Jaringan Dewasa Jaringan pada Tumbuhan

Organisasi Tingkat Jaringan 21 3 Jaringan penguat Pernahkah Anda perhatikan, mengapa tumbuhan bisa berdiri tegak? Tumbuhan bisa berdiri tegak karena adanya jaringan penguat. Selain itu, jaringan penguat berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan, misalnya daun dan batang. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. a Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang dinding sel primernya mengalami penebalan. Penebalan ini lebih banyak terjadi di sudut sel. Jaringan kolenkim terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Perhatikan Gambar 2.6. Dinding sel-sel kolenkim tersusun atas selulosa dan asam pektat. Jaringan ini biasanya mendukung pertumbuhan akar, daun, tangkai daun, dan batang yang sedang mengalami proses pemanjangan elongasi. Bentuk sel-sel kolenkim biasanya berbentuk silinder. Bentuk silinder sangat cocok sebagai penguat karena memberikan kekuatan yang lebih dibandingkan sel berbentuk batang. b Jaringan sklerenkim Sel-sel pada jaringan sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel sekunder yang tebal. Dinding sel yang tebal tersebut mengandung lignin. Jaringan sklerenkim terdapat pada organ-organ tumbuhan yang telah dewasa, seperti daun, batang, akar, dan kulit kayu. Jaringan sklerenkim terdiri atas sklereid dan serabut sklerenkim fiber. Skereid memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk tersebut menunjukkan fungsinya. Misalnya, sklereid yang berbentuk runcing pada daun berfungsi juga dalam pertahanan diri dari kemungkinan dimakan oleh herbivora. Sklereid terdapat di semua bagian tumbuhan, terutama pada kulit kayu, buah, dan biji. Pada tempurung kelapa, hampir seluruhnya tersusun atas sklereid. Gambar 2.7 Jaringan sklerenkim terdiri atas a sklereid pada daun teratai, b serabut sklerenkim, dan c skelereid pada tempurung kelapa Sumber: Botany, 1995 Sklereid Sklereid Sklereid Nukleus Sitoplasma Vakuola Dinding sel a b c Sayatan memanjang sel kolenkim Sayatan melintang sel kolenkim Sumber: Biologi: Sel, Mamalia, dan Tumbuhan Berbunga, 2000 Gambar 2.6 a Daun b Sayatan sel kolenkim c Jaringan kolenkim Kata Kunci • Jaringan kolenkim • Jaringan parenkim • Jaringan skelerenkim Sayatan melintang kolenkim Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI 22 Pengangkutan oleh xilem Pengangkutan oleh floem Stoma Jaringan bunga karang CO 2 H 2 O Anatomi akar Akar rambut Xilem Air dan mineral Anatomi daun Gambar 2.8 Jalur pengangkutan air, mineral, dan hasil fotosintesis pada tumbuhan Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995 Jaringan pembuluh Serabut sklerenkim fiber memiliki panjang antara 20 mm–250 mm. Serabut tersebut biasanya terdapat dalam bentuk untaian atau anyaman. Serabut skelerenkim sering dimanfaatkan oleh manusia. Serabut sklerenkim biasanya digunakan sebagai bahan tekstil dan pembuatan tali. Contoh tumbuhan yang memiliki serabut sklerenkin bernilai ekonomis adalah Agave sisalana, Musa textilis, dan Sansevieria. 4 Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut air, mineral, dan zat-zat makanan hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. a Xilem Xilem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh vessel element. Keduanya memiliki dinding sel yang mengandung lignin. Trakeid merupakan sel yang panjang dan tipis dengan ujung yang runcing. Unsur pembuluh adalah sel yang lebar dan pendek dengan ujung tidak terlalu runcing. Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut berfungsi mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun. Saluran yang dibentuk oleh trakeid dan unsur pembuluh memiliki lubang karena keduanya merupakan sel-sel yang telah mati sehingga hanya tersisa dinding selnya saja. Air akan mengalir melalui lubang-lubang pada trakeid dan unsur pembuluh dan melalui ujung unsur pembuluh yang berlubang. Organisasi Tingkat Jaringan 23 Sel parenkim xilem Trakeid Unsur pembuluh Unsur pembuluh Trakeid Arah pengangkutan b Floem Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Pembuluh tapis tersusun atas sel- sel yang berbentuk tabung dengan ujung berlubang. Sama seperti trakeid, sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan membentuk saluran tempat pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis. Adapun sel pengiring adalah sel-sel berbentuk tabung yang lebih besar daripada sel-sel pada pembuluh tapis. Sel pengiring berfungsi memberi makanan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis. Serabut floem memiliki bentuk yang panjang yang ujung-ujungnya saling berimpit. Serabut floem memiliki dinding yang tebal sebagai penguat jaringan floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat, seperti tepung, kristal, dan damar. Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995 Gambar 2.9 Struktur xilem Sel parenkima floem Pembuluh tapis Sel pengiring Pembuluh tapis Sel pengiring Gambar 2.10 Struktur floem Sumber: BIologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995

2. Organ pada Tumbuhan

Seperti telah dipelajari pada materi sebelumnya, pada tumbuhan terdapat beberapa jaringan. Jaringan-jaringan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tingkatan yang lebih tinggi dari jaringan adalah organ. Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang membentuk suatu fungsi tertentu. Pada tumbuhan, terdapat tiga organ utama, yaitu akar, batang, dan daun. Apakah fungsi dari organ-organ tersebut? Jaringan apakah yang menyusun ketiga jaringan tersebut? Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI 24

a. Akar

Pada umumnya, akar terletak di bawah permukaan tanah. Fungsi utama akar adalah menyerap air dan mineral dari tanah. Kemudian, air dan mineral tersebut disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Pada beberapa jenis tumbuhan, akar dapat berperan untuk menyimpan makanan cadangan. Salah satu ciri yang menarik dari akar tumbuhan adalah akar tersebut akan tumbuh terus. Hal ini disebabkan karena pada akar terdapat meristem apikal yang akan melakukan pembelahan terus-menerus Mader, 1995: 386. Gambar 2.11a menunjukkan potongan membujur dari akar. Kata Kunci • Floem • Xilem Dilihat dari potongan membujur, akar terbagi menjadi empat bagian, yaitu daerah tudung akar, daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Daerah tudung akar merupakan pelindung ujung akar. Sel-sel di dalam tudung akar harus diganti jika mengalami kerusakan ketika akar menembus tanah yang kasar. Di atas daerah tudung akar, terdapat daerah pembelahan meristematis. Daerah ini tersusun atas jaringan meristem. Sesuai dengan namanya, sel-sel di daerah ini aktif melakukan pembelahan untuk perbanyakan sel. Adanya daerah meristematis ini menyebabkan akar bertambah panjang. Pada daerah pemanjangan elongasi, sel-sel hasil pembelahan akan mengalami pemanjangan. Sel-sel akan berdiferensiasi membentuk sel- sel khusus, setelah mengalami pemanjangan, seperti sel parenkim atau sel endodermis. Daerah ini biasanya mudah dikenali karena sudah terdapat rambut akar. Rambut akar merupakan modifikasi dari sel epidermis. Apakah fungsi rambut akar? Jika akar dipotong melintang seperti pada Gambar 2.11b, akan tampak jaringan penyusun akar, yaitu epidermis, korteks, endodermis, perisikel, dan jaringan pembuluh. Lapisan terluar akar dilindungi oleh jaringan epidermis. Sebagai jaringan pelindung, epidermis hanya tersusun Gambar 2.11 Struktur akar a Potongan membujur akar, b potongan melintang akar, dan c jaringan pengangkut Rambut akar Daerah diferensiasi Daerah pembelahan Tudung akar Daerah pemanjangan Xilem Floem Perisikel Endodermis Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995 a b c Endodermis Parisikel Xilem Floem Korteks Organisasi Tingkat Jaringan 25 atas satu sel. Sebagian besar sel epidermis berdinding tipis dan berbentuk segi empat. Pada daerah diferensiasi, epidermis dapat termodifikasi menjadi rambut akar. Rambut akar mencapai panjang 5-8 mm. Di bagian dalam dari epidermis terdapat sel-sel parenkim yang besar dan berdinding sel tipis. Sel parenkim ini membentuk korteks akar. Sel- sel parenkim yang terdapat di korteks ini tersusun renggang sehingga terdapat rongga antarsel. Korteks ini berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa butir-butir amilum. Perhatikan Gambar 2.12 berikut. Butir-butir amilum Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995 Gambar 2.12 Sel parenkim korteks berfungsi menyimpan butir-butir amilum Endodermis merupakan selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat. Endodermis berperan dalam mengatur pemasukan air ke dalam jaringan xilem di silinder pusat. Perhatikan Gambar 2.13. Floem Korteks Endodermis Perisikel Kambium vasikuler Xilem Arah pergerakan air Sel endodermis Sumber: Biology: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995 Gambar 2.13 Pergerakan air pada sel endodermis Perisikel terletak tepat di belakang endodermis. Jaringan perisikel berperan dalam pembentukan cabang akar atau cabang batang. Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat. Bagian utama dari silinder pusat adalah berkas pembuluh angkut yang terdiri atas jaringan floem dan xilem. Apakah fungsi floem dan xilem?

b. Batang

Pada umumnya, batang terletak di atas permukaan tanah. Batang berperan dalam menyangga daun dan bunga. Salah satu ciri khas dari batang adalah terdapatnya buku dan ruas. Buku merupakan tempat keluarnya daun atau tunas, sedangkan ruas adalah jarak di antara dua buku. Batang kadang juga berperan untuk menyimpan makanan cadangan. Hampir mirip dengan akar, potongan melintang batang menunjukkan jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Perhatikan Gambar 2.14 berikut.