b. Ingatan Episodik, Ingatan Semantik dan Ingatan Prosedural
Ingatan episodik dan ingatan semantik merupakan subtipe dari ingatan eksplisit. Nairne 2005 menjelaskan bahwa ingatan
episodik merupakan ingatan untuk peristiwa tertentu yang terjadi kepada kita secara pribadi. Sedangkan Ingatan semantik
merupakan pengetahuan mengenai dunia. Ingatan semantik berisi makna dari kata-kata dan kalimat. Berbeda dengan ingatan
prosedural yang merupakan pengetahuan mengenai cara kita mengerjakan sesuatu. Jadi karena tidak perlu secara sadar
mengingat informasi tersebut, ingatan prosedural dimasukan dalam ingatan implisit.
4. Proses Penyimpanan Ingatan
Informasi yang masuk ke dalam pikiran tidak langsung direkam begitu saja. Informasi membutuhkan proses untuk disimpan dan kemudian
dipanggil kembali. Terdapat tiga proses penyimpanan ingatan. Dimulai dari atensi untuk memilih informasi yang kelak akan diolah. Informasi
akan melalui tahap encoding dimana terjadi proses yang menentukan dan mengatur bagaimana ingatan dibentuk. Kemudian akan berlanjut ke
storage penyimpanan dimana informasi akan disimpan dan dijaga selama waktu tertentu. Informasi yang kemudian akan dipanggil kembali
akan melalui proses retrieval. Nairne, 2006 ; Lahey, 2007
Universitas Sumatera Utara
5. Tingkat Pemrosesan Informasi
Craik dan Lochart dalam Matlin 2005 mengemukakan sebuah alternatif lain dari stage memory model Atkinson dan Shiffrin yaitu level
of processing. Craik dan Lockhart mengemukakan bahwa proses masuknya informasi bergerak dari shallow dangkal menuju deep
dalam. Lama informasi bertahan bergantung pada bagaimana informasi tersebut melalui proses encoding. Informasi akan lebih cepat terlupakan
jika diproses pada tingkat yang dangkal, tapi akan lebih lama diingat jika diproses pada tingkat yang lebih dalam.
a. Tingkat Pemrosesan Informasi Dangkal
Dalam pemrosesan informasi tingkat dangkal, informasi yang diterima didasarkan pada kualitas tampilan fisik sesuatu hal. Infromasi
hanya disimpan pada ingatan jangka pendek.
b. Tingkat pemrosesan Informasi Mendalam
Dalam Pemrosesan informasi tingkat yang lebih dalam, informasi yang diterima didasarkan pada pemahaman terhadap arti dari sebuah kata
dan makna dari kata yang diucapkan. Informasi pada tingkat ini akan disimpan pada ingatan jangka panjang. Tingkat pemprosesan informasi
mendalam juga membantu proses recall. Adapun faktor yang menyebabkanya :
Universitas Sumatera Utara
1. Distinctiveness
Stimulus yang berbeda akan membantu untuk mengingat suatu informasi sehingga ketika informasi di panggil kembali , secara
otomatis otak akan mencari sesuatu yang berbeda.
2. Elaboration
Proses encoding dengan mengartikan sebuah kata dan menghubungkannya dengan kata-kata dengan arti yang sama.
Elaboration juga berarti mengasosiasikan ingatan yang baru dengan ingatan yang sudah ada.
6. Faktor yang mempengaruhi Ingatan
Menurut matlin 2005 bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi ingatan :
a. Mood dan emosi Ada tiga hal dimana mood dan emosi dapat mempengaruhi
ingatan, antara lain : 1. Manusia akan mengingat stimulus yang menyenangkan lebi
akurat dari stimulus lain. 2. Proses recall akan lebih akurat jika mood seseorang cocok
dengan mood alamiah sesuatu hal. 3. Proses recall akan lebih mudah jika mood selama proses
encoding cocok dengan mood selama retrieval.
Universitas Sumatera Utara
b. Atensi Atensi merupakan sebuah konsentrasi dari aktifitas mental.
Ketika indera menerima stimulus, tidak semua akan dipertahankan. Stimulus yang dipilih akan diproses lebih detil. Stimulus yang
tidak mendapat perhatian akan dibuang dan tidak akan di proses. c. Kesamaan Semantik
Arti dari kata-kata akan mempengaruhi jumlah kata yang akan tersimpan pada short term memory. Selain itu ada juga
proactive interference bahwa orang akan kesulitan belajar hal yang baru karena hal yang lama akan mengganggu hal yang baru
dipelajari. d. Prinsip pengkodean spesifik
Bahwa recall akan lebih baik jika konten dalam retrieval sama dengan konten encoding.
e. Umur Umur dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Anak-anak
tidak dapat mengingat peristiwa sebelum umur 2 atau 3 tahun. Orang yang lebi tua akan lebih baik dalam mengingat ketika
mereka memiliki kemampuan verbal yang tinggi dan berpendidikan tinggi. Orang yang lebih tua juga akan lebih akurat
dalam mengingat dibanding orang yang lebih muda.
Universitas Sumatera Utara
f. Metamemory Metamemory
akan membantu seseorang untuk menggunakan strategi yang efektif untuk dipakai karena tidak
semua strategi mengingat itu sama.
Universitas Sumatera Utara
B. Mind Mapping
1. Pengertian Mind Mapping
Mind Map adalah “alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran liner.” Michael Michalko, Crakcing creativity. Mind Mapping
atau pemetaan pikiran merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikitan kita. Buzan, 2006.
2. Kegunaan Mind Map
Menurut LearningGuide , The University of Adelaide 2009 bahwa kegunaan dari Mind Mapping :
a. Memberikan pandangan secara luas mengenai topik dan membuat kita untuk menghadirkannya kedalam bentuk yang lebih singkat.
b. Mendorong kita untuk melihat gambaran yang lebih besar dan alur yang lebih kreatif
c. Mempermudah kita untuk merencanakan atau membuat pilihan dari sumber materi yang kita harapkan untuk suatu tugas dan dimana kita
kan meletakannya. d. Membuat kita mendapatkan sebuah format yang lebih menarik dan
menyenangkan bagi mata dan otak, pemikiran dan ingatan.
Menurut Buzan 2006 Mind Mapping dapat membantu kita dalam banyak hal, antara lain:
a. Merencanakan b. Berkomunikasi
c. Menjadi lebih efektif d. Menghemat waktu
Universitas Sumatera Utara