana fasilitator tetap membagikan kertas A4 dan pena berwarna. Tugas partisipan di hari kedua adalah membuat Mind Map dengan tema” Masa depan Ideal” . Fasilitator membuka contoh slide tentang tema “ Masa depan Ideal” dan kemudian meminta paratisipan membuat Mind Map sendiri. Hari kedua, tidak ada yang salah lagi dalam membuat Mind Map. Namun yang menjadi masalah adalah partisipan terlihat kesulitan dalam mengeluarkan ide-ide tentang masa depan ideal-nya. Fasilitator yang sadar akan hal tersebut membantu partisipan dengan memberikan contoh deskripsi masa depan ideal. Setelah selesai membuat Mind Map, sama seperti hari pertama, partisipan diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan di pertemuan kedua. Banyak komentar yang muncul. Hal yang sedikit berbeda karena partisipan berkomentar terhadap ruangan yang panas sehingga membuat mereka ngantuk. Berikut komentar dari beberapa partisipan : • Pusing, suhu panas, buat ngantuk. Zzzzz- D.A • Sedikit bosan dan melelahkan, namun sudah mulai terbuiasa dengan pemakaian warna pada Mind Map. T.A.S Tidak dapat dielakan lagi bahwa ternyata suhu ruangan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pelatihan. Namun selain itu, pendapat partisipan mengenai hal yang Universitas Sumatera Utara mereka dapatkan di hari kedua adalah lebih paham, belajar merancang, pengetahuan yang lebih mendalam tentang Mind Map. Adapun beberapa komentar dari partisipan yaitu : • Ilmu dalam membuat Mind Map yang lebih baik telah saya dapat dan berguna untuk membuat Mind Map di mata kuliah tertentu. -P.W • Lebih paham membuat Mind Map karena diperlihatkan video, semakin terstruktur dlm membuat Mind Map. Hal sebanyak apapun dapat dirangkum dalam satu kertas dgn Mind Map yang indah. –N.S.L Dari komentar diatas menunjukan bahwa pelatihan hari kedua memberikan pengaruh positif dalam pembuatan Mind Map. Setelah itu, fasilitator menutup kegiatan hari kedua , kemudian melanjutkan dengan pemberian reward dan mengingatkan kembali partisipan untuk tetap hadir di hari ketiga. 3. Hasil observasi hari ketiga penelitian kelompok eksperimen Pertemuan ketiga berlangsung pada tanggal 21 oktober 2013 pukul 13.00-14.00 diruang kuliah B.25 Fakultas Psikologi USU. Partisipan mendapatkan permainan yang sama yaitu permainan kelipatan angka 4. Jadi setiap angka 4 akan diganti dengan kata door. Partisipan terlihat sangat antusias dalam mengikuti permainan ini. Partisipan yang kalah dalam permainan ini berjumlah 4 orang. Partisipan tersebut diminta untuk menggambarkan sesuatu disebuah Universitas Sumatera Utara kertas dan fasilitator meminta partisipan lainnya menjelaskan maksud dari gambar tersebut dengan menggunakan pola S-P-O-K. Setelah permainan selesai, fasilator meminta partisipan untuk duduk kembali di kursi masing-masing Partisipan menerima handout materi dan ceramah singkat mengenai materi Stress and health oleh salah satu fasilitator. Kemudian dilanjutkan dengan diberikan latihan untuk membuat Mind Map mengenai materi stress and health dengan arahan pemberian keyword kata kunci materi tersebut. ketika pemberian materi ternyata didapatkan bahwa kelompok kontrol lebih tertarik dalam mendengarkan materi psikologi umum topik stress and health daripada kelompok eksperimen. Untuk partisipan kelompok eksperimen, fasilitator meminta partisipan untuk membuat Mind Map dari materi stress and health. Fasilitator tetap memandu partisipan agar tetap mengikuti keyword yang telah dipersiapkan oleh peneliti sebelumnya. Partisipan sebelumnya juga dibagikan kertas berukuran A3 dan pena berwarna. Ukuran kertas menjadi lebih besar karena dengan anggapan materi yang akan dibentuk dalam Mind Map membutuhkan kertas yang lebih besar. Awalanya partisipan terlihat binggung untuk mencari keyword materi stress and health. Namun, dengan sedikit penjelasan dari fasilitator, partisipan dapat terbantu dalam mencai keyword materi tersebut. Tidak ada Mind Map yang gagal dibuat di hari ketiga. Sama seperti pertemuan sebelumnya. Partisipan diminta untuk menuliskan tentang perasaan Universitas Sumatera Utara partisipan ketika mengikuti kegiatan hari ketiga dan apa yang partisipan dapat di hari ketiga. Adapun beberapa dari partisipankomentar tentang perasaan yang mereka rasakan ketika mengikuti kegiatan hari ketiga : • Awalnya agak bosan karena presentasi gitu, belajar gitu. Tapi semua berubah ketika disuruh buat Mind Map. Jadi bahagia, senang gitu. -S.B • Senang karena saya bisa mengaplikasikan dari apa yang telah saya dapat setelah 2 hari mengikuti penelitian. - P.W Dari komentar tentang perasaan partisipan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipan merasa senang dalam mengikuti kegiatan di hari ketiga. Selain itu, komentar mengenai hal yang mereka dapatkan di hari ketiga yaitu : • Hari ini Mind Map nya lebih kompleks. Semoga bisa membantu buat menghadapi kuliah sebenarnya.-S.B • Lebih bisa paham mengenai suatu marei dengan membuat Mind Map, mempermudah belajar, seru juga karena tadi banyak materinya jadi banyak juga yang dibuat di Mind Map Dari komentar tersebut didapatkan kesimpulan bahwa partisipan dapat lebih paham dalam membuat Mind Map yang lebih komplek dari materi tersebut. Universitas Sumatera Utara B. Pembahasan Hasil penelitian ekperimen yang dilakukan selama 3 hari ± 120 menit ditambah 2 haripre-test dan post-test dengan partisipan sebanyak 37 orang menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ditinnjau dari gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,0285 0,05. Pengaruh pelatihan Mind Mapping dilihat dari effect size sebesar 31,5. Hal ini dapat berarti bahwa perlakuan yang diberikan tergolong efektif dalam meningkatkan kemampuan mengingat materi psikologi umum II topik stress and health secara signifikan. Penelitian ini memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesa peneliti yaitu “ Kemampuan mengingat mahasiswa yang menerima pelatihan Mind Mapping akan lebih baik daripada kemampuan mengingat mahasiswa yang tidak menerima pelatihan Mind Mapping.” Bukti lainnya yang dapat mendukung penjelasan diterimanya hipotesis penelitian ini diketahui pula dengan membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh partisipan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes kemampuan mengingat materi Psikologi Umum II topik Stress and health. Nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa di kelompok eksperimen terbukti memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa di kelompok kontrol. Perbandingan data pada kelompok eksperimen juga mengalami perubahan yang sangat positif. Pada saat pre-test, partisipan dalam kelompok eksperimen terkategorisasi ke dalam tiga tingkat kemampuan mengingat materi tinggi berjumlah 3 orang, sedang berjumlah 15 orang dan kemampuan mengingat rendah dengan jumlah Universitas Sumatera Utara 1 orang dengan persentase 5,26. Namun setelah post-test , seluruh partisipan kelompok eksperimen masuk ke dalam kategori tinggi yaitu 19 orang. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu oleh farrand, Hussain dan Hennessey 2002 dimana Mind Mapping dapat meningkatkan ingatan jangka panjang terhadap informasi faktual pada mahasiswa medis sebesar 10. Mind Map sebagai metode pencatatan yang efektif untuk diterapkan dalam materi yang berbentuk teks dan akan membantu untuk mendorong manusia mengingat lebih dalam sehingga didapatkan ingatan yang lebih baik. Toi 2009 juga memberikan hasil penelitia yang sama dimana Mind Mapping dapat membantu anak-anak me- recall kata-kata lebih efektif daripada menggunakan catatan, dengan peningkatan ingatan sebesar 32. Sebagai tambahan, alasan yang dapat membantu untuk menjelaskan kaitan antara Mind Mapping dengan kemampuan mengingat individu sehingga hipotesis penelitian dapat diterima yaitu Menurut buzan 2004 bahwa prinsip kerja Mind Mapping sama dengan prinsip kerja otak manusia yaitu prinsip assosiative network dimana memori akan mengorganisasikan informasi yang masuk ke dalam otak. Mind Mapping akan menghubungkan ide-ide utama dengan cabang-cabang lainnya sehingga informasi akan tergorganisasi dengan baik. Penjelasan tesebut juga didukung olej Penelitian Anokhin P.K. 1973 dalam Mind Mapping evidence report bahwa otak manusia akan bekerja sesuai dengan prinsip asosiasi dan akan menghubungkan setiap ide, ingatan ataupun bagian dari informasi dan konsep. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil observasi yang didaptkan oleh peneliti selama 3 hari pelatihan Mind Mapping didapatkan bahwa mayoritas partisipan merasa senang ketika mereka mengikuti pelatihan Mind Mapping tersebut. Perasaan senang merupakan bagian dari mood. Menurut Matlin 2005 bahwa manusia akan mengingat kembali dengan cepat stimulus yang menyenangkan. Ketika pelatihan berlangsung, kondisi menyenangkan dalam membuat Mind Map akan membuat partisipan mengingat kembali stimulus berupa materi yang telah dibentuk dalam Mind Map sehingga proses mengingat kembali menjadi lebih baik dan hasil pada saat post-test menjadi lebi baik. Berdasarkan penjelasan hasil penelitian dan beberapa penelitian yang mendukung dapat disimpulkan bahwa penggunaan Mind Mapping dalam membantu meningkatkan ingatan terhadap materi cukup efektif. Mind Map memudahkan mahasiswa untuk mengingat semua informasi yang penting dalam perkuliahan seperti materi psikologi umum II topik stress and health karena Mind Map yang berisikan keyword dan gambar serta warna yang membuat Mind Map dapat dengan mudah membantu mahasiswa mengingat materi yang mereka pelajari. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Tingkat Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

16 100 77

Pengaruh Aroma Terhadap Kemampuan Mengingat Jangka Pendek Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

3 105 101

Gambaran E-Readiness Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 44 156

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MNEMONIC DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN MENGINGAT MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

1 5 47

Pengaruh Pemberian Gambar Ilustratif Berwarna Pada Slide Persentasi Terhadap Kemampuan Mengingat Materi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Angkatan 2012.

0 0 6

Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 1 89

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Mengingat 1. Defenisi Ingatan - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Efektifitas Pelatihan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Mengingat Materi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORI - Pengaruh Mind Mapping terhadap Pemahaman Materi Ajar Psikologi Umum I pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Mind Mapping terhadap Pemahaman Materi Ajar Psikologi Umum I pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

0 0 12