Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.3.2.4 Gas-Medis.
Area penyimpanan gas medis dan administrasinya harus dilindungi sesuai dengan standar NFPA 99, Standard for Health Care Facilities.
18.3.2.5 Toko Souvenir.
Toko-toko souvenir harus dilindungi sebagai area-area berbahaya apabila penggunaannya untuk penyimpanan maupun pemajangan bahan-bahan mudah terbakar ada dalam jumlah
yang dianggap membahayakan. Toko-toko souvenir yang dipertimbangkan tidak berbahaya dan mempunyai gudang terpisah dan dilindungi, diperbolehkan untuk sebagai berikut :
1 Membuka ke arah lobi atau koridor apabila toko souvenir luasnya tidak lebih dari 500
ft2 46.5 m2 2
Dipisahkan dari lobi atau koridor dengan dinding-dinding yang tidak harus tahan api Table 18.3.2.1 Proteksi Area Berbahaya
Uraian area berbahaya Pemisahanproteksi
Ruang-ruang boiler dan pemanas berbahan bakar 1-jam
Tempat cuci terpusat timbunan lebih besar dari 100 ft2 9.3 m2
1-jam Laboratorium yang menggunakan bahan-bahan
mudah menyala atau terbakar dalam jumlah kurang dari yang dipertimbangkan sangat berbahaya.
Lihat 18.3.6.3.4
Laboratorium yang menggunakan bahan-bahan berbahaya yang dapat diklasifikasikan sebagai
sangat berbahaya sesuai dengan standar NFPA 99, Standard for Health Care Facilities
1-jam
Toko-toko cat yang memakai bahan-bahan dan substansi berbahaya dalam jumlah yang dapat
diklasifikasikan sebagai sangat berbahaya. 1-jam
Bengkel pemeliharaan peralatan 1-jam
Ruangan-ruangan kain linen kotor 1-jam
Ruangan-ruangan tempat penyimpanan bahan- bahan mudah terbakar yang luasnya lebih besar
dari 50 ft2 4.6 m2 tetapi tidak melebihi 100 ft2 9.3 m2.
Lihat 18.3.6.3.4
Ruangan-ruangan tempat penyimpanan bahan- bahan mudah terbakar yang luasnya lebih besar
dari 100 ft2 9.3 m2 1-jam
Ruangan-ruangan pengumpulan barang bekas 1-jam
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.3.2.6 Fasilitas memasak.
Fasilitas memasak harus dilindungi sesuai ketentuan 9.2.3. Pengecualian:
Apabila peralatan memasak rumah tangga digunakan untuk menghangatkan makanan atau memasak terbatas, maka proteksi atau pemisahan fasilitas penyiapan makanan
tidak diperlukan.
18.3.2.7 Bangunan-bangunan yang menampung hunian-hunian perawatan kesehatan sebagaimana ditunjukkan dalam ketentuan 18.1.1.1.2 yang memiliki landasan helikopter
diatap bangunan harus dilindungi sesuai dengan standar NFPA 418, Standard for Heliports.
18.3.3 Lapis interior.
18.3.3.1 Bahan lapis interior harus memenuhi ketentuan Sub.Bab 10.2.
18.3.3.2 Dinding Interior dan Pelapis Plafon.
Bahan-bahan pelapis interior dinding dan langit-langit yang memenuhi ketentuan 10.2.3 diperbolehkan digunakan apabila dari Klas A atau Klas B. Persyaratan 10.2.8.1 tidak
diterapkan.
Pengecualian 1
Dinding-dinding dan langit-langit diperbolehkan memiliki bahan pelapis Klas A, Klas B, atau Klas C di dalam kamar-kamar individu yang mempunyai kapasitas tidak melebihi 4 orang..
2 Bahan pelapis dinding koridor yang tingginya tidak lebih dari 4 ft 1.2 m yang dibatasi hanya untuk
separuh bagian bawah dinding, diperbolehkan dari bahan Klas A, Klas B atau Klas C..
18.3.3.3 Pelapis lantai Interior.
Tidak ada persyaratan
18.3.4 Sistem Deteksi, Alarm dan Komunikasi. 18.3.4.1 Umum.
Hunian-hunian perawatan kesehatan harus dilengkapi dengan sistem alarm kebakaran sesuai dengan ketentuan dalam Sub.Bab 9.6.
18.3.4.2 Inisiasi.
Inisiasi sistem alarm kebakaran yang disyaratkan berasal dari sarana manual sesuai dengan ketentuan 9.6.2 dan dengan alarm aliran air dari sistem sprinkler, alat deteksi atau sistem
deteksi.
Pengecualian : Kotak-kotak alarm kebakaran manual di area tidur pasien tidak diperlukan pada eksit,
apabila terletak pada semua stasion kontrol perawat atau lokasi lainnya yang mendapat perhatian kontinyu staf, asalkan kotak-kotak alarm manual tersebut mudah
dilihat dan dapat dijangkau serta jarak tempuh yang disyaratkan oleh ketentuan 9.6.2.4 tidak dilampaui.
18.3.4.3 Pemberitahuan notifikasi.