TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 389
c menyediakan sumber daya manusia yang kompeten;
d menyediakan dan memutakhirkan data dan informasi; e
menyediakan akses bagi sistem informasi lain; f
menyediakan aplikasi khusus; dan g mengelola situs web.
Dalam melaksanakan tugasnya penyelenggara e-government unit eselon I berkoordinasi dengan Balilatfo. Penyelenggara e-government dapat bekerja sama
dengan instansi Pemerintah Pusat, Daerah, Badan Usaha dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
J. Pembiayaan
Pengalokasian anggaran dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
K. Evaluasi
Evaluasi e-government di Kementerian dilakukan secara periodik setiap 6 enam bulan sekali oleh Kepala Balilatfo yang meliputi: a sumber daya manusia; b data dan
informasi; c infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; d aplikasi; e portal web unit eselon I; dan f portal web kementerian. Hasil evaluasi dilaporkan kepada
Menteri.
Daftar Pustaka
Anonim tt Membangun Desa Dengan Data: Belajar Dari Pengalaman Desa Terong Dan Desa Nglegi Dalam Membangun Sistem Informasi Desa SID.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
tentang E-Government di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan.
http:candra-zulisman.blogspot.co.id201411e-government-pengertian-manfaat- model.html
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
390
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 391
Pokok Bahasan
9
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
392
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 393
SPB
9.1
Rencana Pembelajaran
Mengkaji Kebutuhan Peningkatan Kapasitas
Pendamping Desa
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1.
Menjelaskan standar kompetensi Pendamping Desa PMD dan IT dalam mendukung pelaksanaan Undang-Undang Desa;
2.
memetakan kebutuhan peningkatan kapasitas Pendamping Desa sesuai dengan kebutuhan lapangan dan tupoksinya;
Waktu
2 JP 90 menit
Metode
Pemaparan, Diskusi Kelompok, Capacity Building Need Assessment CBNA dan Pleno.
Media
Media Tayang 9.1.1: Lembar Kerja 9.1.1: Instrumen Penilaian Diri Potensi dan Kemampuan
Awal Berdasarkan Standar Kompetensi Pendamping Desa. Lembar Kerja 9.1.2: Matrik Diskusi Profil Umum Potensi dan
Kemampuan Awal Berdasarkan Standar Kompetensi Pendamping Desa Lembar Informas 9.1.1: Kajian Kebutuan Peningkatan Kapasitas
Pendamping Desa
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
394
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Alat Bantu
Flipt chart, metaplan, spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian Kegiatan 1: Memahami Standar Kompetensi Pendamping Desa
1. Menjelaskan tentang tujuan, proses, dan hasil yang diharapkan dari
subpokok bahasan tentang Mengkaji Kebutuhan Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa sebagai salah satu tugas Tenaga Ahli
Pemberdayaan Masyarakat TAPM di tingkat KabupatenKota dalam melakukan bimbingan kepada Pendamping Desa;
2. Ajaklah peserta untuk lakukan curah pendapat atau pengalaman
tentang kondisi nyata di lapangan terkait pelaksanaan Undang- Undang Desa dan mengkaji permasalahan yang dihadapi
Pendamping khususnya TAPM di tingkat KabupatenKota dalam mentransformasikan paradigma Desa baru;
3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya, mengajukan
pendapat, gagasan, dan saran terkait paparan yang telah dilakukan; 4.
Buatlah catatan berupa pokok-pokok pikiran atau rumusan gagasan utama sebagai landasan untuk mengenal kemampuan pendamping
yang diharapkan sesuai permasalahan yang dihadapi di lapangan. Dari hasil pembahasan yang dilakukan dengan menuliskan dalam
kartu sebagai pegangan bagi pelatih;
5. Pada akhir kegiatan ini, pelatih memberikan penegasan dan
kesimpulan dengan melakukan pemaparan tentang Standar Kompetensi Pendamping Desa berdasarkan kerangka acuan TOR
yang telah ditetapkan. Gunakan lembar tayang yang telah disediakan;
Kegiatan 2: Pemetaan Potensi dan Kemampuan Awal Pendamping Desa
6. Menjelaskan tujuan, proses dan hasil yang diharapkan dari kegiatan
pemetaan Potensi dan kemampuan awal pendamping Desa serta mengkaitkan dengan kegiatan sebelumnya.
7. Mintalah peserta untuk mengisi Instrumen Penilaian Diri self
assessment tentang potensi dan kemamuan awal Pendamping Desa
terkait tugas pokoknya dengan menggunakan Lembar Kerja 9.1.1. 8.
Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengisi kuesioner tersebut.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 395
9. Selanjutnya hasilnya dikumpulkan dan mintalah dua orang relawan
untuk membuat resume gambaran tingkat kompetensi Pendamping Desa secara keseluruhan. Hasilnya dipaparkan di dalam pleno untuk
memperoleh tanggapan dari peserta;
Hasil resume penilaian diri Pendamping Desa tidak hanya disajikan dalam bentuk matrik atau angka-angka saja tetapi
bisa disajikan dalam bentuk grafik atau diagram agar lebih menarik dan memudahkan peserta dalam memahaminya.
10. Berdasarkan profil hasil penilaian tersebut selanjutnya pelatih bersama peserta dengan menggali hal-hal sebagai berikut:
a. Apa saja aspek-aspek pokok yang menjadi kelemahan untuk
setiap tugas pokok dan indikator Pendamping Desa? b.
Apa saja potensi personal yang dimiliki Pendamping Desa yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kompetensi
tugasnya? 11. Catatan tersebut kemudian dituliskan dalam Lembar Kerja 9.1.2.
Hasilnya ditempelkan di dinding agar dapat diamati oleh semua peserta;
12. Pada akhir kegiatan ini lakukan penegasan dan kesimpulan dengan menjelaskan profil potensi dan kemampuan awal Pendamping Desa
sebagai masukan dalam perumusan strategi peningkatan kapasitas.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
396
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Lembar Kerja 9.1.1
Instrumen Penilaian Diri Potensi dan Kemampuan Awal
Berdasarkan Standar Kompetensi Pendamping Desa
Nama :
Jabatan :
Lokasi Tugas :
Pendidikan :
D3D4S1 ………………..
No Tugas Pokok
Output Kerja Indikator
Tingkat KompetensiKinerja
1 2
3 4
5 X
1. Mendampingi
Pemerintah Kecamatan dalam
implementasi Undang-Undang No.
6 Tahun 2014 tentang Desa.
Proses Pelaksanaan Undang-Undang No.
6 Tahun 2014 tentang Desa terlaksana
dengan benar. Terlaksananya
sosialisasi Undang- Undang No. 6 Tahun
2014 tentang Desa dan peraturan
turunannya;
Terfasilitasinya reviu dan evaluasi
dokumen RPJM Desa, RKP Desa, APB Desa
dan laporan pertanggung
jawaban;
2. Melakukan
pendampingan dan pengendalian PLD
dalam menjalanan tugas dan fungsinya.
Meningkatnya kapasitas PLD dalam
memfasilitasi proses pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat di Desa.
Terlaksananya pelatihan dan On the
Job Trainning OJT
bagi PLD; Dokumentasi kegiatan
pengembangan kapasitas dan evaluasi
kinerja PLD;
Tersedianya RKTL PLD dan laporan kegiatan;
Terlaksananya koordinasi yang baik
antara PD dengan PLD.
3. Melakukan update
data IDM setiap tahun sebagai alat
ukur peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa Adanya profil yang
menunjukkan tingkat kesejahteraan Desa
berdasarkan IDM Terlaksananya
updating data IDM Tersedianya informasi
dan data IDM di Desa setiap tahun
4. Fasilitasi kaderisasi
masyarakat Desa Adanya sejumlah
kader pemberdayaan Rencana Kegiatan
kaderisasi masyarakat
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 397 No
Tugas Pokok Output Kerja
Indikator Tingkat
KompetensiKinerja 1
2 3
4 5
X
dalam rangka pelaksanaan UU
Desa. masyarakat Desa yang
mendukung pelaksanaan Undang-
Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa.
Desa di Desa danatau antar Desa;
Terselenggaranya kaderisasi masyarakat
Desa di Desa danatau antar Desa;
Setiap Desa memiliki kader Desa sesuai
kebutuhan. 5.
Fasilitasi Musyawarah-
musyawarah Desa. Musyawarah Desa
berjalan sesuai aturan dan perundang-
undang yang berlaku. Terselenggaranya
berbagai musyawarah Desa, musrenbang
dan musyawarah antar Desa
Masyarakat Desa berpartisipasi aktif
dalam musyawarah Desa.
6. Fasilitasi penyusunan
produk hukum di Desa danatau antar
Desa. Proses pelaksanaan
penyusunan produk hukum Desa berjalan
sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku. Terfasilitasinya
penyusunan Peraturan Desa,
peraturan bersama kepala Desa danatau
surat keputusan kepala Desa;
Masyarakat Desa berpartisipasi aktif
dalam penyusunan produk hukum di
Desa danatau antar Desa.
Terfasilitasinya peran BPD dalam proses
penyusunan produk hukum desa
7. Fasilitas kerjasama
antardesa dan dengan phak ketiga
dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
Proses fasilitasi kerjasama antar Desa
dan dengan pihak ketiga dalam rangka
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa berjalan dengan baik.
Terfasilitasinya penyusunan rencana
kerjasama antar Desa dan dengan pihak
ketiga dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa;
Terfasilitasinya kerjasama antar Desa
dan dengan pihak ketiga dalam rangka
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
398
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat No
Tugas Pokok Output Kerja
Indikator Tingkat
KompetensiKinerja 1
2 3
4 5
X
8. Mendampingi desa
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan pembangunan dan
pemberdayaan Desa. Proses pelaksanaan
Pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat berjalan sesuai aturan yang
berlaku. Tersedianya dokumen
hasil Identifikasi kebutuhan
pengembangan kapasitas bagi
masyarakat Desa;
Tim Penyusun RPJM Desa dan RKP Desa
terbentuk; Pelatihan Tim
Penyusun RPJM Desa dan RKP Desa;
Adanya dokumen proses penyusunan
RPJM Desa dan RKPDes dan
memastikan dokumen tersebut
diperdeskan;
Terlaksananya evaluasi dan
monitoring oleh pemerintah dan
masyarakat Desa;
Terselenggaranya pelatihan peningkatan
kapasitas kinerja Badan
Permusyawaratan Desa BPD.
Tersedianya dokumen hasil Identifikasi
kebutuhan pengembangan
kapasitas bagi masyarakat Desa;
9. Fasilitasi koordinasi
sektoral di Desa dan pihak terkait.
Adanya koordinasi dan sinkronisasi desa
dengan sektor dan pihak terkait
Terfasilitasinya kegiatan koordinasi
dan sinkronisasi pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa
dengan sektor dan pihak terkait.
10. Fasilitasi
pemberdayaan perempuan, anak
dan kaum difabelkebutuhan
khusus, kelompok Meningkatnya akses
dan pelayanan dasar bagi perempuan, anak
dan kaum difabel berkebutuhan khusus,
kelompok miskin dan Terfasilitasinya
kegiatan-kegiatan pemberdayaan
perempuan, anak, dan kaum
difabelberkebutuh-
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 399 No
Tugas Pokok Output Kerja
Indikator Tingkat
KompetensiKinerja 1
2 3
4 5
X
miskin dan masyarakat marjinal.
masyarakat marginal. an khusus, kelompok
miskin dan masyarakat marginal;
Tingkat Kompetensi:
Penilaian terhadap kompetensi Pendamping Desa mengacu pada standar evaluasi kinerja dengan menggunakan skala nilai sebagai berikut:
1 = Kinerja Buruk harus diperbaiki secepatnya 2 = Kurang Baik dapat diterima meskipun ada kelemahan
3 = Kinerja Cukup Baik 4 = Kinerja Baik
5 = Kinerja Sangat Baik X = Tidak relevanbelum saatnya dinilaitidak tahu
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
400
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
Lembar Kerja 9.1.2
Matrik Diskusi Profil Umum Potensi dan Kemampuan Awal Berdasarkan Standar Kompetensi Pendamping Desa
No. Tugas Pokok
Profil Tingkat Kompetensi
Kelemahan Potensi
1. Mendampingi
Pemerintah Kecamatan dalam
implementasi Undang-Undang
No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
2. Melakukan
pendampingan dan pengendalian PLD
dalam menjalanan tugas dan fungsinya.
3 Melakukan update
data IDM setiap tahun sebagai alat
ukur peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa
4. Fasilitasi kaderisasi
masyarakat Desa dalam rangka
pelaksanaan Undang-Undang
tentang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
5. Fasilitasi
Musyawarah- musyawarah Desa.
6. Fasilitasi penyusunan
produk hukum di Desa danatau antar
Desa.
7. Fasilitas kerjasama
antardesa dan dengan phak ketiga
dalam rangka pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 401 No.
Tugas Pokok Profil Tingkat
Kompetensi Kelemahan
Potensi
8. Mendampingi desa
dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan pembangunan dan
pemberdayaan Desa.
9. Fasilitasi koordinasi
sektoral di Desa dan pihak terkait.
10. Fasilitasi
pemberdayaan perempuan, anak
dan kaum difabelkebutuhan
khusus, kelompok miskin dan
masyarakat marjinal.
Catatan:
a Profil Tingkat Kompetensi merupakan rata-rata setiap tugas pokok dari jumlah
populasi Pendamping Desa. b Kelemahan merupakan catatan penting dari informasi atau data yang terkumpul
melalui FGD terkait aspek kompetensi Pendamping Desa atau hal-hal yang dianggap lemah atau perlu mendapatkan perhatian khusus.
c Potensi merupakan catatan penting dari informasi atau data yang terkumpul
terkait aspek-aspek positif yang dimiliki Pendamping Desa, seperti: pengalaman, prestasi akademis dan non akademis, keterampilan dll.
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
402
| Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 403
SPB
9.1.1
Lembar Informasi
Kajian Kebutuhan Peningkatan Kapasitas
Pendamping Desa
A. Pengertian