Pembiayaan Berakhirnya Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 342 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2. Musyawarah Desa Persetujuan Kerjasama Antar Desa, yang dibahas dalam forum ini, antara lain: a Sosialisasi tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan Kerjasama Antar Desa; b Pandangan umum peserta musyawarah terhadap rencana kerjasama antar desa; c Pernyataan persetujuan peserta musyawarah untuk melakukan kerjasama antar desa; d Menetapkan bidang-bidang kegiatan apa saja yang akan menjadi kegiatan Kerjasama Antar Desa, serta sumberdaya apa saja yang akan dikerjasamakan pengelolaannya melalui Kerjasama Antar Desa, dan e Penetapan Calon pengurus Badan Kerjasama Antar Desa BKAD; 3. Penyusunan Rancangan Perdes,Kepala Desa bersama tim menyusun rencana peraturan desa tentang kerjasama antar desa untuk disahkan dalam musyawarah desa dengan badan permusyawaratan desa. 4. Penetapan Perdes tentang Kerjasama Antar Desa, Penetapan Peraturan Desa tentang Kerjasama Desa dilakukan oleh Kepala Desa setelah diterbitkan persetujuan oleh BPD. Mengacu pada ketentuan pasal 69 ayat 11 Undang- Undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Peraturan Desa diundangkan dalam Berita Desa dan Lembaran Desa oleh sekretaris Desa; 5. Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa, setelah terbit peraturan desa, maka kepada desa segera menetapkan susunan pengurus BKAD; 6. Penyiapan Dokumen antar Desa. Dokumen ini disiapan oleh tim kecil yang merupakan perwakilan dari BKAD yang dibantu oleh pendamping desa. Dokumen yang disiapkan terdiri dari: a Rancangan Surat Keputusan Bersama Kepala Desa, untuk melakukan Kerjasama Antar Desa dengan mendirikan BKAD; b Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa Tentang Badan Kerjasama Antar Desa; c Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD, dan d Rancangan SOP unit-unit kerja BKAD; 7. Seleksi Calon Pengurus Harian BKAD.Seleksi dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh Kepala Desa. Tujuan seleksi adalah untuk memastikan agar sumberdaya manusia yang akan diplih menjadi pengurus harian BKAD memiliki kapasitas dan kompetensi sesuai kriteria yang dibutuhkan; 8. Perumusan Rencana Strategis Kegiatan BKAD. Rencana strategis Badan Kerjasama Antar Desa BKAD adalah sebuah dokumen tertulis yang memuat arah kebijakan pelaksanaan kerjasama antardesa melalui BKAD selama masa kepengurusan.

J. Pembiayaan

Kegiatan kerjasama antar-Desa yang akan membebani masyarakat dan Desa harus mendapatkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa. Segala kegiatan dan biaya dari bentuk Kerjasama antar-Desa wajib dituangkan dalam APB Desa. Pembiayaan kegiatan dilaksanakan setelah ditetapkan peraturan bersama Kepada Desa tentang perubahan APB Desa. Perubahan APB Desa dengan persetujuan BPD. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 343

K. Berakhirnya Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan

Perubahan atau berakhirnya kerja sama antar-Desa harus dimusyawarahkan dengan menyertakan para pihak yang terikat dalam kerja sama antar-Desa. Perubahan atau berakhirnya kerja sama antar-Desa dapat dilakukan oleh para pihak. Mekanisme perubahan atau berakhirnya kerja sama antar-Desa atas ketentuan kerja sama Desa diatur sesuai dengan kesepakatan para pihak. Kerja sama Desa berakhir apabila: a. Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan dalam perjanjian; b. Tujuan perjanjian telah tercapai; c. Terdapat keadaan luar biasa yang mengakibatkan perjanjian kerja sama tidak dapat dilaksanakan; d. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian; e. dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; f. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; g. Objek perjanjian hilang; h. Terdapat hal yang merugikan kepentingan masyarakat Desa, daerah, atau nasional; atau i. Berakhirnya masa perjanjian. Setiap perselisihan yang timbul dalam kerjasama desa diselesaikn secara musyawarah dan dilandasi semangat kekeluargaan Apabila terjadi perselisihan kerjasama antar desa dalam wilayah kecamatan yang penyelesaiannya difasilitasi Camat. Apabila terjadi perselisihan kerjasama antar desa dalam wilayah kecamatan yang berbeda penyelesaiaannya difasilitasi BupatiWalikota. Penyelesaian perselisihan bersifat final dan dibuat berita acara dan ditanda tangani para pihak. Apabila penyelesaian tidak tercapai maka ditempuh melalui jalur hukum. Daftar Pustaka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Idham Arsyad 2015 Buku 9 Membangun Jaringan Sosial dan Kemitraan. Jakarta: Kementerian Desa , Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 344 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Wahjudin Sumpeno., dkk 2015 Modul Pelatihan Penyegaran Pendamping Desa Dalam Rangka Pengkahiran dan Implementasi Undang-Undang Desa . Jakarta: Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 345 SPB 7.2 Rencana Pembelajaran Memfasilitasi Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan bentuk kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga; 2. Mengidentifikasi dukungan kabupatenKota dalam mendorong kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga. Waktu 2 JP 90 menit Metode Pemaparan, Curah Pengalaman sharing experience, Diskusi dan Pleno. Media  Media Tayang 7.1.1;  Lembar Kerja 7.2.1: Matrik Diskusi Dukungan KabupatenKota dalam mendorong Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga;  Lembar Informasi 7.2.1: Membangun Jejaring dan Kerjasama. Alat Bantu Flipt chart, metaplan, spidol, laptop, LCD, Whiteboard TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 346 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Proses Penyajian 1. Menjelaskan tentang tujuan, proses, dan hasil yang diharapkan dari subpokok bahasan tentang fasilitasi kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; 2. Lakukan curah pendapat untuk menggali pemahaman awal tentang pokok-pokok kebijakan kerjasama pembangunan Desa dengan Pihak Ketiga mengajukan pertanyaan sebagai berikut: a. Apa yang Anda pahami tentang kerjasama Desa dengan puhak lain? b. Apa manfaat kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga? c. Bagaimana ruang lingkup kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga? d. Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam membangun kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga? 3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pendapat, kritik dan saran terkait pertanyaan tersebut; 4. Buatlah catatan dari hasil curah pendapat dalam metaplan, kertas plano atau whiteboard dengan menegaskan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari peserta; 5. Selanjutnya, lakukan diskusi tentang bagaimana dukungan Pemerintah Daerah kabupatenKota dalam mendorong kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga. Diskusi dipandu dengan Lembar Kerja 7.2.1; 6. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mendiskusikannya secara pleno dipandu oleh pelatih; 7. Buatlah catatan dari hasil diskusi dalam metaplan, kertas plano atau whiteboard ; 8. Buatlah penegasan dan kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan dengan mengkaitkan subpokok bahasan berikutnya. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 347 Lembar Kerja 7.2.1 Matrik Diskusi Dukungan KabupatenKota dalam Mendorong Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga No. Kegiatan Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga Manfaat PeranDukungan KabupatenKota Tahapan Peran TA Catatan: 1 Format di atas hanya sebagai panduan diskusi saja, masing-masing kelompok dapat memberikan tambahan atau menyesuaikan sesuai kebutuhan. 2 Lakukan kajian terhadap bentuk kegiatan kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga serta meninjau peran strategis Pemerintah Daerah khususnya KabupatenKota dalam mendukung kerjasama tersebut. 3 Rumuskan juga peran TAPM dalam memfasilitasi Pemerintah KabupatenKota dalam mendorong kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga. 4 Hasilnya dituliskan dalam kertas plano atau dalam bentuk slide power point untuk dipaparkan dalam pleno. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 348 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 349 SPB 7.2.1 Lembar Informasi Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga

A. Latar Belakang