Sistem Pernapasan
103
a. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui oleh udara. Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang
oleh tulang nasalis. Kedua tulang hidung menghubungkan rongga hidung dengan atmosfer untuk mengambil udara.
Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring
debu-debu kasar. Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang memiliki sel goblet. Sel goblet merupakan sel penghasil lendir
yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada atap
atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung sel-sel pembau. Perhatikan Gambar 6.2.
b. Faring
Udara setelah melewati rongga hidung akan masuk ke faring. Faring merupakan saluran penghubung antara rongga hidung dan tenggorokan
dengan panjang kurang lebih 12,5–13 cm. Faring terdiri atas tiga bagian, yakni nasofaring, orofaring, dan laringofaring. Faring merupakan
pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, ketika menelan makanan, suatu katup epiglotis akan me-
nutup saluran pernapasan glotis sehingga makanan akan masuk ke saluran pencernaan. Perhatikan Gambar 6.3.
Gambar 6.2
Struktur organ pernapasan pada manusia
Gambar 6.3
Pada faring terdapat epiglotis Panjang dan tegangan pita suara
menentukan tinggi rendahnya suara. Pada saat pita suara pendek
dan berkontraksi, akan didapat suara dengan nada tinggi. Adapun
jika pita suara panjang dan berelaksasi, akan didapat suara
dengan nada rendah.
Sumber: Heath Biology, 1985
Kata Kunci
• Faring
• Hidung
• Laring
c. Laring
Setelah melewati faring, udara akan menuju laring. Laring sering disebut sebagai kotak suara karena di dalamnya terdapat pita suara.
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh sembilan tulang
Rongga hidung
Paru-paru kiri Bronkus
Bronkiolus Diafragma
Paru-paru kanan Trakea
Epiglotis Faring
Sumber: Biology: Discovering Life, 1991
Laring
Udara Epiglotis
Faring Laring
Trakea
Sumber: Human Body, 2002
Fakta
Biologi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XI
104
rawan. Salah satu dari sembilan tulang rawan tersebut adalah tulang rawan tiroid yang berbentuk menyerupai perisai. Pada laki-laki dewasa,
tulang rawan tiroid lebih besar daripada wanita sehingga membentuk apa yang disebut dengan jakun.
d. Trakea
Setelah dari laring, udara akan masuk ke dalam trakea. Trakea disebut juga “pipa angin” atau saluran udara. Trakea memiliki panjang
kurang lebih 11,5 cm dengan diameter 2,4 cm. Trakea tersusun atas empat lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan tulang rawan,
dan lapisan adventitia.
Lapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang mengandung sel goblet penghasil lendir mucus. Silia dan lendir berfungsi
menyaring debu atau kotoran yang masuk. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan ikat. Lapisan tulang rawan terdiri atas kurang lebih 18 tulang
rawan berbentuk huruf C. Lapisan adventitia terdiri atas jaringan ikat.
e. Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua bronkus yang masing-masing menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus. Pada ujung-ujung bronkiolus, terdapat sekumpulan kantung udara yang disebut alveolus jamak: alveoli. Dinding alveoli hanya dilapisi
oleh satu lapis epitel pipih yang berfungsi sebagai permukaan respirasi.
Di sekitar alveolus terdapat kapiler-kapiler pembuluh darah. Dinding kapiler pembuluh darah tersebut sangat berdekatan dengan alveolus
sehingga membentuk membran respirasi yang sangat tipis. Membran yang tipis ini memungkinkan terjadinya difusi antara udara alveolus dan darah
pada kapiler-kapiler pembuluh darah. Bronkus, bronkious, dan alveolus membentuk satu struktur yang disebut paru-paru.
Epiglotis Jakun
Tulang rawan tiroid
Pita suara Tulang rawan
trakea
Gambar 6.4
Struktur laring
Sumber: Human Body, 2002
Ketika makanan masuk ke dalam saluran pernapasan, apakah yang
akan terjadi?
Logika Biologi
Trakea
Bronkus Bronkiolus
Paru-paru kiri
Bronkiolus Pembuluh
kapiler
Alveolus
Sumber: Biology for You, 2002; Human Body, 2002
Gambar 6.5
a Bronkus akan bercabang-cabang menjadi bronkiolus.
b Ujung-ujung bronkiolus membentuk alveolus.
2. Inspirasi dan Ekspirasi
Agar mendapatkan suplai oksigen yang segar, udara di dalam paru- paru harus diganti secara konstan. Hal ini terjadi ketika proses pernapasan
berlangsung. Proses pernapasan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap inspirasi dan tahap ekspirasi. Inspirasi adalah suatu proses ketika udara
masuk ke dalam paru-paru. Adapun ekspirasi adalah proses ketika udara keluar dari paru-paru.
Kata Kunci
• Alveolus
• Bronkiolus
• Bronkus
• Paru-paru
• Trakea
a b