Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1819.8 – Akses langsung ke koridor dari ruang yang dihuni
Gambar 1819.9 – Ruang antara dari ruang pasien dan koridor
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1819.10a – Ruang tidur pasien
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1819.10b – Ruang tidur pasien dengan ruang antara ke koridor.
Gambar 1819.11a – Ruang tindakanpengobatan tidak tidur
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1819.11b – Ruang tindakanpengobatan satu ruang antara ke koridor.
Gambar 1819.11c – Ruang tindakanpengobatan dengan dua ruang antara ke
koridor.
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gambar 1819.12 – Ujung buntu dalam hunian perawatan kesehatan baru
18.2.6 Jarak tempuh ke eksit.
18.2.6.1 Jarak tempuh harus diukur berdasarkan Sub.Bab 7.6. 18.2.6.2 Jarak tempuh harus memenuhi ketentuan 18.2.6.2.1 sampai 18.2.6.2.4.
18.2.6.2.1 Jarak tempuh antara setiap pintu ruangan yang disyaratkan sebagai akses eksit ke eksit tidak boleh melebihi 150 ft 45 m.
18.2.6.2.2 Jarak tempuh antara tiap titik dalam ruangan ke eksit tidak boleh melampaui 200 ft 60 m.
18.2.6.2.3 Jarak tempuh antara setiap titik di ruangan tidur perawatan kesehatan ke pintu akses eksit di ruangan tersebut tidak boleh melebihi 50 ft 15 m.
18.2.6.2.4 Jarak tempuh antara setiap titik di ruangan tidur utama sebagaimana diperbolehkan sesuai ketentuan 18.2.5 ke pintu akses eksit di ruangan utama tersebut tidak
boleh melebihi 100 ft 30 m dan harus pula memenuhi persyaratan butir 18.2.6.2.2.
Gambar 1819.13 – Pembatasan jarak tempuh
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.2.7 Pelepasan dari eksit.
Pelepasan dari eksit harus diatur sesuai dengan ketentuan Sub.Bab 7.7.
18.2.8 Pencahayaan sarana jalan ke luar.
Sarana jalan ke luar harus diberi pencahayaan sesuai ketentuan Sub.Bab 7.8.
18.2.9 Lampu darurat.
18.2.9.1 Lampu darurat harus disediakan sesuai ketentuan pada Sub.Bab 7.9. 18.2.9.2 Bangunan-bangunan yang dilengkapi dengan atau apabila pasien memerlukan
penggunaan system penopang hidup lihat 18.5.1.3 harus mempunyai peralatan pencahayaan darurat yang disuplai oleh cabang penyelamatan jiwa dari system kelistrikan
bangunan sebagaimana diuraikan dalam NFPA 99, Standar Fasilitas Perawatan Kesehatan Standard for Health Care Facilities.
18.2.10 Penandaan pada sarana jalan ke luar.
18.2.10.1 Sarana jalan ke luar harus memiliki tanda-tanda sesuai ketentuan Sub.Bab 7.10.
18.2.10.2 Bangunan-bangunan yang dilengkapi denan atau terdapat pasien yang memerlukan penggunaan sistem penopang hidup Lihat ketentuan 18.5.1.3 harus
mempunyai pencahayaan pada eksit yang disyaratkan dan tanda-tanda penunjuk yang disuplai dari cabang penyelamatan jiwa dari system kelistrikan bangunan sebagaimana
diuraikan dalam Standar NFPA 99, Standar untuk Fasilitas Perawatan Kesehatan Standard for Health Care Facilities.
Pengecualian :
Dipasang tanda penunjuk eksit yang menerangi sendiri self-luminous sebagaimana diperbolehkan dalam ketentuan 7.10.4.
Table 18.3.2.1 Proteksi Area Berbahaya Uraian area berbahaya
Pemisah proteksi Ruang-ruang boiler dan pemanas berbahan bakar
1 jam Tempat cuci pakaian terpusat atau timbunan,
berukuran lebih besar dari 100 ft2 9.3 m2 1 jam
Laboratorium yang menggunakan bahan-bahan mudah menyala atau mudah terbakar dalam jumlah
kurang dari yang dapat menimbulkan bahaya tinggi. Lihat 18.3.6.3.4
Laboratorium yang menggunakan bahan berbahaya yang dapat diklasifikasikan sebagai bahaya tinggi
menurut NFPA 99, Standard for Health Care Facilities
1 jam Toko tempat penyimpanan cat yang menggunakan
bahan dan material berbahaya dalam jumlah yang kurang dari yang ter-klasifikasikan sebagai bahaya
tinggi 1 jam
Bengkel pemeliharaan fisik bangunan lingkungan 1 jam
Ruang-ruang kain tenun kotor 1 jam
Ruang penyimpanan berukuran lebih besar dari 50 Lihat 18.3.6.3.4