Beban Penghunian. Hunian perawatan kesehatan dalam bangunan yang menampung hunian-

Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Beban penghunian, dalam jumlah orang-orang yang diperlukan dalam persyaratan jalan ke luar dan harus ditentukan berdasarkan faktor beban penghunian dari Tabel 7.3.1.2 yang merupakan karakteristik penggunaan ruang atau harus ditentukan dari jumlah populasi yang mungkin berada dalam suatu ruang yang diperhitungkan, yang mana yang lebih besar.

18.2.1 Umum.

Setiap jalan masuk, jalan terusan, koridor, pelepasan eksit, lokasi eksit dan akses ke eksit harus sesuai dengan Bab 7. Pengecualian : Sebagaimana ditentukan oleh pasal 18.2.2 hingga 18.2.11.

18.2.2 Komponen-komponen sarana jalan ke luar.

18.2.2.1 Komponen-komponen sarana jalan ke luar harus dibatasi terhadap tipe-tipe sebagaimana diuraikan dalam pasal 18.2.2.2 hingga 18.2.2.10.

18.2.2.2 Pintu-pintu.

18.2.2.2.1 Hanya pintu-pintu yang memenuhi ketentuan 7.2.1 diperbolehkan. 18.2.2.2.2 Kunci-kunci tidak diperkenankan dipasang pada pintu-pintu ruang tidur pasien. Pengecualian 1 Peralatan pengunci yang menghalangi akses ke ruangan dari koridor yang hanya dapat dioperasikan oleh staf dari sisi koridor diperbolehkan. Peralatan semacam itu tidak boleh menghalangi jalur penyelamatan dari dalam ruangan. 2 Pengaturan penguncian pintu diperbolehkan pada hunian perawatan kesehatan atau bagian dari hunian perawatan kesehatan yang kebutuhan klinis pasiennya memerlukan upaya sekuriti khusus untuk keselamatannya, dengan syarat bahwa kunci-kunci dibawa setiap saat oleh staf. 18.2.2.2.3 Pintu-pintu yang terletak dalam sarana jalan ke luar yang disyaratkan diperbolehkan dikunci. 18.2.2.2.4 Pintu-pintu di dalam sarana jalan ke luar yang disyaratkan tidak boleh dipasangi palang pintu atau kunci yang memerlukan penggunaan alat atau anak kunci untuk membukanya dari sisi jalan ke luar. Pengecualian 1 Pengaturan penguncian pintu tanpa menunda waktu penyelamatan dibolehkan pada hunian perawatan kesehatan atau bagian dari hunian perawatan kesehatan yang kebutuhan klinis pasiennya memerlukan upaya penp membuka pintu-pintu tersebut. Lihat 18.1.1.1.5 dan 18.2.2.2.5. 2 Kunci-kunci penunda penyelamatan yang memenuhi ketentuan 7.2.1.6.1 diperbolehkan dengan syarat tidak lebih dari satu alat semacam itu ditempatkan di tiap jalur penyelamatan. 3 Pintu-pintu penyelamatan yang dikendalikan aksesnya yang memenuhi ketentuan 7.2.1.6.2 diperbolehkan. Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 18.2.2.2.5 Pintu-pintu yang terletak di sarana jalan ke luar yang diperbolehkan dikunci sesuai ketentuan lain dalam Bab ini harus memiliki kelengkapan untuk bisa memindahkan secara cepat penguna atau penghuni bangunan dengan cara seperti kontrol jarak jauh pengunci, mengubah penguncian pintu yang dapat dibuka oleh kunci-kunci yang dibawa staf setiap saat, atau cara lainnya yang handal yang bisa dijangkau atau digunakan oleh staf setiap saat. Hanya satu alat pengunci diperbolehkan pada setiap pintu. Pengecualian: Pengunci sesuai dengan Kekecualian No. 2 dan 3 hingga 18.2.2.2.4. 18.2.2.2.6 Setiap pintu di jalan terusan eksit, ruang pelindung tangga, eksit horisontal, penghalang asap atau ruang pembatas area berbahaya kecuali ruang-ruang boiler, ruang- ruang pemanas, dan ruang-ruang peralatan mesin diperbolehkan terbuka hanya dengan peralatan pelepas otomatis yang memenuhi ketentuan 7.2.1.8.2. Sistem-sistem sprinkler otomatis, alarm kebakaran dan sistem-sistem yang disyaratkan menurut ketentuan 7.2.1.8.2 harus diatur untuk meng-inisiasi gerak menutup dari semua pintu-pintu di seluruh kompartemen asap atau di semua fasilitas. 18.2.2.2.7 Apabila pintu-pintu di dalam ruang pelindung tangga dalam kondisi terbuka oleh peralatan pembuka otomatis sebagaimana diperbolehkan oleh ketentuan 18.2.2.2.6, inisiasi gerak menutup pintu pada setiap level harus bisa membuat semua pintu pada semua level di ruang pelindung tangga menutup. 18.2.2.2.8 Hunian perawatan kesehatan bertingkat tinggi harus memenuhi persyaratan re- entry sebagaimana diatur dalam 7.2.1.5.2. 18.2.2.2.9 Pintu-pintu luncur horisontal sebagaimana diperbolehkan berdasarkan pasal 7.2.1.14, yang tidak menutup secara otomatis harus dibatasi hanya untuk pintu daun tunggal dan harus memiliki pengunci atau mekanisme lain yang dapat menjamin bahwa pintu-pintu tersebut tidak akan memantul kembali ke posisi terbuka sebagian apabila ditutup secara keras saat terjadi keadaan darurat.

18.2.2.3 Tangga-tangga.

Tangga-tangga yang memenuhi ketentuan 7.2.2 diperbolehkan.

18.2.2.4 Ruang-ruang pelindung tahan asap.

Ruang-ruang pelindung tahan asap sesuai ketentuan 7.2.3 diperbolehkan.

18.2.2.5 Eksit-eksit horisontal.

Eksit-eksit horisontal yang memenuhi persyaratan 7.2.4 dan modifikasi sesuai ketentuan 18.2.2.5.1 sampai 18.2.2.5.6 diperbolehkan. 18.2.2.5.1 Tidak kurang dari 30 ft2 bersih 2.8 m2 bersih untuk setiap pasien di suatu rumah sakit atau rumah perawatan, atau tidak kurang dari 15 ft2 bersih 1.4 m2 bersih untuk setiap penghuni di fasilitas perawatan terbatas, harus disediakan dalam ruang bersama di koridor, ruang-ruang pasien, ruang-ruang perawatan, ruang-ruang tempat duduk-duduk atau ruang- ruang makan dan area lainnya pada setiap sisi eksit horisontal. Pada lantai-lantai yang tidak menampung tempat tidur pasien, tidak kurang dari 6 ft2 bersih 0.56 m2 bersih untuk setiap penghuni harus disediakan pada setiap sisi eksit horisontal untuk jumlah total penghuni di kompartemen yang bersebelahan.