Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.2.2.2.5    Pintu-pintu  yang  terletak  di  sarana  jalan  ke  luar  yang  diperbolehkan  dikunci sesuai  ketentuan  lain  dalam  Bab  ini  harus  memiliki  kelengkapan  untuk  bisa  memindahkan
secara  cepat  penguna  atau  penghuni  bangunan  dengan  cara  seperti  kontrol  jarak  jauh pengunci, mengubah penguncian pintu yang dapat dibuka oleh kunci-kunci yang dibawa staf
setiap  saat,  atau  cara  lainnya  yang  handal  yang  bisa  dijangkau  atau  digunakan  oleh  staf setiap saat. Hanya satu alat pengunci diperbolehkan pada setiap pintu.
Pengecualian: Pengunci sesuai dengan Kekecualian No. 2 dan 3 hingga 18.2.2.2.4.
18.2.2.2.6    Setiap  pintu  di  jalan  terusan  eksit,  ruang  pelindung  tangga,  eksit  horisontal, penghalang asap atau ruang pembatas area berbahaya kecuali ruang-ruang boiler, ruang-
ruang  pemanas,  dan  ruang-ruang  peralatan  mesin  diperbolehkan  terbuka  hanya  dengan peralatan  pelepas  otomatis  yang  memenuhi  ketentuan  7.2.1.8.2.  Sistem-sistem  sprinkler
otomatis, alarm kebakaran dan sistem-sistem yang disyaratkan menurut ketentuan 7.2.1.8.2 harus  diatur  untuk  meng-inisiasi  gerak  menutup  dari  semua  pintu-pintu  di  seluruh
kompartemen asap atau di semua fasilitas.
18.2.2.2.7  Apabila pintu-pintu di dalam ruang pelindung tangga dalam kondisi terbuka oleh peralatan pembuka otomatis sebagaimana diperbolehkan oleh ketentuan 18.2.2.2.6, inisiasi
gerak menutup pintu pada setiap level harus bisa membuat semua pintu pada semua level di ruang pelindung tangga menutup.
18.2.2.2.8    Hunian  perawatan  kesehatan  bertingkat  tinggi  harus  memenuhi  persyaratan  re- entry sebagaimana diatur dalam  7.2.1.5.2.
18.2.2.2.9    Pintu-pintu  luncur  horisontal  sebagaimana  diperbolehkan  berdasarkan  pasal 7.2.1.14, yang tidak menutup secara otomatis harus dibatasi hanya untuk pintu daun tunggal
dan  harus memiliki  pengunci  atau mekanisme  lain  yang  dapat  menjamin bahwa  pintu-pintu tersebut  tidak  akan  memantul  kembali  ke  posisi  terbuka  sebagian  apabila  ditutup  secara
keras saat terjadi keadaan darurat.
18.2.2.3  Tangga-tangga.
Tangga-tangga yang memenuhi ketentuan 7.2.2 diperbolehkan.
18.2.2.4  Ruang-ruang pelindung tahan asap.
Ruang-ruang pelindung tahan asap sesuai ketentuan 7.2.3 diperbolehkan.
18.2.2.5  Eksit-eksit horisontal.
Eksit-eksit  horisontal  yang  memenuhi  persyaratan  7.2.4  dan  modifikasi  sesuai  ketentuan 18.2.2.5.1 sampai 18.2.2.5.6 diperbolehkan.
18.2.2.5.1 Tidak kurang dari 30 ft2 bersih 2.8 m2 bersih untuk setiap pasien di suatu rumah sakit atau rumah perawatan, atau tidak kurang dari 15 ft2 bersih 1.4 m2 bersih untuk setiap
penghuni di fasilitas perawatan terbatas, harus disediakan dalam ruang bersama di koridor, ruang-ruang  pasien, ruang-ruang  perawatan,  ruang-ruang tempat  duduk-duduk  atau ruang-
ruang makan dan area lainnya pada setiap sisi eksit horisontal. Pada lantai-lantai yang tidak menampung tempat tidur pasien, tidak kurang dari 6 ft2 bersih 0.56 m2 bersih untuk setiap
penghuni  harus  disediakan  pada  setiap  sisi  eksit  horisontal  untuk  jumlah  total  penghuni  di kompartemen yang bersebelahan.
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
18.2.2.5.2    Kapasitas  penyelamatan  total  dari  eksit  lainnya  tangga-tangga,  ramp-ramp, pintu-pintu  yang  mengarah  ke  luar  bangunan  tidak  boleh  dikurangi  dibawah  sepertiga  dari
yang disyaratkan untuk seluruh area bangunan.
18.2.2.5.3    Suatu  pintu  tunggal  diperbolehkan  di  eksit  horisontal  apabila  eksit  melayani hanya satu arah. Pintu semacam itu harus dari jenis pintu ayun atau pintu luncur horisontal
yang  memenuhi  ketentuan  pasal  7.2.1.14.  Kelebaran  bersih  pintu  tidak  boleh  kurang  dari 41.5 in. 105 cm.
18.2.2.5.4  Suatu eksit horisontal yang terdiri atas sebuah koridor yang lebarnya 8 ft 2.4 m atau lebih melayani sebagai sarana jalan ke luar dari kedua sisi jalur pintu harus mempunyai
bukaan  yang  dilindungi  dengan  pasangan  pintu-pintu  ayun  yang  diatur  untuk  bisa  berayun dalam arah yang berlawanan satu sama lain, dengan setiap pintu memiliki lebar bersih tidak
kurang  dari  41.5  in.  105  cm,  atau  oleh  pintu  luncur  horisontal  yang  memenuhi  7.2.1  dan memberikan lebar bersih tidak kurang dari 83 in. 211 cm.
18.2.2.5.5  Suatu eksit horisontal yang terdiri atas koridor dengan lebar 6 ft 1.8 m atau lebih melayani  sebagai  sarana  jalan  ke  luar  dari kedua  sisi  jalur  pintu  harus  mempunyai  bukaan
yang dilindungi oleh sepasang pintu-pintu ayun, yang diatur untuk berayun dalam arah yang berlawanan satu sama lain, dengan setiap pintu mempunyai lebar bersih tidak kurang dari 32
in.  81  cm,  atau  oleh  pintu  luncur  horisontal  yang  memenuhi  ketentuan  7.2.1.14  yang memberikan lebar bersih tidak kurang dari 64 in. 163 cm.
18.2.2.5.6    Suatu  panel  penglihat  yang  disetujui  disyaratkan  pada  setiap  eksit  horisontal. Tiang jendela di tengah-tengah dilarang.
Gambar 1819.3a – Eksit horizontal pada rumah sakit yang baru atau rumah jompo.