Sektor Pertambangan dan Penggalian

Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 17

C. Sektor Industri

Sebelum dilakukan pengumpulan data HP di sektor industri, perlu dilakukan pemilihan establishment yang dijadikan sebagai perusahaan sampel IHP. Definisi establishment di sini adalah suatu entitas produksi yang berada dalam suatu lokasi tersendiri. Karena adanya variasi yang sangat beragam dan kompleks serta mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan data dalam paket komoditas yang telah disusun, maka diperlukan tahapan pemilihan perusahaan sampel yang lebih detail dan teliti. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut : Langkah Pertama Langkah awal dalam penarikan sampel dalam menyusun kerangka sampel sample frame adalah mengelompokan berdasarkan klasifkasi industri besar, sedang, menengah, mikro dan kecil. Seluruh perusahaan yang tercakup dalam kelompok industri besar dan sedang dijadikan sebagai sampel. Langkah Kedua Menentukan wilayah atau propinsi untuk melakukan pengelompokan establishment yang memiliki potensi industri. Dalam pengumpulan data HP, dilakukan pemilihan kabupatenkota yang memiliki potensi tersebut. Pemilihan kabupatenkota ini dengan menggunakan metode purposive. Di masing-masing propinsi dilakukan stratifikasi establishment untuk mengambil perusahaan sampel. Untuk mempermudah pengelompokan establishment digunakan klasifikasi kode KBLI sektor industri sampai 5 digit. Jumlah establishment yang tersebar akan dijadikan kerangka sampel sampai dasar penarikan sampel. Langkah Ketiga Untuk kelompok industri mikro dan kecil dilakukan strata berdasarkan kelompok sektorsubsektorkomoditi. Rancangan ini mungkin berbeda di masing-masing sektor yang disesuaikan dengan potensi daerah yang menjadi daerah sasaran penarikan sampel. Setelah merancang jumlah establishment dalam bentuk strata di masing-masing propinsi selanjutnya memilih establishment sebagai sampel dengan metode systematic sampling. Apabila potensi industri atau jumlah establishment suatu daerah kurang memenuhi target sebagai sumber data harga produsen, maka dilakukan suatu special treatment dengan menggunakan metode purposive didalam penarikan sampelnya. Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 18

2.3. Pengumpulan Data Harga

Salah satu komponen penting dalam penghitungan IHP adalah data harga komoditas. Data harga dikumpulkan dengan melakukan survei harga produsen yang dilakukan di seluruh propinsi di Indonesia. Responden terpilih berada di seluruh kabupatenkota terpilih yang dapat memberikan data harga komoditas dalam paket komoditas. Periode survei dalam pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1-15 setiap bulan dan selanjutnya dikirim ke BPS. Pengumpulan data melibatkan petugas untuk mengunjungi pengusaha sampel secara individu, dan menekankan pentingnya IHP dan menerima informasi dasar seperti barang dan jasa yang terbesar diproduksi oleh perusahaan, transaksi penting antara klien, kontak individu jika diperlukan informasi yang terjadi berulang-ulang, dan lain-lain. Jarak dan jumlah bisnis yang dikunjungi dan jenis harga barang dan jasa akan sangat bervariasi antara kota dan daerah. Instrumen survei yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat menggunakan kuesioner, email atau telepon. Pengumpulan data harga adalah bagian penting dari seluruh proses kompilasi IHP. Tanpa prosedur pengumpulan data kualitas harga yang baik, sangat sulit dan tidak mungkin untuk menghasilkan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Waktu dan Frekuensi Pengumpulan Data Harga Penghitungan IHP memerlukan pengumpulan data harga dari perusahaan penjual produk. Frekuensi pengumpulan data secara bulanan, meskipun sejumlah negara ada yang mengumpulkan data harga secara kuartalan. Jika pengumpulan data harga dilakukan pada suatu periode, ada 2 dua pilihan dasar dari periode pengumpulan, yaitu waktu satu titik point-in time atau rata-rata periode period averages. 1. Data harga point-in time berhubungan dengan harga produk pada suatu tanggal tertentu dalam suatu bulan seperti hari pertama, minggu pertama, hari perdagangan yang terdekat pada tanggal 15 setiap bulan, dan lain-lain. Pendekatan ini membuat pengumpulan langsung pada satu tanggal, dan akan dipahami oleh perusahaan yang data harga disediakan sesuai dengan tanggal transaksi. Keuntungan utama dari sistem point-in time ini adalah perbandingan dari bulan ke bulan akan menjadi konsisten. Salah satu kelemahan sistem ini adalah bahwa suatu transaksi mungkin tidak terjadi pada tanggal atau waktu tertentu. Jika hal ini terjadi, maka responden diminta untuk