Partisipasi Masyarakat Lampiran Rancangan Perda, jika diperlukan.

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 75 Pendokumentasian naskah asli keputusan kepala daerah oleh Sekretaris Daerah, Biro Hukum Provinsi atau Bagian Hukum KabupatenKota berupa minute, dan SKPD Pemrakarsa. Penomoran produk hukum daerah dilakukan oleh kepala biro hukum provinsi atau kepala bagian hukum kabupatenkota. Penomoran produk hukum daerah yang bersifat pengaturan menggunakan nomor bulat. Penomoran produk hukum daerah yang bersifat penetapan menggunakan nomor kode klasifikasi. Perda yang telah ditetapkan, diundangkan dalam lembaran daerah. Lembaran daerah merupakan penerbitan resmi pemerintah daerah. Pengundangan merupakan pemberitahuan secara formal suatu Perda, sehingga mempunyai daya ikat pada masyarakat. Perda yang telah diundangkan disampaikan kepada Menteri danatau gubernur untuk dilakukan klarifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Tambahan lembaran daerah memuat penjelasan Perda. Tambahan lembaran daerah dicantumkan nomor tambahan lembaran daerah. Tambahan lembaran daerah, ditetapkan bersamaan dengan pengundangan Perda. Nomor tambahan lembaran daerah merupakan kelengkapan dan penjelasan dari lembaran daerah. Perkada dan PB KDH yang telah ditetapkan diundangkan dalam berita daerah. Berita daerah merupakan penerbitan resmi pemerintah daerah. Pengundangan merupakan pemberitahuan formal suatu Perkada dan PB KDH, sehingga mempunyai daya ikat pada masyarakat. Sekretaris daerah mengundangkan Perda, Perkada dan PB KDH. Produk hukum daerah yang telah ditandatangani dan diberi penomoran selanjutnya dilakukan autentifikasi oleh kepala biro hukum provinsi atau kepala bagian hukum KabupatenKota. Penggandaan dan pendistribusian produk hukum daerah dilakukan biro hukum provinsi atau bagian hukum kabupatenkota dengan SKPD pemrakarsa.

G. Partisipasi Masyarakat

Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan danatau tertulis dalam pembentukan Perda, Perkada danatau PB KDH. Masukan secara lisan danatau tertulis dapat dilakukan melalui: 1. rapat dengar pendapat umum; 2. kunjungan kerja; 3. sosialisasi; danatau 4. seminar, lokakarya, danatau diskusi. Masyarakat merupakan orang perseorangan atau kelompok orang yang mempunyai kepentingan atas substansi Rancangan Perda, Perkada danatau PB KDH. Untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan masukan secara lisan danatau tertulis, setiap Rancangan Perda, Perkada danatau PB KDH harus dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 76 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Daftar Pustaka Undang-Undang 1945. Tap MPRS NO. XXMPRS1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia. Tap MPR No. IIIMPR2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-Undang. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 tahun 2011 tentang pembentukan produk hukum daerah http:hukum-ituapa.blogspot.co.id201601tata-urutan-perundang-undangan-di.html TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 77 SPB 2.2 Rencana Pembelajaran Fasilitasi Penyelarasan Kebijakan KabupatenKota dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat: 1. memetakan kebutuhan dukungan regulasi daerah tingkat Kabupatenkota terkait pelaksanaan Undang-Undang Desa; 2. memfasilitasi penyelarasan regulasi daerah tingkat Kabupatenkota dalam mendukung pelaksanaan Undang-Undang Desa. Waktu 2 JP 90 menit Metode Pemaparan, Curah Pendapat, Pemetaan dan Analisis Kebijakan Publik, Diskusi, serta Pleno. Media  Media Tayang 2.2.1;  Lembar Kerja 2.2.1: Matrik Diskusi Pemetaan Regulasi Daerah tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;  Lembar Kerja 2.2.2: Matrik Diskusi Fasilitasi Penyelarasan Regulasi Daerah tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa; TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 78 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat  Lembar Informasi 2.2.1: Kebutuhan Regulasi Daerah dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa. Alat Bantu Flipt chart, metaplan, spidol, laptop, dan infocus Proses Penyajian Kegiatan 1: Memetakan Dukungan Regulasi Daerah dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa 1. Menjelaskan kepada peserta mengenai tujuan, proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan pemetaan dukungan regulasi daerah tingkat KabupatenKota dalam dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa; 2. Mulailah sesi ini, dengan mereview pokok bahasan sebelumnya dengan memaparkan kisi-kisi terkait PerdaPerbupJuklakJuknis yang berhubungan dengan Pelaksanaan Undang-Undang Desa; 3. Mintalah masing-masing peserta berkumpul dalam tim kerjanya di KabupatenKota untuk mendiskusikan pengalaman dan pengamatan nya tentang kebijakan di daerah dalam mendukung pelaksanaan Undang-Undang Desa dengan mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:  Dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa tersebut, jenis regulasiPeraturan apa yang harus tersedia di tingkat KabupatenKota dan mengatur tentang apa materisibstansi?  Bila tidak ada regulasiperaturan daerah tersebut selanjutnya bagaimana Dampaknya? 4. Jawaban atas pertanyaan tersebut dituangkan dalam matrik pemetaan kebijakan Lembar Kerja 2.2.1; 5. Berikan kesempatan dan waktu yang cukup kepada peserta untuk mendiskusikannya dengan rekan sejawat di masing-masing KabupatenKota; 6. Setelah diskusi, mintalah beberapa peserta untuk memaparkan hasilnya dalam pleno secara bergantian; 7. Berikan kepada peserta lain untuk bertanya, mengkritisi dan memberikan saran penyempurnaan; 8. Lakukan penegasan dan penyimpulan atas hasil pembahasan dikaitkan dengan kegiatan belajar selanjutnya. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 79 Kegiatan 2: Fasilitasi Penyelarasan Dukungan Regulasi Daerah dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa 9. Menjelaskan kepada peserta mengenai tujuan, proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan penyelearasan dukungan regulasi daerah tingkat KabupatenKota dalam dalam Pelaksanaan Undang- Undang Desa dengan mengkaitkan hasil pembahasan sebelumnya; 10. Berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan di masing-masing Kabupatenkota, selanjutnya mintalah peserta kembali untuk mendiskusikan dengan Timnya untuk merumuskan strategi dan proses fasilitasi yang diperlukan dengan menggunakan Lembar Kerja 2.2.2; 11. Berikan kesempatan masing-masing peserta dalam timnya untuk mendiskusikan dan menuliskan pokok-pokok pikiran penting tentang peran pendamping TAPM dalam memfasilitasi dukungan regulasi daerah dalam pelaksanan Undang-Undang Desa; 12. Setelah diskusi, mintalah beberapa peserta untuk memaparkan hasilnya dalam pleno secara bergantian; 13. Berikan kepada peserta lain untuk bertanya, mengkritisi dan memberikan saran penyempurnaan; 14. Lakukan penegasan dan penyimpulan atas hasil pembahasan dikaitkan dengan rencana pendampingan TAPM kepada Pemerintah KabupatenKota dalam memenuhi kebutuhan regulasi daerah agar pelaksanaan Undang-Undang Desa berjalan dengan efektif. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 80 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Lembar Kerja 2.2.1 Matrik Diskusi Pemetaan Regulasi Daerah tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa No Regulasi di Tingkat KabupatenKota Regulasi Daerah tingkat KabupatenKota Jenis Peraturan Keterangan Ada Tidak 1. Penetapan APBD tahun Berjalan 2. Tatacara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa 3. Kewenangan Desa 4. Kerjasama Desa 5. Perencanaan Pembangunan Desa 6. Kekayaan Desa 7. Pengadaan Barang dan Jasa di Desa 8. Pajak dan Retribusi di Desa 9. Struktur Pemerintah Desa 10. Tata Ruang Desa 11. Dll. Catatan: 1 Format di atas hanya sebagai panduan diskusi saja, kelompok dapat memberikan tambahan atau menyesuaikan sesuai kebutuhan; 2 Pelatih bersama peserta melakukan diskusi dengan mengidentifikasi berbagai peraturan di tingkat KabupatenKota baik Perda, Perbup, Juklak dan Juknis untuk mendukung implementasi Undang-Undang Desa aspek –aspek yang ditetapkan dalam format diskusi di atas; 3 Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menggali informasi dan menggambarkan kondisi ketersediaan peraturan pendukung implementasi Undang-Undang Desa di tingkat KabupatenKota tersebut; 4 Tulislah hasil pembahasan dalam kelompok dengan mengklarifikasi dan menegaskan hal-hal yang perlu disepakati. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 81 Lembar Kerja 2.2.2 Matrik Diskusi Fasilitasi Penyelarasan Regulasi Daerah tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa No. Regulasi di Tingkat KabupatenKota Jenis Peraturan Institusi Strategi dan Proses Fasilitasi Rencana Kerja Catatan: 1 Format di atas hanya sebagai panduan diskusi saja, kelompok dapat memberikan tambahan atau menyesuaikan sesuai kebutuhan; 2 Pelatih bersama peserta melakukan diskusi berdasarkan hasil kajian sebelumnya lihat Lembar Kerja 2.2.1 dengan menentukan skala prioritas rencana kebutuhan fasilitasi regulasi atau peraturan pendukung di tingkat Kabupaten Kota terkait pelaksanaan Undang-Undang Desa; 3 Memberikan kesempatan kepada peserta untuk merumuskan beberapa regulasi yang perlu di dorong dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Desa mencakup institusi atau organisasi yang bertanggung jawab dan perlu terlibat dalam proses penyusunannya, strategi dan proses fasilitasi, serta hal-hal lain yang perlu ditindaklanjuti; 4 Tulislah hasil pembahasan dalam kelompok dengan mengklarifikasi dan menegaskan hal-hal yang perlu disepakati. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 82 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 83 SPB 2.2.1 Lembar Informasi Kebutuhan Regulasi Daerah dalam Pelaksanaan Undang- Undang Desa

A. Latar Belakang