Konfrensi Video Komunikasi Berbantuan Komputer

56 dapat dibongkar dengan mudah, banyak organisasimengkhawatirkan keamanan IM.

2.1.6.7.3 Koneksi Intranet dan Ekstranet

Intranet adalah jaringan informasi suatu organisasi yang terpisah dan terlihat serta berfungsi seperti situs Web tetapi hanya orang-orang dalam organisasi itu yang memiliki akses terhadapnya. Perkembangan termutakhir intranet adalah pemakaian akses intranet nirkabel berkecepatan tinggi Wi-Fi untuk panggilan telepon di sebuah organisasi. Teknologi suara melalui Wi-Fi ini memungkinkan para karyawan untuk melakukan dan menerima panggilan telepon pada jaringan nirkabel pita lebar yang sama dengan yang digunakan organisasi untuk akses internet. Selain itu, berbagai organisasi menciptakan hubungan hubungan ekstranet yang menghubungkan karyawan-karyawan internal dengan pemasok, pelanggan, dan rekanan strategis tertentu.

2.1.6.7.4 Konfrensi Video

Konfrensi video merupakan kelanjutan dari sistem intranet atau ekstranet. Sistem ini memungkinkan para karyawan dalam sebuah organisasi untuk mengadakan pertemuan dengan orang yang berada di lokasi yang berlainan. Citra audio dan video memungkinkan mereka untuk saling melihat, mendengar, dan berbicara satu sama lain. Teknologi konfrensi video memampukan Universitas Sumatera Utara 57 para karyawan untuk melakukan pertemuan interaktif tanpa keharusan bagi semuanya untuk secara fisik berada di lokasi yang sama. Konfrensi video kemungkinan akan menduduki peran yang semakin signifikan sebagai alternatif bagi perjalanan yang mahal dan memakan waktu.

2.2 Penelitian Terdahulu

Meutia Sari Siregar 2003, melakukan penelitian “Sistem Informasi Manajemen Dan Peranannya Dalam Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Pada PDAM Tirtanadi Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Sistem Informasi Manajemen SIM terhadap efektivitas komunikasi pada PDAM Tirtanadi Medan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis deduktif. Pengujian data dilakukan dengan penelitian kepustakaan, pengamatan observasi, wawancara interview, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya SIM komunikasi dapat dilakukan secara teratur, sistematis dan efisien di PDAM Tirtanadi.

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini menjelaskan tentang peranan Sistem Informasi Manajemen dalam meningkatkan efektivitas komunikasi pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Untuk memahami alur berfikir penelitian ini perlu adanya kerangka pikir yang jelas. “Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti” , Sugiyono, 2008:88. Universitas Sumatera Utara 58 Melihat perkembangan jaman yang semakin syarat akan kecepatan proses informasi, suatu perusahaan dituntut untuk sigap dalam menangani hal ini. Salah satunya adalah perusahaan sudah seharusnya memiliki bidang Sistem Informasi Manajemen SIM demi mendukung kecepatan proses informasi tersebut. Dengan up-to-date nya suatu informasi secara besar memungkinkan komunikasi di suatu perusahaan tersebut akan berjalan dengan lancar dan efektif. Karena dengan adanya SIM komunikasi dapat dilakukan secara teratur, sistematis dan efisien. Keefektifan Sistem Informasi Manajemen dalam komunikasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kerja para karyawan yang cepat, efisien dan terarah, pelayanan kepada konsumen, dan penyimpanan arsip yang baik, serta hubungan antara atasan dan bawahan yang terlaksana baik. Ini semua terlaksana atas komunikasi yang terarah dengan baik yang menimbulkan koordinasi kerja yang baik pula. Menurut Nugroho 2008:16 Sistem Informasi Manajemen, disingkat SIM, adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di dalam organisasi dapat diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Apa yang di uraikan di atas sama halnya seperti apa yang diungkapkan oleh kepala Divisi SIM maupun pegawainya. Dari hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa SIM berpengaruh besar terhadap kinerja PDAM Tirtanadi, karena dengan adanya SIM membantu proses sistem kerja yang tidak Universitas Sumatera Utara 59 monoton, serta dengan adanya SIM memudahkan pihak manajemen untuk mengambil keputusan bagi kelancaran kerja perusahaan. Menurut Robins dan Judge 2007:5 komunikasi merupakan transfer dan pemahaman makna. Melalui transfer makna dari satu orang ke orang yang lain sajalah informasi dan ide dapat disampaikan. Melalui pemahaman suatu makna lah komunikasi itu tercipta, dimana apabila informasi yang disampaikan oleh komunikan kepada si penerima pesan tersampaikan dengan pemahaman yang baik serta timbal baliknya informasi tersebut itulah yang disebut efektivitas komunikasi. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada kepala Divisi SIM serta pegawainya menunjukkan bahwa komunikasi yang berjalan di PDAM Tirtanadi telah berjalan secara efektif dan efisien. Dimana informan menyatakan informasi berjalan secara timbal balik dengan adanya dukungan SIM tersebut telah menciptakan komunikasi yang tearah bagi kelancaran kegiatan kerja baik di kantor pusat maupun kepada kantor-kantor cabang. Universitas Sumatera Utara 60

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungansimultan Sugiyono, 2008:15.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja No. 1 Medan, sedangkan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai dengan April 2012.

3.3 Defenisi operasional

Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti, yaitu: a Sistem Informasi Manajemen Merupakan bidang yang menyalurkan informasi bagi mendukung penyaluran informasi yang efisien di PDAM Tirtanadi. Dengan sistem komputerisasi penyampain informasi berjalan dengan efektif dan terarah. Universitas Sumatera Utara 61 b Efektivitas Komunikasi Efektivitas komunikasi di PDAM Tirtanadi tercipta dengan adanya dukungan dari SIM, baik bagi perusahaan pegawai, maupun pelanggan. Karena dengan adanya SIM menciptakan komunikasi yang berlangsung secara dua arah dan masing-masing komunikan maupun penerima pesan dapat memahami penyampaian informasi tersebut.

3.4 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai subjek penelitian yaitu Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen SIM di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, pegawai Divisi SIM, serta pelanggan pengguna jasa PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.

3.5 Jenis Data

Jenis data di dalam penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer di peroleh dengan cara wawancara mendalam in-dept interview. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku,jurnal-jurnal penelitian, majalah, dan situs-situs internet untuk mendukung penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 62

3.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Observasi Proses pengumpulan data melalui pengamatan ke tempat penelitian yang dituju. 2. Wawancara mendalam in-dept interview Proses pengumpulan data melalui tanya-jawab langsung kepada subjek penelitian. 3. Dokumentasi Pengumpulan data yang diperoleh dari perusahaan berupa lembar-lembar arsip dari perusahaan, mempelajari buku, dan penelusuran internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.7 Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian data Triangulasi. Dimana triangulasi ini dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu Sugiyono, 2008:464. Dengan jenis triangulasi teknik peneliti akan menguji keabsahan dari data yang diperoleh. Wawancara Observasi Dokumentasi Universitas Sumatera Utara 63 Gambar 3.1 : Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data Sumber : Sugiyono 2008:464 Triangulasi teknik menguji kredibilitas data dengan melakukan pengecekan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data diperolah dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, namun dengan sudut pandang yang berbeda. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara : a Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang, tentang situasi terbuka dan tertutup. c Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara 64

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif, yaitu metode analisis melalui proses pengumpulan data, mengklasifikasikannya, menganalisis dan menginterpretasikannya sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai faktanya. 2. Analisis deduktif, yaitu bertolak dari kesimpulan yang berdasarkan teori- teori yang ada dan diterima sebagai kebenaran umum, membandingkannya dengan kesimpulan khusus berupa fakta. Universitas Sumatera Utara 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi PDAM Tirtanadi merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah BUMD Provinsi Sumatera Utara yang beroperasi di Medan dalam rangka melayani sebagian masyarakat Sumatera Utara dalam penyediaan jasa air minum dan pengelolaan limbah air. PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 Desember 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer Berisih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den Honert selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli Steenkolen Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli Spoorweg Maatschappij. Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di Amsterdam Belanda. Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3hari. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jalan Kapitan sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia. Universitas Sumatera Utara 66 Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota Medan. Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama operasi dengan 9 Sembilan PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir. Pada Februari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Nias, dengan pertimbangan bahwa pihak Pemkab Nias dan PDAM Tirta Umbu telah memiliki kemampuan di dalam pengelolaan PDAM di Gunung Sitoli. Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Universitas Sumatera Utara 67

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Menjadi salah satu perusahaan air minum unggulan di Asia Tenggara. b. Misi 1. Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Sumatera Utara dengan kuantitas, kontinuitas, kualitas yang memenuhi persyaratan. 2. Mengembangkan air siap minum secara berkesinambungan. 3. Meminimalkan keluhan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan prima. 4. Memperlakukan pegawai sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal. 5. Mengelola perusahaan dengan menerapkan prinsip kewajaran, transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance. 6. Menjadikan perusahaan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara. 7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan. 8. Menjalankan pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera Utara dan mengembangkannya di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 68

4.1.3 Kerjasama Perusahaan

1. Koperasi Karyawan Tirtanadi Penagihan Rekening Air. 2. PT. Tirta Lyonnaise Medan TLM Supply Air Minum IPA Belumai [BOT] kapasitas 500 ldet. 3. Enam PemkoPemkab Kerjasama Operasional. 4. PT. Tirta Sumut [WFI] Uprating IPA Seli ular [ROT] dari 80 ldet menjadi 120 ldet. 5. PDAM Tirta Bulian, Tebing Tinggi Kerjasama Manajemen [KSM], Direktur. 6. PDAM Tirta Madina, Mandailing Natal Kerjasama Manajemen [KSM], Direktur. 7. USAID Amerika Serikat Program Pengelolaan Air Bersih Lingkungan. 8. Yokohama Waterworks Bureau, Japan Pendidikan Pelatihan. 9. GTZ Jerman Pendidikan Pelatihan. 10. PT. Angkasa Pura II Supply Air di Bandara Kuala Namu FS Capacity Building. 11. PT Bank SUMUT Kredit Mikro untuk pembayaran biaya pasang baru pelanggan. 12. Indah Water Konsortium [IWK] Malaysia Campaign, dan Public Campaign Bidang Pengelolaan sanitasiair limbah kota Universitas Sumatera Utara 69

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Universitas Sumatera Utara 70 4.1.5 Unit Kerja Perusahaan 4.1.5.1 Cabang-Cabang Zona I Wilayah Pelayanan Zona 1, yang melayani masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, antara lain: 1. Medan Kota 2. Medan Denai 3. Medan Labuhan 4. Sei Agul 5. Padang Bulan 6. Tuasan 7. Sunggal 8. Deli Tua 9. HM. Yamin 10. Diski 11. Amplas 12. Belawan Kota 13. Cemara 14. Sibolangit 15. Brastagi Universitas Sumatera Utara 71

4.1.5.2 Cabang-Cabang Zona II