Jalan Terusan Eksit. Bangunan Bertingkat Tinggi .1

Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jalan terusan eksit yang memenuhi 7.2.6 diperbolehkan.

18.2.2.8 Tangga-tangga Penyelamatan.

Tangga-tangga penyelamatan kebakaran yang memenuhi ketentuan 7.2.9 diperbolehkan.

18.2.2.9 Peralatan Anak Tangga Selang seling.

Peralatan anak tangga selang-seling sesuai 7.2.11 dapat digunakan.

18.2.2.10 Area pengungsian.

Area pengungsian yang digunakan sebagai bagian dari sarana jalan ke luar yang disyaratkan harus memenuhi ketentuan 7.2.12.

18.2.3 Kapasitas sarana jalan ke luar.

18.2.3.1 Kapasitas setiap sarana jalan ke luar harus didasarkan pada kelebarannya, sebagaimana ditetapkan pada Bagian 7.3. 18.2.3.2 Kapasitas jalan ke luar yang menyediakan perjalanan dengan menggunakan tangga harus 0.3 in. 0.8 cm untuk setiap orang, dan kapasitas kapasitas untuk sarana jalan ke luar yang menyediakan perjalanan tanpa tangga dengan menggunakan pintu-pintu, ramp, atau eksit horisontal harus 0.2 in. 0.5 cm per orang. 18.2.3.3 Lebar bersih pintu masuk ruang tengah, koridor, dan ramp yang disyaratkan untuk akses eksit di bangunan rumah sakit atau rumah perawatan harus tidak boleh kurang dari 8 ft 2.4 m, serta tidak terhalangi. Bila ramp digunakan sebagai eksit, maka harus lihat 18.2.2.6. Pengecualian 1 Lebar bersih pintu jalan masuk, koridor, dan ramp di area yang bersebelahan yang tidak digunakan untuk menampung, merawat atau menggunakan untuk pasien rawat inap harus tidak boleh kurang dari 44 in. 112 cm, dan tidak terhalangi. 2 Akses ke eksit di dalam suatu ruangan atau ruangan besar harus memenuhi persyaratan 18.2.5. 18.2.3.4 Lebar bersih pintu masuk utama, koridor, dan ramp yang disyaratkan untuk akses ke eksit pada fasilitas perawatan terbatas atau rumah sakit bagi perawatan sakit jiwa harus tidak boleh kurang dari 6 ft 1.8 m dan tidak terhalangi. Apabila ramp digunakan sebagai eksit, lihat ketentuan 18.2.2.6. Pengecualian 1 Lebar bersih pintu masuk utama, koridor, dan ramp di area-area bersebelahan yang tidak dimaksudkan untuk menampung, merawat atau menggunakan untuk keperluan rawat inap pasien harus tidak boleh kurang dari 44 in. 112 cm dan tidak terhalangi. 2 Akses eksit di dalam suatu ruangan atau ruangan utama harus memenuhi persyaratan 18.2.5. 18.2.3.5 Lebar bersih minimum untuk pintu-pintu di sarana jalan ke luar dari ruang-ruang tidur, area diagnostik dan perawatan seperti sinar-X, pembedahan atau terapi fisik dan ruang perawatan harus sebagai berikut : 1 Rumah sakit dan rumah perawatan — 41.5 in. 105 cm 2 Rumah sakit jiwa dan fasilitas perawatan terbatas — 32 in. 81 cm Pengecualian : Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 1 Lebar bersih pintu-pintu yang dipasang sedemikian sehingga tidak digunakan oleh penghuni rumah sakit harus tidak boleh kurang dari 32 in. 81 cm.. 2 Lebar bersih pintu-pintu di ruang-ruang pelindung tangga eksit tidak boleh kurang dari 32 in. 81 cm. 3 Lebar bersih pintu-pintu yang melayani perawatan bagi yang baru melahirkan tidak boleh kurang dari 32 in. 81 cm. 4 Apabila disediakan suatu pasangan pintu, maka sekurang-kurangnya satu pintu harus memiliki bukaan dengan lebar bersih tidak kurang dari 32-in. 81-cm dilengkapi dengan alur pintu, lereng atau astragal pada pinggir pertemuan daun pintu. Bagian daun pintu yang tidak aktif harus dipasang pasak sembul otomatis untuk membentuk pengunci yang kencang. Gambar 1819.4a – Akses eksit koridor dalam fasilitas perawatan kesehatan baru