Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1 Ruang-ruang perawatan bagi pesalinan dan ruang-ruang yang diperuntukan untuk penghunian kurang
dari 24 jam, seperti ruang-ruang yang menampung tempat-tempat tidur untuk perawatan kebidanan, penyembuhan dan pemeriksaan medis di bagian layanan darurat.
2 Jendela-jendela di dinding-dinding atrium harus dipertimbangkan sebagai jendela-jendela luar untuk
tujuan yang dimaksudkan dalam persyaratan ini.. 3
Ambang jendela di area-area layanan perawatan khusus, seperti area-area yang menampung pasien- pasien ICU, CCU, pasien hemodialysis, dan pasien baru melahirkan, tidak boleh melebihi 60 in. 152 cm
di atas muka lantai.
4 Ambang jendela di fasilitas perawatan terbatas tidak boleh melebihi 44 in. 112 cm di atas permukaan
lantai.
18.5.1 Utilitas. 18.5.1.1 Utilitas harus memenuhi persyaratan Sub.Bab 9.1.
18.5.1.2 Daya listrik untuk sistem-sistem alarm kebakaran, komunikasi darurat dan pencahayaan di lokasi genset harus sesuai dengan persyaratan sistem kelistrikan pokok
sebagaimana diuraikan dalam standar NFPA 99, Standard for Health Care Facilities Standar untuk Fasilitas Perawatan Kesehatan.
18.5.1.3 Tiap hunian perawatan kesehatan, sebagaimana ditunjukkan dalam ketentuan
18.1.1.1.2, yang umumnya menggunakan alat penopang-hidup harus memiliki sistem-sistem kelistrikan yang dirancang dan dipasang sesuai ketentuan standar NFPA 99, Standard for
Health Care Facilities.
Pengecualian :
Persyaratan ini tidak berlaku untuk fasilitas yang menggunakan peralatan penopang-hidup hanya untuk keadaan darurat saja.
18.5.2 Pemanasan, Ventilasi dan Pengkondisian Udara.
18.5.2.1 Pemanasan, ventilasi dan pengkondisian udara harus memenuhi persyaratan
di Sub.Bab 9.2 dan harus dipasang sesuai dengan spesifikasi manufaktur.
Pengecualian :
Sebagaimana dim
odifikasi dalam butir 18.5.2.2.
18.5.2.2 Tiap peralatan pemanas yang bukan unit mesin pemanasan sentral harus dirancang dan dipasang sedemikian sehingga bahan mudah terbakar tidak tersulut oleh alat
tersebut dan kelengkapannya.
Apabila menggunakan bahan bakar, alat pemanas tersebut harus dihubungkan dengan cerobong atau pipa asap atau dihubungkan dengan lubang udara, yang mengambil udara
untuk pembakaran langsung dari luar, dan harus dirancang dan dipasang untuk dapat melakukan pemisahan penuh sistem pembakaran dari udara di area yang dihuni.
Tiap alat pemanas harus mempunyai sarana pengamanan untuk menghentikan secara langsung aliran bahan bakar dan mematikan peralatan apabila terjadi kenaikan temperatur
berlebih atau ada kegagalan dalam penyulutan.
Pengecualian
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1 Unit-unit pemanas gantung yang disetujui diperbolehkan dipasang di lokasi-lokasi bukan sarana jalan ke
luar dan area-area tidur pasien, asalkan pemanas-pemanas tersebut ditempatkan cukup tinggi dari jangkauan orang-orang di area tersebut dan dilengkapi dengan sarana pengaman sebagaimana
disyaratkan dalam 18.5.2.2.
2 Tungku perapian diperbolehkan dan dapat digunakan hanya di area-area yang bukan area-area tidur
pasien, asalkan area-area tersebut dipisahkan dari ruang-ruang tidur pasien dengan konstruksi yang memiliki ketahanan api tidak kurang dari 1-jam dan perapian semacam itu harus memenuhi persyaratan
9.2.2. Tambahan pula, perapian harus dilengkapi dengan landasan muka perapian yang tingginya tidak kurang dari 4 in. 10.2 cm dan ruang pelindung perapian dapat dijamin tahan terhadap keruntuhan
sampai temperature 650°F 343°C dan dikonstruksi dari kaca tahan panas atau bahan lain yang disetujui. Apabila menurut pendapat OB, ada bahaya khusus, maka alat pengunci pada ruang pelindung
dan sarana pengaman keselamatan lainnya diperbolehkan untuk digunakan.
18.5.4.2 Tiap saluran pembuangan sampah atau saluran pembuangan kain linen kotor, termasuk sistem sampah dan kain linen pneumatic, harus dilengkapi dengan proteksi
pemadam kebakaran otomatis yang memenuhi persyaratan dalam Sub.Bab 9.7. Lihat Sub.Bab 9.5.
18.5.4 Saluran Pembuangan Sampah, Insinerator dan Saluran Kain Cucian
18.5.4.4 Insinerator tidak boleh langsung bermuara ke saluran atau cerobong pembuang flue-fed, juga tiap saluran yang mengisi lantai tidak boleh berhubungan langsung dengan
kamar pembakaran.