Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.1.1.1.5 Harus diperhatikan bahwa, dalam bangunan yang menampung tipe-tipe pasien tertentu atau memiliki ruang-ruang penahanan atau bagian sekuriti, perlu untuk mengunci
pintu-pintu dan jendela ber-jeruji untuk membatasi dan melindungi penghuni dan penunjung bangunan.
Dalam hal ini OB harus membuat modifikasi yang tepat terhadap ketentuan-ketentuan dalam sub-sub bab Peraturan ini atau apakah sarana jalan ke luar tetap di biarkan tidak terkunci.
18.1.1.1.6 Bangunan-bangunan, atau bagian-bagian bangunan, yang dihuni oleh orang- orang tua dan yang memberikan aktivitas untuk memelihara ketidaktergantungan mereka
secara kontinyu, tetapi tidak diberikan pelayanan berbeda terkait dengan hunian perawatan kesehatan lihat 18.1.3 sebagaimana ditentukan dalam 3.3.98, diperbolehkan memenuhi
persyaratan pada bab-bab lain dari Peraturan ini, seperti pada Bab 30 atau Bab 32.
18.1.1.1.7 Fasilitas yang tidak menampung penghuninya selama 24-jam harus diklasifikasikan sebagai hunian lainnya dan di atur persyaratannya dalam Bab-bab lain dari
Peraturan ini.
18.1.1.1.8 Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam bab ini didasarkan atas asumsi bahwa staf selalu ada di semua area yang dihuni pasien untuk melaksanakan fungsi
penyelamatan tertentu terhadap kebakaran sebagaimana disyaratkan pada paragraf lain dari Bab ini.
18.1.1.2 Sasaran dan Tujuan.
Sasaran dan tujuan Sub.bab 4.1 dan 4.2 harus cocok atas pertimbangan persyaratan fungsional. Hal ini dapat dicapai dengan membatasi pertumbuhan dan penyebaran
kebakaran pada ruang asal api dan mengurangi kebutuhan penghuni untuk evakuasi, kecuali di ruang asal api tersebut.
18.1.1.3 Konsep total.
Semua fasilitas perawatan kesehatan harus dirancang, di konstruksi, dipelihara, dan di operasikan untuk meminimasi kemungkinan kondisi darurat kebakaran yang memerlukan
evakuasi penghuninya. Karena keselamatan kesehatan penghuni tidak dapat dijamin sepenuhnya melalui ketergantungan pada evakuasi, maka perlindungan terhadap penghuni
dari bahaya kebakaran harus diberikan melalui pengaturan fasilitas yang tepat, pelatihan staf dan pengembangan prosedur operasi dan pemeliharaan mencakup hal-hal berikut :
1 Perancangan, konstruksi dan kompartemenisasi
2 Pemasangan sistem deteksi, alarm dan peralatan pemadam
3 Perencanaan pencegahan kebakaran, pelatihan personil dan program latihan
kebakaran untuk pembatasan api, pemindahan penghuni ke area pengungsian atau evakuasi bangunan.
18.1.1.4 Penambahan-penambahan, konversi, pembaharuan, renovasi dan konstruksi.
18.1.1.4.1 Penambahan-penambahan.
Penambahan-penambahan harus dipisahkan dari setiap struktur eksisting yang tidak memenuhi persyaratan dalam bab 19 oleh penghalang api yang mempunyai TKA tidak
kurang dari 2-jam dan dikonstruksi dari bahan yang disyaratkan Lihat 4.6.11 dan 4.6.6.
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.1.1.4.2 Bukaan-bukaan untuk komunikasi dalam pembagian penghalang-penghalang api sebagaimana disyaratkan oleh 18.1.1.4.1 hanya boleh di koridor-koridor dan harus dilindungi
dengan alat penutup pintu otomatis yang disetujui. Lihat pula Sub.Bab 8.2.
18.1.1.4.3 Pintu-pintu di penghalang yang dipersyaratkan pada 18.1.1.4.1 harus dalam keadaan normal tertutup.
Pengecualian :
Pintu-pintu boleh dibiarkan terbuka apabila memenuhi persyaratan 18.2.2.2.6.
18.1.1.4.4 Perubahan-perubahan hunian.
Perubahan-perubahan hunian harus memenuhi butir 4.6.11. Setiap perubahan dari satu sub- klasifikasi hunian perawatan kesehatan ke lainnya harus memenuhi persyaratan untuk
konstruksi baru.
Pengecualian 1
Perubahan dari rumah sakit ke rumah perawatan atau dari rumah perawatan ke rumah sakit tidak harus dipertimbangkan sebagai perubahan dalam penghunian atau sub-klasifikasi penghunian.
2 Perubahan dari rumah sakit atau rumah perawatan ke fasilitas perawatan terbatas tidak harus
dipertimbangkan sebagai perubahan hunian atau perubahan sub-klasifikasi hunian.
3 Perubahan dari rumah sakit atau rumah perawatan ke fasilitas perawatan kesehatan rawat jalan tidak
harus dipertimbangkan sebagai perubahan hunian atau perubahan dalam sub klasifikasi hunian.