TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
68
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Peraturan Pemerintah PP adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Peraturan Presiden Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan. Peraturan Daerah Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan Gubernur. Peraturan Daerah Perda KabupatenKota adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota dengan persetujuan BupatiWalikota.
Dalam Peraturan Daerah ada tiga tingkat yakni Tingkat I provinsi, Tingkat II kbupatenkota dan Tingkat III desa. Dengan demikian peraturan daerah yang
dikeluarkan oleh desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan Presiden, begitu pula dengan peraturan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan undang-undang.
Maksudnya ketentuan yang tingkatnya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi sesuai dengan urutan diatas.
Kewenangan pemerintah daerah dalam membentuk sebuah Peraturan Daerah berlandaskan pada Pasal 18 ayat 6 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan, “Pemerintahan daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan
”. Peraturan Daerah merupakan bagian integral dari konsep peraturan perundang-undangan. Dalam Pasal 1 ayat 7 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Daerah merupakan peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
dengan persetujuan bersama Kepala Daerah.
Jenis dan bentuk produk hukum daerah terdapat dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah,
pasal tersebut menyebutkan jenis dan bentuk produk hukum daerah terdiri atas: 1. Peraturan Daerah;
2. Peraturan Kepala Daerah; 3. Peraturan Bersama Kepala Daerah;
4. Keputusan Kepala Daerah; dan 5. Instruksi Kepala Daerah.
B. Produk Hukum Daerah
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 tahun 2011 tentang pembentukan produk hukum daerah dijelaskan bahwa Pembentukan Produk Hukum
Daerah adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan daerah yang dimulai
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 69
dari tahap perencanaan, persiapan, perumusan, pembahasan, pengesahan, peng- undangan, dan penyebarluasan. Produk Hukum Daerah diantaranya:
1. Perda, adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan
persetujuan bersama Kepala Daerah; 2.
Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Perkada adalah Peraturan Gubernur danatau Peraturan BupatiWalikota;
3. Peraturan Bersama Kepala Daerah yang selanjutnya disingkat PB KDH adalah
peraturan yang ditetapkan oleh dua atau lebih kepala daerah; 4.
Keputusan Kepala Daerah adalah penetapan yang bersifat konkrit, individual, dan final.
C. Perencanaan
Penyusunan Prolegda dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan DPRD. Penyusunan Prolegda berdasarkan atas:
a. Perintah peraturan perundang-undangan lebih tinggi;
b. Rencana pembangunan daerah;
c. Penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; dan
d. Aspirasi masyarakat daerah.
Prolegda di Lingkungan Pemerintah Daerah, dimana Kepala daerah memerintahkan pimpinan SKPD menyusun Prolegda di lingkungan pemerintah daerah.
Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Perda. Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan setiap
tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi dan APBD kabupatenkota.
Penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah daerah dikoordinasikan oleh biro hukum provinsi atau bagian hukum KabupatenKota. Penyusunan Prolegda dapat
mengikutsertakan instansi vertikal terkait diikut sertakan apabila sesuai dengan kewenangan, materi muatan, atau kebutuhan dalam pengaturan. Hasil penyusunan
Prolegda diajukan biro hukum provinsi atau bagian hukum kabupatenkota kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Selanjutnya Kepala Daerah menyampaikan
hasil penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah daerah kepada Balegda melalui pimpinan DPRD.
Penyusunan Prolegda di Lingkungan DPRD dilakukan melalui Balegda. Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan
Rancangan Perda. Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi dan APBD Kabupaten
Kota.
Penyusunan Prolegda antara pemerintah daerah dan DPRD dikoordinasikan oleh DPRD melalui Balegda. Hasil penyusunan Prolegda antara pemerintah daerah dan
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
70
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
DPRD disepakati menjadi prolegda dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD. Prolegda ditetapkan dengan keputusan DPRD. Dalam Prolegda di lingkungan
pemerintah daerah dan DPRD dapat dimuat daftar kumulatif terbuka yang terdiri atas:
a. akibat putusan Mahkamah Agung;
b. APBD;
c. pembatalan atau klarifikasi dari Menteri Dalam Negeri; dan
d. perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah Prolegda
ditetapkan. Prolegda kabupatenkota dapat memuat daftar kumulatif terbuka mengenai:
a. pembentukan, pemekaran dan penggabungan kecamatan atau nama lainnya;
danatau b.
pembentukan, pemekaran dan penggabungan desa atau nama lainnya. Dalam keadaan tertentu, DPRD atau kepala daerah dapat mengajukan Rancangan
Perda di luar Prolegda: a.
untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam; b.
akibat kerja sama dengan pihak lain; dan c.
keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atas suatu Rancangan Perda yang dapat disetujui bersama oleh Balegda dan biro hukum provinsi atau
bagian hukum kabupatenkota.
D. Penyusunan Produk Hukum Bersifat Pengaturan