47
bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi
seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress
bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.
2.1.6.4 Bentuk Komunikasi
Menurut Revjan 2003 komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung
tanpa menggunakan
alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti
khusus dan penggunaan isyarat, misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat
gandakan jumlah penerima penerima pesan sasaran ataupun
Universitas Sumatera Utara
48
untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran : a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya
kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus : 1 Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-
tele. 2 Bahasa yang mudah dimengertidipahami.
3 Bentuk gambar yang baik. 4 Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok
pendengar radio. b. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan
komunikasi langsung dan timbal balik. c. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Universitas Sumatera Utara
49
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan : a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
umpan balik atau bertanya, misalnya radio. b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan
merupakan komunikasi timbal balik.
2.1.6.5 Gangguan dan Hambatan Komunikasi 2.1.6.5.1 Gangguan komunikasi
Menurut Suprapto dalam Suprianto 2011:14 setidak- tidaknya terdapat tiga faktor terjadinya gangguan komunikasi,
yaitu: a. Selective attention. Orang yang biasanya cenderung untuk
mengekspos dirinya
hanya kepada
hal-hal yang
dikehendakinya. Misalnya seseorang tidak berminat membeli mobil, jelas dia tidak akan membaca iklan jual beli mobil.
Universitas Sumatera Utara
50
b. Selective perception. Kecenderungan menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang sudah dimiliki
sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan cenderungan berpikir secara stereotif.
c. Selective retention. Kecenderungan hanya untuk mengingatkan apa yang mereka ingin untuk diingat.
Pada umumnya, sebuah komunikasi dikontrol oleh komunikator. Sepanjang dia mampu berkomunikasi dan dapat
tampil dengan baik, maka pesan atau informasi yang disampaikannya akan diterima dengan baik oleh komunikatornya.
Komunikator sebagai sumber dengan mudah dapat mengontrol apa yang diucapkan atau disampaikannya, tetapi komunikator tidak
dapat mengontrol apa yang didengarkan atau sedang dipikirkan oleh audience-nya.
2.1.6.5.2 Hambatan Komunikasi
Menurut Daft 2003:157 ada dua penyebab terhambatnya komunikasi:
1. Hambatan individu: Hambatan interpersonal termasuk
masalah emosi dan persepsi yang disandang karyawan, pemilihan saluran atau media yang salah untuk
mengirimkan komunikasi, semantik menyangkut arti kata dan cara penggunaanya.
Universitas Sumatera Utara
51
2. Hambatan organisasi: masalah perbedaan status dan
kekuasan, perbedaan antar departemen dalam bentuk mencampuri kebutuhan dan tujuan komunikasi,
ketidakcocokan arus komunikasi dengan tugas tim atau tugas dari organisasi, dan ketidakhadiran saluran formal
sehingga mengurangi efektivitas komunikasi. Menurut Daft 2003:158 cara mengatasi hambatan dalam
komunikasi yaitu: 1. Keterampilan individu, keterampilan individu yang paling
penting adalah mendengarkan secara aktif, individu harus memilih saluran yang tepat bagi sebuah pesan dan
pengiriman dan penerimaan harus membuat upaya khusus untuk memahami persepsi masing-masing.
2. Tindakan organisasi, hal paling penting yang harus dilakukan manajer adalah menciptakan iklim kepercayaan
dan keterbukaan, mengembangkan dan menggunakan saluran informasi formal kesegala arah, mendukung
penggunaan banyak saluran termasuk komunikasi formal dan informal.
2.1.6.6 Komunikasi dalam Organisasi
Purwanto 2006:50 berpendapat bahwa komunikasi, yang merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi,
Universitas Sumatera Utara
52
mempunyai peranan yang cukup penting bagi berjalannya fungsi-fungsi dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang dinamis harus harus
memiliki tiga peran penting , yaitu: peran antarpribadi, peran informasional, dan peran keputusan. Peran antarpribadi mencakup peran
tokoh figur, peran pemimpin dan peran penghubung. Sedangkan peran informasional mencakup peran monitoring, peran penyebar, dan peran juru
bicara. Sementara itu peran keputusan mencakup peran wirausaha, peran pengalokasi sumber daya, dan peran negosiator. Beberapa kegiatan
organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup penentuan tujuan, pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja, pengembangan
staf, keterkaitan dengan konsumen, negosiasi dengan pemasok menghasil produk, dan interaksi dengan peraturan yang ada.
Untuk melakukan komunikasi secara efektif, perlu adanya pemilihan pola komunikasi baik melalui saluran komunikasi formal
maupun nonformal. Saluran komunikasi formal dapat dilakukan dengan tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah,
komunikasi horizontallateral, dan komunikasi diagonal. Apabila dalam komunikasi formal, saluran komunikasinya didasarkan pada posisi
kedudukan atau jabatan yang telah diatur sesuai dengan jenjang hierarkinya, dalam komunikasi informal semua informasi tidak lagi diatur
menurut jenjang hierarkinya tetapi luwesleluasa.
Universitas Sumatera Utara
53
2.1.6.7 Komunikasi Berbantuan Komputer