Konsep Penyelarasan Model Aksi Sosial Social Action Model

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 251 terbentuk dalam pola hubungan zero sum game atau saling mengurangi: partisipasi masyarakat meningkat karena peran pemerintah dikurangi; d Daya tekan dan dampak program terhadap peningkatan kinerja kepemerintahan yang baik belum optimal; € dan mendorong ketergantungan kepada bantuan teknis dari pendamping atau konsultan. Oleh karena itu, diperlukan penyelarasan program yang masuk ke Desa melalui mekanisme regular dengan maksud agar inisiatif masyarakat benar-benar menjadi acuan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan di daerah.

C. Konsep Penyelarasan

Intilah penyelarasan digunakan untuk menjelaskan penggunaan beberapa istilah dalam perencanaan diantaranya pengitegrasian, sinkronisasi, harmonisasi dan optimalisasi. Pada umumnya konsep penyelarasan digunakan untuk menegaskan pentingnya keterpaduan integrated perencanaan yang bermakna menggabungkan, bergabung, bersatu, terstruktur digunakan sebagai objek. Secara umum istilah penyelarasan dan pengintegrasian sering digunakan secara bersamaan untuk menjelaskan dua atau lebih kewenangan agar dihasilkan kebijakan yang saling melengkapi atau dalam satu kesatuan. Kegiatan penyelarasan dalam konteks perencanaan diartikan suatu upaya menyatukan, menyesuaikan dan menyetarakan dua elemen atau lebih menyangkut substansi dan cakupan suatu program dalam satu wilayah atau kawasan tertentu agar terbangun sinergisitas, optimalisasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan. Pengintegrasian adalah penyatupaduan pengelolaan pembangunan partisipatif pembangunan berbasis masyarakat ke dalam sistem pembangunan daerah, dan penyelarasan model perencanaan teknokratis dan politis dengan perencanaan partisipatif melalui mekanisme Musrenbang. Kebutuhan integrasi dilakukan untuk melakukan sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pembangunan, dimana substansi dirumuskan secara multidisipliner tidak parsial dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Disisi lain menyangkut pemahaman para pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, masyarakat, swasta atau lembaga lainnya.perlu menyamakan persepsi tentang pentingnya keterpaduan program. Tentu saja perbedaan pendapat sangatlah wajar, namun bila perbedaan itu mengenai bagaimana sistem atau mekanisme formal yang digunakan, bukan bagaimana sistem yang ada diperbaiki, menjadi hal yang wajib disikapi dengan proporsonal. Lahirlah undang undang Desa nomor 6 tahun 2014 tentang Desa bahwa Desa bahwa perncanaan pembangunan harus dilakukan disetiap Desa dan menjadi kewajiban Desa sebagai upaya perencanaan pembangunan yang sistematis. Sebenarnya dari dulu perencanaan sudah dianjurkanakan tetapi kondisi Desa yang belum memungkinkan untuk membuat perencanaan secara baik. Baru pada awal 2010 ketika muncul program perencanaan sistem pembangunan Partisipatis P2SPP sebagai TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 252 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat awal integrasi program pembangunan dengan memadukan pendekatan teknokratis, politis dan partisipatif. Perencanaan pembangunan yang terintegrasi tersebut kemudian menjadi makna inti dari pembangunan Desa, pasca keluarnya Undang undang tentang Desa dimana semangat satu Desa, satu perencanaan dan satu penganggaran mulai digunakan, artinya semua perencanaan baik dari partisipatif, politis, maupun partisipatif harus mengacu pada perenjanaan pembangunan Desa yang terdokumentasi dalam Rencana pembangunan jangka menengah Desa.

D. Landasan Hukum