Sasaran Prinsip-Prinsip Proses Penyusunan Naskah Akademik
D. Sasaran
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi adalah peningkatan kemampuan profesional Pendamping Desa. Sasaran supervisi ditinjau dari objek yang disupervisi, ada tiga macam bentuk supervisi : a. Supervisi kinerja, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah kompetensi, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan nyata di masyarakat pada waktu pendamping sedang dalam menjalankan tugasnya b. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek- aspek administrasi atau tatalaksana yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya program. c. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek- aspek kelembagaan. Supervisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik organisasi atau kinerja organisasi secara keseluruhan. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 126 | Modul Pelatihan Pratugas Tenaga Ahli Pemberdayaan MasyarakatE. Prinsip-Prinsip
Secara sederhana prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut : a. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif b. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi. c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.. d. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana. e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi semata. f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi. g. Supervisi harus mendorong kemandirian pendamping agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada pihak lainnya. Pendapat lain mengenai Prinsip-prinsip Supervisi, yaitu: a. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada pendamping dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan. b. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri. c. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan. d. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor. e. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kesetaraan dan kemitraan. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan merasa segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki. f. Membuat catatan hasil supervisi sebagai bahan perimbangan bagi pengambil kebijakan untuk perbaikan kinerja dan program. g. Supervisi harus berdasarkan kenyataan, h. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan pihak yang disupervisi untuk melakukan “self-evaluation” TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 127 Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu mendapat perhatian yang serius dari para supervisor, baik dalam konteks hubungan timbal baik antara supervisor dan Pendamping Desa, maupun di dalam proses pelaksanaan supervisi.F. Ruang Lingkup
Parts
» modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa TA-PMD
» Tenaga Ahli Infrastruktur Desa TA-ID
» Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif TA-PP
» Tenaga Ahli Pemberdayaan Ekonomi Desa TA-PED
» Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna TA-TTG
» Latar Belakang Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar TA-PSD
» Paradigama Desa Lama dan Desa Baru
» Desa Maju, Kuat, Mandiri dan Demokratis
» Desa sebagai suatu Kesatuan Pemerintahan dan Masyarakat
» Desa Sebagai Masyarakat Berpemerintahan
» Pengertian Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Prespektif Demokrasi Desa Demokrasi Lokal Demokrasi Desa
» Desa sebagai Arena Demokrasi
» Prinsip Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Lembaga Demokrasi Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Pengertian Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Variabel Pemerintahan dalam Kepemimpinan Desa Fungsi Kepemimpinan Desa
» Tipe Kepemimpinan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Kepemimpinan dalam Musyawarah Desa
» Kepemimpinan dalam Pemerintahan Desa
» Membangun Kepemimpinan di Desa
» Pengertian Kewenangan Desa Kedaulatan, Kewenangan dan Prakarsa Lokal
» Hubungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kewenangan Desa
» Perbedaan Kewenangan Desa Sebelum dan Sesudah Undang-Undang Desa
» Tataurutan Perundang-Undangan di Indonesia
» Hirarki Peraturan Perundang-Undangan Kewenangan Desa meliputi:
» Produk Hukum Daerah Perencanaan
» Penyusunan Produk Hukum Bersifat Penetapan Pengesahan, Penomoran, Pengundangan dan Autentifikasi
» Partisipasi Masyarakat Lampiran Rancangan Perda, jika diperlukan.
» Produk Hukum Pusat Peraturan Menteri Permen
» Latar Belakang Identifikasi Isu dan Masalah
» Identifikasi Dasar Hukum Legal Baseline Penyusunan Naskah Akademik
» Substansi Naskah Akademik modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Format Naskah Akademik modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Prosedur Penyusunan Peraturan Daerah
» Mekananisme Pengawasan Daerah Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Latar belakang Pengertian Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Tujuan Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Sasaran Prinsip-Prinsip Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Ruang Lingkup Proses Penyusunan Naskah Akademik
» Rapat Koordinasi Studi Kelompok antarpendamping
» Diskusi Terbatas Workshop modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Teknik Kunjungan Lapang Observasi Percakapan Pribadi
» Intervisitasi Seleksi Sumber Pembelajaran Menilai Diri Sendiri Self Evaluation
» Diskusi Panel Seminar Simposium Demonstrasi
» Kelemahan Mekanisme modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Siklus Penilaian Kinerja Sistem Penilaian Kinerja
» Manajemen dan Administrasi Penilaian Kinerja Pihak yang Dinilai
» Latar Belakang Aspek Penilaian
» Berjenjang Berkelanjutan Komprehensif Implementatif
» Bimbingan Tugas Bimbingan Karir
» Bimbingan Sosial Coaching modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Counseling modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Arah Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Dimensi dan Tingkat Keberdayaan
» Tipologi Keberdayaan Masyarakat Mentoring
» Kemandirian Masyarakat Indeks Desa Membangun dan Keberdayaan Masyarakat
» Latar Belakang Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
» Pemberdayaan Masyarakat dan Pendampingan
» Latar Belakang Model Aksi Sosial Social Action Model
» Kedudukan Desa dalam Pembangunan Daerah
» Kedudukan dan Kewenangan Desa
» Pembangunan Desa dalam Sistem Pembangunan Nasional
» Sinergi Pembangunan Pusat, Daerah dan Desa
» Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
» Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
» Tugas Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
» Tiga Pilar Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
» Pemberdayaan Masyarakat Desa PMD
» Infrastruktur Desa ID Model Aksi Sosial Social Action Model
» Pembangunan Partisipatif PP Model Aksi Sosial Social Action Model
» Pengembangan Ekonomi Desa PED
» Sistem Perencanaan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Penyelarasan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Musyawarah Rencana Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Keterpaduan Arah Kebijakan Pembangunan
» Penerapan Anggaran Terpadu Unified Budget
» Latar Belakang Pengertian Integrasi Program
» Manfaat Integrasi Program Model Aksi Sosial Social Action Model
» Ruang Lingkup Integrasi Program Pengintegrasian dalam Forum SKPD
» Keselarasan Rencana Pembangunan Daerah
» Sinkronisasi Kebutuhan Pelayanan Publik Prioritas Kebutuhan Masyarakat dengan Pelayanan SKPD
» Sinkronisasi Program Kewilayahan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Pengertian Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pengusulan Kawasan Perdesaan Penetapan dan perencanaan kawasan Perdesaan
» Pembiayaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pelaporan dan Evaluasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kelembagaan TKPKP untuk Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Pendanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pembinaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Pendahuluan
» Memeratakan Pembangunan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Memperkuat Desa Model Aksi Sosial Social Action Model
» Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan Dasar Hukum Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Arah Pembangunan Kawasan Perdesaan Ruang Lingkup Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Kewenangan Pembangunan Kawasan Perdesaan
» Inisiatif Pembangunan Kawasan Strategi Dasar Pengembangan Kawasan
» Fokus Pengembangan Kawasan Model Aksi Sosial Social Action Model
» Penataan Ruang Kawasan Perdesaan
» Peningkatan Daya Saing Kawasan Perdesaan
» Pendahuluan Tujuan Pendampingan Kawasan Perdesaan
» Bidang Tugas Pendamping Model Aksi Sosial Social Action Model
» Latar Belakang Tujuan Prinsip-Prinsip
» Badan Kerjasama Antar-Desa Tata Cara Kerjasama
» Keanggotaan Pengurus Bidang Teknis
» Pembiayaan Berakhirnya Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan
» Latar Belakang Peran Pendamping Desa
» Kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk Pembangunan dan Pemberdayaan
» Fasilitasi Kemitraan dengan Pihak Ketiga
» Pendekatan Kemitraan Tiga Pihak
» Kabupaten Desa Latar Belakang
» Memahami Sistem Informasi Desa
» Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Desa Prinsip-Prinisp Pengembangan Sistem Informasi Desa
» Manfaat Sistem Informasi Desa
» Penerapan Sistem Informasi Desa
» Latar Belakang Ruang Lingkup
» Kelemahan Model e-government Bidang Teknis
» Data dan Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
» Domain dan Portal Bidang Teknis
» Pembiayaan Evaluasi Bidang Teknis
» Tujuan Sasaran Manfaat Bidang Teknis
» Tahapan Analisis Kebutuhan Pengembangan Kapasitas
» Instrumen Pengumpul Informasi dan Data
» Analisis Kinerja Analisis Tugas
» Studi Kompetensi modul pelatihan tenaga ahli pendamping desa 2016
» Latar Belakang Survei Kebutuhan Pelatihan
» Tingkatan Pengembangan Kapasitas Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Kerja Pengembangan Kapasitas
» Kompetensi Pendamping Desa Survei Kebutuhan Pelatihan
» Berorietasi pada Kualitas Layanan
» Pemberdayaan Pendamping Survei Kebutuhan Pelatihan
» Pola Pengembangan Kapasitas Pendamping
» Pengertian Pembelajaran Mikro Survei Kebutuhan Pelatihan
Show more