dinamakan dengan GAS General Adaptation Syndrome. Tiga tahapan GAS yaitu :
1. Alarm reaction dimana tubuh bereraksi terhadap tantanganancaman dari
luar. 2.
Resistance Stage dimana suhu tubuh normal, tetapi adrenalin tetap
dikeluarkan bertahan, berdaptasi sehingga kondisi fisiologis tetap
terjaga. 3.
Exhaustion Stage yang merupakan masa kelelahan dan ketahan terhadap stress menurun; bila terus berlangsung dapat mengakibatkan kematian.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi terhadap Stress
Banyak dari kita mengalami beberapa kejadian yang tidak menyenangkan di dalam kehidupan kita, tetapi banyak juga dari kita yang langsung bangkit untuk
meneruskan hidup. Mengapa stress terkadang menjatuhkan dan bahkan menyebabkan perubahan sementara pada psikologis dan fisik kita? Jawabannya
terletak pada faktanya lebih kepada reaksi kita terhadap stress dibandingkan sumber stress itu sendiri.
1. Prior Experience with the Stress
Reaksi stress pada umumnya berkurang ketika seseorang memiliki pengalaman yang lebih terhadap kejadian yang menyebabkan stress
tersebut. Sebagai contoh, seorang perajurit yang menghadapi peperangan untuk keempat kalinya biasanya tingkat stressnya berkurang dibandingkan
dengan perajurit yang menghadapi peperangan untuk pertama kalinya. 2. Developmental Factors
Dampak dari stress berbeda-beda pada setiap usia. Sebagai contoh, janda dan duda yang lebih muda 65 tahun ke bawah masih merasakan
depresi selama 13 bulan setelah kematian pasangannya daripada janda dan
Universitas Sumatera Utara
duda yang lebih tua. Mungkin tingkat stress akan berkurang di kemudian hari, ketika lingkungan janda atau duda lebih umum.
3. Predictability and Control
Biasanya, dalam kehidupan, stress akan berkurang ketika kita dapat memprediksinya dan mengontrolnya. Ketika kita dapat memprediksi stress
yang akan muncul, maka stress akan berkurang. Contohnya, ketika kita tahu bahwa mati lampu akan terjadi pada sore hari, kita akan
mempersiapkan penerang agar tidak gelap.Ketika kita dapat mengontrol stress yang akan muncul, maka stress juga dapat berkurang. Contohnya,
ketika kita tahu bahwa dosen x akan mengusir mahasiswa keluar dari kelas jika tidak membaca materi pertemuan hari tersebut, maka kita dapat
mengontrolnya dengan membaca materi yang akan dipelajari di hari tersebut sebelum kelas dimulai.
Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk mencari cara dalam mengontrol stressor. Sebagai contoh, bekerja pada atasan yang
sering melotot kepada Anda tanpa dapat diprediksi dan dikontrol mungkin harus ditangani dengan cara mendiskusikan masalahnya dengan atasan
Anda, dengan meminta bantuan dari atasannya atasan Anda, atau mencari pekerjaan baru.
4. Social Support