Nilai Penimbang Kuantitas Terimbang

Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 7 Dimana: m c L I . = relatif harga laspeyres sub kategori ”c” bulan ”m” m i p = rata- rata harga produk ”i” pada bulan ”m” i q = kuantitas produk ”i” yang terjual pada periode dasar ”0” i p = rata- rata harga produk ”i” pada periode dasar ”0” Penggunaan penimbang kuantitas dikatakan layak selama produk tersebut memiliki spesifikasi barang yang sama dengan hasil produksi pada periode dasar, dimana tidak ada perbedaan kualitatif antara produk saat ini dengan produk pada periode dasar. Pada kelompok level yang lebih tinggi, misalnya level kelompok barang atau level industri, nilai agregat lebih layak digunakan untuk menghitung indeks karena ada variasi kuantitas yang digunakan oleh produk yang berbeda-beda. Alternatifnya, formula yang digunakan pada nilai rata-rata tertimbang relatif harga periode dasar menjadi sebagai berikut: Dimana: m c L I . = relatif harga laspeyres sub kategori ”c” bulan ”m” m i p = rata- rata harga produk ”i” pada bulan ”m” i q = kuantitas produk ”i” yang terjual pada periode dasar ”0” i p = rata- rata harga produk ”i” pada periode dasar ”0”

c. Penimbang Output Netto

Output salah satu kegiatan seringkali digunakan sebagai input kegiatan lainnya pada kelompok industri yang sama. Penggunaan nilai penimbang kasar untuk . i i t i m i m c L q p q p I     . i i t i m i i m i m c L q p q p p p I            Pedoman Teknis Statistik Harga Produsen Tahun 2014 8 kedua kegiatan dapat menghasilkan penghitungan ganda, karena nilai output pada kegiatan pertama misalnya bahan mentah dapat menjadi nilai input pada kegiatan kedua barang jadi. Karena itu nilai output pada kegiatan kedua akan mencakup nilai output dari kegiatan pertama. Jika kedua kegiatan ini diagregasikan untuk menghasilkan indeks kelompok, arti dari kegiatan pertama terhitung dua kali dalam indeks kelompoknya. Untuk mengeliminir efek penghitungan ganda maka digunakan nilai penimbang netto. Penggunaan skema pembobotan berdasarkan penimbang output netto dapat mengiliminir penghitungan ganda pada saat agregasi indeks. Namun, sebelum penimbang output netto dapat didefinisikan, perlu ditentukan struktur agregasinya. Dengan demikian, proses pembentukan penimbang output netto melibatkan 2 dua tahapan, yaitu: i Menentukan kelompok agregasi sedemikian rupa yang memungkinkan untuk mengidentifikasi bagian dari produk yang diproduksi dalam agregasi yang dijual kepada pembeli di luar agregasi tersebut. ii Menentukan penimbang untuk produk yang diproduksi di dalam agregasi yang hanya mencerminkan nilai produk yang dijual kepada pembeli di luar agregasi tersebut. Penimbang ini disebut penimbang output netto karena hanya mengandung nilai output produk diluar agregasi, yaitu output netto. Ketika jenis struktur penimbang ini digunakan, pergerakan harga barang termasuk hanya sebatas barang yang dijual di luar struktur agregasi. Dengan demikian, masing-masing indeks agregat dapat dilihat sebagai ukuran perubahan harga untuk pembeli dari produk akhir dari perusahaan yang termasuk dalam struktur agregasi.

d. Barang-Barang dan Industri-Industri Yang Tidak Penting

Beberapa industri-industri dan barang-barang bisa jadi hanya memiliki andil yang kecil terhadap total produksi. Sebagai contoh, suatu industri yang hanya mewakili kurang dari 0,1 persen produksi pada sektor industri atau jasa dapat dikeluarkan dari sampel. Pada beberapa kasus, output untuk industri yang dikeluarkan dapat didistribusikan pada beberapa barang terpilih, atau dibagi pada industri dengan karakter yang mirip relasi terdekat.