Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014
4
PROFIL INDEKS HARGA PRODUSEN IHP
PROFIL KETERANGAN
1. Tahun dasar
2010=100, mengikuti Tabel Input-Output 2010 updated yang digunakan sebagai acuan diagram timbang IHP
2. Cakupan wilayah
Nasional 3.
Cakupan sektor Pertanian, Pertambangan Penggalian, Industri Pengolahan
4. Basket komoditas
238 Komoditas 5.
Kriteria pemilihan komoditas Pemilihan komoditas menggunakan kriteria cut-off point, share terhadap total output
≥ 0,001 6.
Responden 4.670 responden perusahaan di 33 provinsi
7. Harga
IHP 2010=100 masih menggunakan harga produsen belum menggunakan basic price limitation
Harga dikumpulkan bulanan, tanggal 1-15 8.
Stage of Production SoP IHP 2010=100 belum sesuai SoP limitation
9. Formula Indeks
Elementary Aggregate: Geometric Mean dan Arithmetic Mean Higher Level: Modified Laspeyres Index
Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014
5
METODOLOGI
2.1. PEMILIHAN TAHUN DASAR
ndeks Harga Produsen IHP sebagai salah satu indikator untuk melihat perkembangan harga komoditas dari paket komoditas terpilih memerlukan suatu
tahun dasar sebagai patokan perkembangan atau trend harga itu sendiri. Pemilihan tahun dasar biasanya didasari oleh situasi perekonomian yang normal atau menunjukkan kinerja
perekonomian yang relatif cukup baik. Pemilihan tahun dasar ini juga harus didasarkan pada data pendukung yang digunakan untuk penyusunan penimbang seperti table I-O. Tabel I-O
yang paling mutakhir dan sudah tersedia adalah table I-O updating 2010.
2.2. DIAGRAM TIMBANG
2.2.1. Sumber Penimbang
Sebagai angka indeks, IHP dihitung sebagai rata-rata dari relatif harga dari berbagai harga barang yang dikumpulkan. Rata-rata tersebut diberikan penimbang
weighted untuk mencerminkan seberapa penting dari masing-masing harga barang, dalam hal share-nya terhadap total output dari perusahaan tersebut. Idealnya suatu penimbang
harus melekat pada tiap harga yang dikumpulkan.
2.2.2. Peranan Penimbang
IHP dihitung dari harga-harga yang dikumpulkan dari semua jenis perusahaan yang mencakup produk dan aktifitas ekonomi tertentu. Harga-harga yang telah dikumpulkan
pertama dikombinasikan untuk menyusun indeks masing-masing produk. Misalnya, dari 10 jenis harga transaksi yang berbeda dari suatu produk dikumpulkan, dan harga-harga ini
digabung untuk menghasilkan angka indeks suatu produk. Penimbang biasanya tidak tersedia untuk tiap transaksi individual, sehingga indeks untuk tiap perusahaan dihitung
dengan rata-rata tidak terimbang. Setelah tahapan ini selesai, indeks tersebut digabung untuk menghasilkan indeks sub kelompok dan indeks kelompok. Karena beberapa produk
memiliki tingkat produksi atau penjualan yang lebih besar dari yang lain, tiap produk diberikan penimbang untuk menunjukkan seberapa pentingnya tiap komoditi terhadap total output
selama periode dasar untuk penimbang. Untuk sampai pada angka indeks agregat, relatif
I
Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014
6
harga dari produk individual dikalikan dengan penimbang tersebut untuk menghasilkan Indeks agregat rata-rata tertimbang weighted average aggregate index.
Dengan demikian, penimbang merupakan elemen kunci dalam membangun IHP. Penimbang menentukan dampak bahwa perubahan sebagian harga akan ada pada
keseluruhan indeks. Misalnya, di beberapa Negara, kenaikan 5 persen harga produk susu akan memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan 5 persen dari harga
produk teh, karena nilai output produk susu lebih besar daripada teh. Tanpa penimbang, perubahan relative harga untuk semua komoditi pada basket IHP dianggap sama pentingnya
pada penghitungan indeks diatas. Tentu saja, jika memang tidak ada dispersi perubahan harga, maka penimbang menjadi tidak penting.
Seiring waktu, tingkat produksi perusahaan mengalami pergeseran sesuai dengan kondisi perekonomian. Beberapa produk menjadi lebih penting, dan beberapa lainya menjadi
tidak penting. Lembaga statistik secara berkala harus mengupdate penimbang IHP untuk merefleksikan perubahan pada struktur pasar. Survei untuk updating diagram timbang
sebaiknya dilakukan setiap lima tahun.
2.2.3. Kelayakan Penimbang dan Susunannya Untuk IHP
a. Nilai Penimbang
Berbagai survei dari neraca nasional menyatakan bahwa nilai yang sejajar dengan harga dasar yang diterima oleh produsen barang dan jasa merupakan nilai
produksi. Dengan demikian, untuk estimasi IHP dengan menggunakan formula rata-rata tertimbang jangka panjang. Pendekatan yang terbaik adalah menggunakan penimbang
nilai produksi pada harga dasar untuk semua level gabungan indeks. Nilai produksi secara keseluruhan merupakan penerimaan penjualan dari seluruh output dan
perubahan nilai barang-barang produk di akhir periode.
b. Kuantitas Terimbang
Pada formula Laspeyres sederhana, kuantitas periode dasar dapat digunakan sebagai penimbang untuk menilai volume produksi periode dasar pada periode berjalan.
Perhatikan rumus berikut :