Sist em Regulasi
133
dalam sel dan banyak ion negatif di luar sel. Peristiwa tersebut merupakan awal t erj adi nya perj al anan i mpul s rangsang sepanj ang neuron.
Perubahan polaritas pada membran sel disebut juga potensial aksi. A pabila
impuls telah lewat, membran sel neuron akan kembali ke keadaan semula Gambar 8.5
Gambar 8.6
Mekanism e p elep asan neurot ransm it er oleh sinap sis.
Bagaimanakah proses pelepasan neurot ransmit er oleh t onjolan sinapsis? Ketika potensial aksi datang di ujung sinapsis tonjolan sinapsis,
pot ensial aksi t ersebut akan memicu gelembung sinapsis yang berisi neurotransmiter untuk menempel pada membran sel. Pada saat gelembung
sinapsis bersatu dengan membran, neurotransmiter akan dilepaskan ke celah sinapsis. Proses pelepasan neurotransmiter dilakukan dengan proses
eksositosis. Perhatikan
Gambar 8.6. N eurotransmiter yang dilepaskan oleh sinapsis, akan melekat pada
mol ekul resept or yang berada pada membran sel t arget . Pel ekat an neurotransmiter pada reseptor akan membuka lubang ion pada membran
sel target. A kibatnya, ion-ion akan masuk ke sel target dan memicu untuk terjadinya potensial aksi yang selanjutnya.
Neurotransmiter yang melekat pada reseptor akan dipecah oleh enzim atau akan dikembalikan ke sel pengirimnya. Pelepasan neurotransmiter
menyebabkan lubang ion menutup.
3. Susunan Sistem Saraf
Ket ika A nda belajar, A nda menggunakan ot ak unt uk menghapal materi pelajaran. Ketika bermain gitar, A nda menggunakan otak untuk
mengingat sebuah lagu. Ot ak merupakan t empat pengolahan seluruh informasi yang diperoleh dari lingkungan. Otak merupakan salah satu
penyusun sistem saraf pada tubuh manusia.
Pada manusia, sistem saraf dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. A pa sajakah penyusun sistem saraf tepi? A pakah perbedaan antara kedua sistem saraf tersebut? Sebelumnya,
perhatikanlah bagan susunan sistem saraf pada manusia berikut ini.
Kata Kunci
• Polarisasi
• Pot ensial aksi
• Sistem saraf pusat
• Sistem saraf tepi
Sumber: Biology, 1998
P o
te n
sia l a
ks i
Ca
2+
M em b ran prasinapsis
M em b ran post sinapsis
Neu ro t ran sm it er
Lubang ion m en u t u p
Lubang ion m em b uka
Ion Ion
Neu ro t ran sm it er
M em b ran Neu ro t ran sm it er
pecah
Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XI
134
Sistem saraf
Sistem saraf pusat
Sistem saraf tepi
Sumsum tulang belakang
Sistem saraf tubuh somatik
Sistem saraf otonomi otonom
Otak
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang.
Ot ak dan sumsum t ulang belakang sama-sama dilindungi oleh suat u membran yang melindungi keduanya. M embran pelindung t ersebut
dinamakan meninges.
M eninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter,
arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan membran yang paling dalam. Lapisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum
t ulang belakang. Pada piamet er banyak t erkandung pembuluh darah. A rachnoid merupakan lapisan yang berada di ant ara piamet er dan
durameter. A dapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. Durameter berhubungan langsung dengan tulang. Pada daerah di antara
piameter dan arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan
serebrospinal. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari
goncangan dan benturan.
Gambar 8.7
Sist em saraf dikelom pokkan m enjadi dua, yait u sist em saraf pusat
dan sist em saraf t epi.
Otak depan
Otak tengah
Otak belakang
31 pasang di sumsum tulang
belakang 12 pasang
di otak Sistem saraf
parasimpatetis Sistem saraf
simpatetis
Kata Kunci
• Sistem saraf pusat
• Sistem saraf tepi
Sist em saraf pusat ot ak dan sum sum t ulang
b elakang Sist em saraf t epi
Sumber: Heath Biology, 1985
Sist em Regulasi
135
Gambar 8.8
St rukt ur m eninges pada ot ak
1 Otak Sistem saraf pada manusia seluruhnya dikendalikan oleh otak. Pada
orang dewasa, otak memiliki berat sekitar 2 dari total berat badannya. Otak memiliki sekitar 12 miliar neuron.
Otak memiliki permukaan yang tidak rata akibat adanya lekukan- lekukan. Terdapat dua macam lekukan pada otak, yaitu
sulkus dan girus. Sulkus merupakan lekukan ot ak yang mengarah ke dalam lembah.
A dapun girus adalah lekukan otak yang mengarah ke atas gunungan. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
otak depan, otak tengah, dan otak belakang Gambar 8.9. Bagaimana struktur
dari ketiga bagian otak tersebut? Bagaimana pula masing-masing fungsinya?
a Otak depan
Perkembangan otak pada masa embrio menghasilkan perkembangan ot ak depan yang membent uk
cer ebr um ot ak besar . Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Selain itu, pada otak depan terdapat
talamus dan hipotalamus. Cerebrum dibagi menjadi dua bagian
hemisfer, yaitu otak kanan dan otak kiri. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Otak kanan dan
ot ak k i ri t erhubung ol eh cor pus cal l osum, yai t u j ari ngan saraf
penghubung. Otak kanan mengatur kerja organ tubuh sebelah kiri, dan sebaliknya, otak kiri mengatur kerja organ tubuh sebelah kanan. Selain
itu, otak kanan berpengaruh terhadap kemampuan kreativitas dan seni seseorang. A dapun otak kiri berpengaruh terhadap kemampuan analisis,
logika, dan komunikasi.
Bagian-bagian dari cerebrum memiliki fungsi yang berbeda-beda t erhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian t ersebut adalah
lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. Lobus
Kata Kunci
• Cereb um
• Hipot alam us
• Ot ak
• Talamus
Gambar 8.10
Ot ak-m anusia t erbagi m enjadi dua belahan, yait u ot ak kanan dan ot ak
kiri
Sumber: Biology: The Unity and Diversity of
Life, 1995
Ot ak kiri Ot ak kanan
Gambar 8.9
Ot ak-m anusia t erb agi m enjadi t iga bagian, yait u ot ak depan, ot ak
t engah, dan ot ak belakang.
Sumber: Biology Concepts Connections, 2006
Sulkus Girus
Pons varoli Med ula ob longat a
Cereb ellu m Ot ak
b elakang Cereb ru m
Talam us Hip ot alam us
Ot ak dep an
Ot ak t engah Ot ak
Pi am et er Arach n oid
Tulang t en g korak
Du ram et er Tulang
b elakang Ot ak
Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life, 1995; Hum an Body, 2002