Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014
19
menyediakan detail transaksi yang terjadi sedekat mungkin dengan tanggalwaktu tersebut. Kelemahan lain adalah bahwa estimasi point-in time sangat rentan terhadap
pengaruh jangka pendek misalnya musim yang ekstrim, pemogokan buruh, dll sehingga dapat mempengaruhi harga pada hari pengumpulan data harga pada waktu
tertentu. 2.
Rata-rata periode adalah melakukan estimasi dari data harga sepanjang bulan atau rata- rata harga untuk satu bulan. Harga suatu periode seharusnya dihitung ketika perubahan
harga terjadi selama satu bulan. Contoh, jika harga produk adalah Rp100 pada 10 hari pertama, kemudian harga meningkat menjadi Rp 150 selama 20 hari terakhir, maka rata-
rata harganya 10X100+20X15030 = 133,33. Rata-rata ini biasanya digunakan dan membutuhkan tanggal yang tepat dari perubahan harga yang diberikan responden.
Pendekatan ini biasanya menghasilkan data waktu series yang lebih luas smoother dan kurang rentan terhadap waktu terjadinya peningkatan harga.
Seringkali pencatatan tanggal diambil untuk mewakili rata-rata harga seluruh periode referensi tertentu. Ukuran yang lebih akurat dari rata-rata harga transaksi adalah
harga suatu nilai unit unit value price. Secara teori, unit value adalah penjualan total dibagi dengan jumlah total unit yang terjual dalam suatu periode.
2.4. Metode Penghitungan IHP
Setelah menyusun direktori survei dan membuat klasifikasi komoditas IHP, membuat diagram timbang komoditas dan menetapkan metode pengumpulan data harga,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung IHP. Untuk memperoleh angka IHP dari data harga produsen yang telah dikumpulkan maka ditentukan cara penghitungan IHP dengan
menggunakan formula Modified Laspeyres. Rumus Indeks Laspeyres ini dimodifikasi dengan tujuan untuk mempermudah
penghitungan, sehingga perumusannya menjadi sebagai berikut: a. Indeks Laspeyres:
j i
i i
j i
i ni
n
q p
q p
I
1 1
Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014
20
b. Indeks Laspeyres modifikasi Modified Laspeyres:
di mana:
= Harga barang i pada periode yang berlaku, bulan n = Harga barang i pada periode sebelumnya bulan yang lalu, bulan n-1
= Relatif Harga RH
n
jenis barang i pada bulan n.
= Nilai akhirnilai Marketed Surplus MS barang i bulan n-1 = Nilai akhirnilai MS barang i pada tahun dasar
j = Jumlah paket komoditas yang termasuk dalam penghitungan indeks
2.5. Penyusunan Direktori Survei
Kualitas hasil survei sangat tergantung pada hasil pengumpulan data harga di lapangan yang diperoleh dari responden survei. Daftar responden survei yang sistematis dan
dapat memenuhi kebutuhan data harga dalam paket komoditas sangat mutlak disusun. Untuk itu perlu disusun direktori survei yang memuat seluruh responden survei yang berada di
daerah yang dapat memberikan data yang sesuai dengan metodologi survei HP. Responden survei HP berasal dari produsen yang tersebar di berbagai sektor ekonomi seperti dalam
pengklasifikasian komoditas IHP yang memerlukan dukungan informasi yang relatif besar agar dapat memperoleh responden yang tepat dan benar. Sumber data yang digunakan
untuk menentukan responden yang tersebar di sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, dan industri adalah sebagai berikut :
A. Sektor Pertanian
Untuk sektor pertanian, ada beberapa alternatif dalam menyusun direktori sampel yaitu dapat berdasarkan:
a Informasi yang diterima dari daerah tentang jumlah petani atau nelayan potensial di
j i
i i
j i
i i
n i
n n i
n
q p
q p
p p
I
1 1
1 1
i n
ni
p p
1
ni
p
i n
p
1
oi i
n
q p
1
oi oi
q p