Kemandirian Masyarakat Indeks Desa Membangun dan Keberdayaan Masyarakat

TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 189 Bagan Peta Pemberdayaan Masyarakat Desa ARENA Pemerintahan Pembangunan A K T O R Negara  Demokratisasi desa  Good governance  Otonomi desa.  Peningkatan kapasitas perangkat desa  Reformasi birokrasi  Pembangunan dari bawah.  Pengentasan kemiskinan.  Penyediaan akses masyarakat pada layanan publik pendidikan, kesehatan, perumahan, dll Masyarakat Desa  Pengembangan partisipasi politik voice, akses, kontrol dan kemitraan.  Pemberdayaan Masyarakat Politik  Badan Perwakilan Desa.  Partisipasi masyarakat  Penguatan modal sosial dan institusi lokal.  Pemberdayaan civil society

F. Kemandirian Masyarakat

Dalam Permendesa PDTT No. 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun bahwa Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang dimiliki. Daya kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik dan afektif serta sumber daya lainnya yang bersifat fisikmaterial. Kemandirian masyarakat dapat dicapai tentu memerlukan sebuah proses belajar. Masyarakat yang mengikuti proses belajar yang baik, secara bertahap akan memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan secara mandiri. Berkaitan dengan hal ini, Tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan warga masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya. Secara sosial, masyarakat sekitar kawasan hutan lindung sampai saat ini tetap teridentifikasi sebagai masyarakat marginal terpinggirkan dan tidak memiliki daya, kekuatan, dan kemampuan yang dapat diandalkan serta tidak memiliki modal yang TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 190 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat memadai untuk bersaing dengan masyarakat kapitalis atau masyarakat pengusaha yang secara sosial dan politik memiliki daya, kekuatan, dan kemampuan yang memadai.

G. Indeks Desa Membangun dan Keberdayaan Masyarakat

Indeks Desa Membangun, atau disebut IDM, dikembangkan untuk memperkuat upaya pencapaian sasaran pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan sebagaimana tertuang dalam Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 RPJMN 2015 – 2019, yakni mengurangi jumlah Desa Tertinggal sampai 5000 Desa dan meningkatkan jumlah Desa Mandiri sedikitnya 2000 Desa pada tahun 2019. Sasaran pembangunan tersebut memerlukan kejelasan lokus Desa dan status perkembangan- nya. Indeks Desa Membangun tidak hanya berguna untuk mengetahui status perkembangan setiap Desa yang lekat dengan karakteristiknya, tetapi juga dapat dikembangkan sebagai instrumen untuk melakukan targeting dalam pencapaian target RPJMN 2015 –2019 dan koordinasi KL dalam pembangunan Desa. IDM lebih menyatakan fokus pada upaya penguatan otonomi Desa. Indeks ini mengikuti semangat nasional dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan Desa seperti yang dinyatakan sangat jelas dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional melalui optimalisasi pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa UU Desa, serta komitmen politik membangun Indonesia dari Desa melalui pembentukan kementerian Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam kepemimpinan pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi – Jusuf Kalla. Banyak pihak telah memahami, UU Desa memberi inspirasi dan semangat perubahan. Terkait Dana Desa misalnya, redistribusi asset negara bersumber APBN itu membuktikan mampu menggerakan perubahan di Desa. Pembangunan Desa tumbuh menjadi kehebatan dan semangat baru dalam kehidupan Desa. Berdasar UU Desa tersebut, perubahan kehidupan Desa digerakan dalam kerangka kerja: pengertian dan jenis Desa yakni Desa dan Desa Adat atau yang disebut dengan nama lain, tujuan pengaturan, azas-azas, kedudukan, kewenangan, keuangan dan asset, tata pemerintahan, kelembagaan masyarakat dan adat, pemberdayaan masyarakat Desa, pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan, dan berikut dukungan pendamping Desa dan sistem informasi Desa. Dalam kontekstual relevansi itulah IDM dikembangkan. Indeks Desa Membangun mengklasifikasi Desa dalam lima 5 status, yakni: i Desa Sangat Tertinggal; ii Desa Tertinggal; iii Desa Berkembang; iv Desa Maju; dan v Desa Mandiri. Klasifikasi Desa tersebut untuk menunjukkan keragaman karakter setiap Desa dalam rentang skor 0,27 – 0,92 Indeks Desa Membangun. Klasifikasi dalam 5 status Desa tersebut juga untuk menajamkan penetapan status perkembangan Desa dan sekaligus rekomendasi intervensi kebijakan yang diperlukan. Status Desa Tertinggal, misalnya, dijelaskan dalam dua status Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal di mana situasi dan kondisi setiap Desa yang ada di dalamnya membutuhkan pendekatan dan intervensi kebijakan yang berbeda. Menangani Desa Sangat Tertinggal akan berbeda tingkat afirmasi kebijakannya di banding dengan Desa TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 191 Tertinggal. Dengan nilai rata-rata nasional Indeks Desa Membangun 0,566 klasifikasi status Desa ditetapkan dengan ambang batas sebagai berikut: 1. Desa Sangat Tertinggal : 0,491 2. Desa Tertinggal : 0,491 dan 0,599 3. Desa Berkembang : 0,599 dan 0,707 4. Desa Maju : 0,707 dan 0,815 5. Desa Mandiri : 0,815 Klasifikasi status Desa berdasar Indeks Desa Membangun ini juga diarahkan untuk memperkuat upaya memfasilitasi dukungan pemajuan Desa menuju Desa Mandiri. Desa Berkembang, dan terutama Desa Maju, kemampuan mengelola Daya dalam ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi secara berkelanjutan akan membawanya menjadi Desa Mandiri. IDM yang ada sekarang berdasarkan data PoDes dari BPS yang diterbitkan setiap TIGA tahun sekali. saat ini Ditjen PPMD sedang melakukan perbaikan IDM di mana dimensi sosial, ekonomi dan ekologi akan lebih dipertajam dengan aspek Tri-Matra di dalamnya. Diharapkan ke depan entry data IDM dapat dilakukan TAPMPDPLD sehingga tidak lagi tergantung pada data dari BPS. Daftar Pustaka Hanibal Hamidi, dkk 2015 Indeks Desa Membangun 2015. Kementerian Desa, Jakarta: Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Kesi Widjajanti 2011 Model Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 12, Nomor 1, Juni, hlm.15-27 Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Sotoro Eko. 2002 Materi Diklat Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang diselenggarakan Badan Diklat Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002; Wahjudin Sumpeno 2012 Pembangunan Desa Terpadu Edisi Revisi, Banda Aceh: Read Indonesia TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 192 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 193 SPB 4.2 Rencana Pembelajaran Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan paradigma Desa Membangun. Waktu 2 JP 90 menit Metode Pemaparan, IDM, Analisis SWOT, Diskusi, Kerja Kelompok, dan Pleno. Media  Media Tayang 4.2.1;  Lembar Kerja 4.2.1: Matrik Diskusi Perumusan Strategi Pemberdayaan Masyarakat;  Lembar Informasi 4.1.1: Strategi Pemberdayaan Masyarakat;  Lembar Informasi 4.1.2: Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun. Alat Bantu Flipt chart, metaplan, spidol, laptop, LCD, Whiteboard TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 194 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Proses Penyajian 1. Menjelaskan tentang tujuan, proses, dan hasil yang diharapkan dari subpokok bahasan tentang strategi pemberdayaan masyarakat Desa dengan menggunakan hasil analisis Kemandirian Masyarakat Desa; 2. Lakukan curah pendapat untuk menggali pemahaman tentang strategi pemberdayaan masyarakat dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: a. Apa yang Anda pahami tentang strategi pemberdayaan masyarakat? b. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi pemberdayaan masyarakat? c. Bagaimana keterkaitan antara kondisi atau status kemandirian Desa dengan isu-isu strategis pemberdayaan masyarakat? 3. Berikan kesempatan kepada peserta untuk berpendapat, bertanya, dan mengkritisi beberapa isu yang berkembang terkait pertanyaan di atas. 4. Buatlah catatan dan resume dari pembahasan tersebut. 5. Selanjutnya, mintalah peserta membentuk kelompok untuk mendiskusikan hal-hal sebagai berikut: a. Mereview hasil analisis kondisi keberdayaan masyarakat Desa berdasarkan dimensiindikator Indeks Desa Membangun; b. Rumuskan alternatif strategi untuk mengatasi kelemahan dan tantangan dalam membangun pemberdayaan masyarakat. 6. Berikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikannya dengan menggunakan Lembar Kerja 4.2.1; 7. Setelah kelompok telah merumuskan hasil diskusinya, mintalah masing-masing kelompok memaparkan hasil rumusannya dalam pleno secara bergantian; 8. Berikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi rumusan kelompok yang lain; 9. Rumuskan atau rangkum hasil diskusi tentang analisis keberdayaan masyarakat dan pemetaan tentang tantangan dalam membangun keberdayaan masyarakat. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 195 Lembar Kerja 4.2.1 Matrik Diskusi Perumusan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa : Kecamatan : Kabupaten : No. Aspek Desa Membangun Dimensi Aspek Pelayanan Alternatif Strategi Pemangku Kepentingan 1. Ketahanan Sosial Kesehatan Pelayanan Kesehatan Keberdayaan masyarakat untuk kesehatan Jaminan Kesehatan Pendidikan Akses pendidikan dasar dan menengah Akses pendidikan non formal Akses ke pengetahuan Modal Sosial Memiliki solidaritas sosial Memiliki toleransi Rasa aman penduduk Kesejahteraan sosial Pemukiman Akses air bersih dan air minum layak Akses ke sanitasi Akses ke listrik Akses ke informasi dan komunikasi TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 196 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat No. Aspek Desa Membangun Dimensi Aspek Pelayanan Alternatif Strategi Pemangku Kepentingan 2. Ketahanan Ekonomi Ekonomi Keragaman produksi masyarakat Desa Tersedia pusat pelayanan perdagangan Akses distribusilogistik Akses ke lembaga keuangankredit Lembaga ekonomi Keterbuakaan wilayah 3. Ketahanan Ekonologi Ekologi Kualitas lingkungan Potensi rwan bencana dan tanggap bencana Catatan: 1 Format di atas hanya sebagai panduan diskusi saja, masing-masing kelompok dapat memberikan tambahan atau menyesuaikan sesuai kebutuhan. 2 Analisis formulasi strategi menggunakan hasil analisis sebelumnya lihat Lembar Kerja 5.1.1. Analisis dilanjutkan dengan merumuskan alternatif strategi yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi Desa. Kelompok dapat menambahkan aspek analisis lain, misalnya penanggungawab, waktu pelaksanaan, dan sumber daya. 3 Hasilnya dituliskan dalam kertas plano atau dalam bentuk slide power point untuk dipaparkan dalam pleno. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 197 SPB 4.2.1 Lembar Informasi Strategi Pemberdayaan Masyarakat

A. Latar Belakang