LATAR BELAKANG Pedoman Teknis Survei Harga Produsen 2014

Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 2 sisi cakupan wilayah dan cakupan kegiatan, beberapa pengguna data sudah meminta IHP untuk level provinsi dan IHP sampai level subsektor. Tentunya ini menjadi tantangan BPS dalam rangka pelayanan prima kepada para stakeholder. BPS dituntut untuk dapat menyediakan data yang lengkap, akurat, dan mutakhir. Melalui Survei Harga Produsen, diharapkan data harga yang dikumpulkan akurat dan tepat waktu, sehingga kedepan BPS mampu menyajikan IHP sampai level provinsi dan cakupan kegiatannya sampai level subsektor baik sektor barang maupun jasa.

1.2. TUJUAN

Tujuan buku pedoman ini adalah untuk membantu menelaah dalam perhitungan IHP dan menyediakan data IHP untuk kepentingan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Kegunaan data IHP adalah sebagai berikut: a. Sebagai indikator ekonomi Economic Indicator IHP sering digunakan sebagai indikator awal dari inflasi harga konsumen yaitu IHP yang merefleksikan pergerakan harga komoditas pertama kali leader price dalam suatu rantai perdagangan, sebelum menuju pada level harga eceran retail level. Di berbagai negara maju sudah digunakan IHP untuk memformulasikan kebijakan fiskal dan moneter dengan berdasarkan trend inflasi yang ditunjukkan IHP. Para ekonom yang bergerak di bidang swasta, konsultan, penasihat keuangan menggunakan IHP sebagai salah satu ukuran untuk melihat sehat atau tidaknya perekonomian. Banyak juga perusahaan swasta menggunakan data trend IHP untuk meramal pergerakan harga relatif di masa datang untuk memproduksi output dan input yang diperlukan. b. Sebagai deflator dari data series ekonomi lainnya IHP dapat digunakan untuk mengkonversikan nilai nominal kepada nilai riil rupiah, yaitu dengan memakai trend inflasi yang didasari pergerakan IHP. Salah satu contohnya adalah penggunaan IHP sebagai deflator dalam mengestimasi Produk Domestik Bruto PDB gross domestic product GDP. c. Sebagai dasar Eskalasi Kontrakproyek dan evaluasi asetsaham Banyak para pengusaha yang sedang melakukan kontrakproyek dengan rekanannya menggunakan angka IHP untuk menghitung kembali pendapatannya sebagai akibat perubahan harga untuk transaksi di masa depan. Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 3 Dalam hal pencacahan lapangan survei harga produsen, buku pedoman ini bertujuan untuk membantu kegiatan statistik harga produsen dalam pembinaan teknis dan non teknis petugas di daerah baik di BPS Propinsi maupun BPS KabupatenKota. Kegiatan statistik ini dimulai dari proses pengumpulan data harga produsen, pengolahan, sampai bentuk penyajian. Dengan meningkatkan kemampuan para petugas, maka dapat memperbaiki kualitas data sehingga data yang diperoleh memiliki tingkat kecermatan, akurat, aktual, dan tepat waktu.

1.3. RUANG LINGKUP

1. Pengumpulan data harga berbagai jenis barang dan jasa dalam paket komoditas yang digunakan dalam menghitung IHP. Pelaksanaan kegiatan survei dilakukan secara bulanan diseluruh 33 provinsi di Indonesia dan beberapa kabupatenkota potensial yang dapat memenuhi secara optimal target paket komoditas. 2. Jenis barang yang dikumpulkan data harganya adalah jenis barang yang termasuk dalam paket komoditas IHP. Paket komoditas yang dipilih adalah barang-barang yang dominan diproduksi dan dijual dalam jumlah besar. Klasifikasi jenis barang tersebut dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu : a. Dikelompokkan menurut penyedia barang. Dalam kelompok ini, jenis barang dikelompokkan secara sektoral, yaitu sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, dan industri; b. Menurut tahapan proses produksi stage of processing; dan c. Menurut penggunaan end use. 3. Responden Survei Harga Produsen SHP adalah produsen baik dari perusahaanindustri maupun petani yang menghasilkan barang dan menjualnya ke pedagangkonsumen dan bukan menjual kepada konsumen rumah tangga. Khusus untuk sektor pertanian, pencatatan harga produsen diambil dari dokumen Survei Harga Produsen Pedesaan yang dilakukan oleh Sub Direktorat Statistik Harga Pedesaan.