Ventilasi saluran pembuangan. Pintu-pintu pelepasan saluran pembuangan.

Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI NFPA 90A – 1999 CHAPTER 2

2.3.11.1 Koridor penyelamat.

Koridor-koridor penyelamat di hunian-hunian perawatan kesehatan, penahanan untuk perawatan penyembuhan dan perumahan tidak boleh digunakan sebagai bagian dari sistem pengaliran udara suplai, balik ataupun pembuangan yang melayani area-area yang bersebelahan. Bukaan-bukaan untuk pemindahan udara tidak diperbolehkan di dinding- dinding atau di pintu-pintu yang memisahkan koridor penyelamat dari area-area yang berdekatan. Pengecualian 1 Ruang-ruang toilet, kamar mandi, kamar mandi pancuran, bak rendam dan ruang-ruang tambahan semacam itu harus memiliki bukaan yang langsung menuju koridor penyelamat.. 2 Apabila lebar celah pintu tidak melampaui persyaratan yang ditentukan dalam NFPA 80, Standar pintu dan jendela kebakaran Standard for Fire Doors and Fire Windows, pengaliran udara lewat perbedaan tekanan dapat diperbolehkan. 3 Penggunaan koridor penyelamat sebagai bagian dari sistem kontrol asap yang dirancang secara teknis. 4 Di hunian penahanan untuk penyembuhan dengan pemisahan-pemisahan koridor dari konstruksi yang terbuka contoh, pintu-pintu atau partisi bentuk kisi-kisi. CHAPTER 3

3.3.1 Dinding dan Partisi tahan Api

3-3.1.1 Damper api yang disetujui harus dipasang apabila saluran-saluran udara menembus atau berhenti pada bukaan-bukaan di dinding atau partisi yang disyaratkan memiliki ketahanan api 2 jam atau lebih. Pengecualian: Damper-damper api tidak disyaratkan apabila bukaan-bukaan lain melalui dinding tidak disyaratkan untuk diproteksi. 3-3.1.2 Damper-damper api yang disetujui harus dipasang di semua bukaan-bukaan pemindah udara di partisi-partisi yang disyaratkan memiliki TKA dan yang bukaan-bukaan lainnya disyaratkan untuk dilindungi.