Eksit-eksit horisontal. Bangunan Bertingkat Tinggi .1

Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 18.2.2.5.2 Kapasitas penyelamatan total dari eksit lainnya tangga-tangga, ramp-ramp, pintu-pintu yang mengarah ke luar bangunan tidak boleh dikurangi dibawah sepertiga dari yang disyaratkan untuk seluruh area bangunan. 18.2.2.5.3 Suatu pintu tunggal diperbolehkan di eksit horisontal apabila eksit melayani hanya satu arah. Pintu semacam itu harus dari jenis pintu ayun atau pintu luncur horisontal yang memenuhi ketentuan pasal 7.2.1.14. Kelebaran bersih pintu tidak boleh kurang dari 41.5 in. 105 cm. 18.2.2.5.4 Suatu eksit horisontal yang terdiri atas sebuah koridor yang lebarnya 8 ft 2.4 m atau lebih melayani sebagai sarana jalan ke luar dari kedua sisi jalur pintu harus mempunyai bukaan yang dilindungi dengan pasangan pintu-pintu ayun yang diatur untuk bisa berayun dalam arah yang berlawanan satu sama lain, dengan setiap pintu memiliki lebar bersih tidak kurang dari 41.5 in. 105 cm, atau oleh pintu luncur horisontal yang memenuhi 7.2.1 dan memberikan lebar bersih tidak kurang dari 83 in. 211 cm. 18.2.2.5.5 Suatu eksit horisontal yang terdiri atas koridor dengan lebar 6 ft 1.8 m atau lebih melayani sebagai sarana jalan ke luar dari kedua sisi jalur pintu harus mempunyai bukaan yang dilindungi oleh sepasang pintu-pintu ayun, yang diatur untuk berayun dalam arah yang berlawanan satu sama lain, dengan setiap pintu mempunyai lebar bersih tidak kurang dari 32 in. 81 cm, atau oleh pintu luncur horisontal yang memenuhi ketentuan 7.2.1.14 yang memberikan lebar bersih tidak kurang dari 64 in. 163 cm. 18.2.2.5.6 Suatu panel penglihat yang disetujui disyaratkan pada setiap eksit horisontal. Tiang jendela di tengah-tengah dilarang. Gambar 1819.3a – Eksit horizontal pada rumah sakit yang baru atau rumah jompo. Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Gambar 1819.3b – Eksit horizontal pada fasilitas perawatan terbatas atau rumah sakit jiwa. Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Gambar 1819.3.c – Eksit horizontal pada hunian perawatan kesehatan eksisting.

18.2.2.6 Ramp.

18.2.2.6.1 Ramp yang memenuhi 7.2.5 diperbolehkan. 18.2.2.6.2 Ramps terlindung sebagai eksit harus memiliki kelebaran yang cukup untuk memberikan kapasitas penyelamatan sesuai dengen ketentuan 18.2.3.2.

18.2.2.7 Jalan Terusan Eksit.

Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa Pada Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jalan terusan eksit yang memenuhi 7.2.6 diperbolehkan.

18.2.2.8 Tangga-tangga Penyelamatan.

Tangga-tangga penyelamatan kebakaran yang memenuhi ketentuan 7.2.9 diperbolehkan.

18.2.2.9 Peralatan Anak Tangga Selang seling.

Peralatan anak tangga selang-seling sesuai 7.2.11 dapat digunakan.

18.2.2.10 Area pengungsian.

Area pengungsian yang digunakan sebagai bagian dari sarana jalan ke luar yang disyaratkan harus memenuhi ketentuan 7.2.12.

18.2.3 Kapasitas sarana jalan ke luar.

18.2.3.1 Kapasitas setiap sarana jalan ke luar harus didasarkan pada kelebarannya, sebagaimana ditetapkan pada Bagian 7.3. 18.2.3.2 Kapasitas jalan ke luar yang menyediakan perjalanan dengan menggunakan tangga harus 0.3 in. 0.8 cm untuk setiap orang, dan kapasitas kapasitas untuk sarana jalan ke luar yang menyediakan perjalanan tanpa tangga dengan menggunakan pintu-pintu, ramp, atau eksit horisontal harus 0.2 in. 0.5 cm per orang. 18.2.3.3 Lebar bersih pintu masuk ruang tengah, koridor, dan ramp yang disyaratkan untuk akses eksit di bangunan rumah sakit atau rumah perawatan harus tidak boleh kurang dari 8 ft 2.4 m, serta tidak terhalangi. Bila ramp digunakan sebagai eksit, maka harus lihat 18.2.2.6. Pengecualian 1 Lebar bersih pintu jalan masuk, koridor, dan ramp di area yang bersebelahan yang tidak digunakan untuk menampung, merawat atau menggunakan untuk pasien rawat inap harus tidak boleh kurang dari 44 in. 112 cm, dan tidak terhalangi. 2 Akses ke eksit di dalam suatu ruangan atau ruangan besar harus memenuhi persyaratan 18.2.5. 18.2.3.4 Lebar bersih pintu masuk utama, koridor, dan ramp yang disyaratkan untuk akses ke eksit pada fasilitas perawatan terbatas atau rumah sakit bagi perawatan sakit jiwa harus tidak boleh kurang dari 6 ft 1.8 m dan tidak terhalangi. Apabila ramp digunakan sebagai eksit, lihat ketentuan 18.2.2.6. Pengecualian 1 Lebar bersih pintu masuk utama, koridor, dan ramp di area-area bersebelahan yang tidak dimaksudkan untuk menampung, merawat atau menggunakan untuk keperluan rawat inap pasien harus tidak boleh kurang dari 44 in. 112 cm dan tidak terhalangi. 2 Akses eksit di dalam suatu ruangan atau ruangan utama harus memenuhi persyaratan 18.2.5. 18.2.3.5 Lebar bersih minimum untuk pintu-pintu di sarana jalan ke luar dari ruang-ruang tidur, area diagnostik dan perawatan seperti sinar-X, pembedahan atau terapi fisik dan ruang perawatan harus sebagai berikut : 1 Rumah sakit dan rumah perawatan — 41.5 in. 105 cm 2 Rumah sakit jiwa dan fasilitas perawatan terbatas — 32 in. 81 cm Pengecualian :