Manfaat Integrasi Program Model Aksi Sosial Social Action Model

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 268 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat menselaraskan aktivitas perencanaan dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. Istilah sinkronisasi digunakan dalam menjelaskan tentang konsep dan pendekatan sistem dan dalam perkembangannya digunakan dalam berbagai bidang. Dalam pendekatan sistem memandang bahwa dimana keseluruhan aktifitas perencanaan memiliki unsur-unsur yang saling berinteraksi dalam rangka pencapaian tujuan Keterpaduan program dilakukan untuk sinkronisasi kebutuhan pembangunan dan kewenangan masing-masing unit kerja atau pemerintahan agar terhindar dari ketidakkonsistenan data atau informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan sehingga, setiap bidang pengembangan baik sektor maupun wilayah dapat menyesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. Masing-masing sektor pelayanan seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan infrastruktur umumya berdiri independen sebagai bidang kajian atau sektor pengembangan. Setiap sektor memiliki karakteristik tersendiri dan prosesnya berjalan secara independen khususnya dalam menentukan sasaran, strategi dan programnya. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi maka perlu dilakukan sinkronisasi agar dapat dikendalikan dan diarahkan untuk pencapaian tujuan dan hasil secara optimal.

C. Manfaat Integrasi Program

Maksud dari kegiatan integrasi program agar substansi yang diatur dalam produk perencanaan tidak tumpang tindih, saling melengkapi suplementer, saling terkait, dan mudah dilaksanakan muatannya. Pengintegrasian atau penyelarasan mendorong terciptanya keterpaduan program antara Desa dengan dinas atau SKPD terkait di tingkat KabupatenKota maupun di tingkat provinsi. Pentingya pemahaman terhadap perspektif pengembangan wilayah dengan mengintegrasikan peran sektoral sebagai alat untuk mempercepat pertumbuhan, pengentasan kemiskinan serta optimalisasi sumber daya secara berkelanjutan. Kegiatan ini juga secara intensif dapat membahas permasalahan pembangunan dengan berbagai pemangku kepentingan melalui beberapa alternatif upaya mengatasi kemungkinan terjadinya deadlock dalam proses persetujuan substansi, diantaranya sinkronisasi jadwal antara penyusunan Raperda RTRW, lintas wilayah, penetapan kriteria solusi permasalahan titik kritis, dan proses pemeriksaan berkas persetujuan substansi tata ruang harus memiliki durasi yang jelas. Selain itu, diusulkan berbagai upaya seperti matrikulasi internal Bidang antara Sub Bidang Pembimbingan kinerja dan Sub Bidang non-Pembimbingan kinerja untuk mengatasi kesenjangan, pengalaman dan pelibatan SKPD dalam mengawasi pelaksanaan program pembangunan. Di sisi lain pengintegrasian dan penyelarasan dapat menjembatani persoalan klasik dimana daerah masih mengedepankan “daftar keinginan” kelompok tertentu dibanding “daftar kebutuhan yang nyata bagi masyarakat”. Masih lemahnya koordinasi dan kerjasama antarsektor dan kewilayahan Desa, KabupatenKota, Provinsi, Pusat, serta keterbatasan kemampuan finansial anggaran menjadi kendala yang mendasar dalam pembangunan di daerah. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 269 Pengintegrasian program sektoral diperlukan untuk mengelola program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang diarahkan untuk memanfaatkan potensi, sekaligus sebagai alat untuk memecahkan persoalan peningkatan kualitas pelayanan, kesejahteraan dan pengembangan wilayah. Salah satunya menyangkut persoalan mendasar terkait pengembangan wlayah terpadu, tidak hanya menyangkut penyediaan infrastruktur dasar, sebagaimana yang banyak dirumuskan oleh SKPD dan cenderung masih merefleksikan orientasi pembangunan daerah. Melainkan aspek keterkaitan antarwilayah, askes pasar, pertumbuhan ekonomi, kewenangan, dan perubahan sosial--politik yang terjadi. Misalnya beberapa daerah kepulauan yang masih menghadapi kendala pembangunan wilayah yang belum merata, kualitas infrastruktur, terutama disebabkan oleh minimnya sarana dan prasarana transportasi baik itu pada pulau-pulau masih mengalami keterisolasian dan aksesibilitas dalam kecil, maupun pulau-pulau besar. Sehingga diharapkan melalui sinkronisasi program pengembangan infrastruktur ini dapat memberikan solusi bagi setiap permasalahan di daerah tertinggal.

D. Ruang Lingkup Integrasi Program