Cabang-Cabang Zona II Instalasi Produksi Air Bersih IPA Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL

71

4.1.5.2 Cabang-Cabang Zona II

Wilayah Pelayanan Zona 2, merupakan wilayah Kerjasama operasi KSO dengan beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, seperti: 1. Deli Serdang 2. Toba Samosir 3. Samosir 4. Tapanuli Tengah 5. Tapanuli Selatan 6. Nias Selatan

4.1.5.3 Instalasi Produksi Air Bersih IPA

Untuk melayani wilayah pelayanan Kota Medan dan sekitarnya PDAM Tirtanadi memiliki 6 unit Instalasi Pengolahan Air ditambah beberapa unit sumur bor dalam.Sumber air baku yang digunakan ada merupakan sumber mata air, air permukaan sungai dan danau dan air bawah tanah sumur dalam a IPA Sibolangit Memiliki kapasitas 644 ltdet. IPA ini merupakan IPA pertama yang dimiliki oleh PDAM Tirtanadi yang dibangun pada tahun 1907 oleh Pemerintah Belanda. Universitas Sumatera Utara 72 b IPA Sunggal Merupakan Instalasi Pengolahan Air pertama dengan sistem pengolahan lengkap yang mengolah air Sungai Belawan. Dibangun pada tahun 1969 dengan kapasitas produksi 1800 ltdet. c IPA Deli Tua DIbangun pada tahun 1989 dengan kapasitas produksi sebesar 1450 ltdet. Air baku yang digunakan diambil dari Sungai Deli. d IPA Belumai PT Tirta Lyonaise Medan Air baku yang digunakan berasal dari Sungai Belumai. Instalasi Pengalahan Air lengkap ini dibangun oleh PT Tirta Lyonase Medan dengan sistem BOT built, operate and transfer Kapasitas produksi sebesar 500 ltdet. e IPA Limau Manis Dioperasikan sejak tahun 2006 dengan kapasitas produksi 500 ltdet. IPA ini dibangun melalui proyek MMUDP III yang didanai oleh ADB. f IPA Hamparan Perak Dioperasikan sejak tahun 2005 dengan kapasitas produksi 200 ltdet. IPA ini dibangun dengan menggunakan konsep turn key. Universitas Sumatera Utara 73

4.1.5.4 Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL

Air limbah domestic merupakan air yang timbul dari sisa kegiatan di rumah tangga, seperti air bekas mandi, mencuci dan kakus serta juga kegiatan lainnya yang dilakukan di dalam rumah. Air hujan bukan merupakan bagian dari air limbah domestic, karenanya air hujan harus dipisahkan penanganannya dari air limbah domestic dengan menyalurkannya ke saluran drainase kota. Tujuan pengolahan air limbah domestic ini adalah dalam rangka untuk menjaga kualitas lingkungan badan air penerima, seperti sungai, sehingga air limbah domestic yang dibuang ke sungai tersebut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. PDAM Tirtanadi telah mengoperasikan sistem pengelolaan air limbah untuk Medan sejak tahun 1995 yang memilki kapasitas pengolahan sebesar 60.000 m3 per hari. Selain di Medan PDAM Tirtanadi juga mengelola air limbah domestik kota Parapat sejak tahun 2000 dalam rangka menjaga kualitas air Danau Toba.

4.1.5.5 Kantor Perusahaan yang Ada di Sumatera Utara