53
2.1.6.7 Komunikasi Berbantuan Komputer
Dewasa ini Robins dan Judge 2008:16 berpendapat, komunikasi di dalam organisasi-organisasi diperkuat dan diperkaya dengan berbagai
teknologi berbantuan komputer. Teknologi tersebut meliputi e-mail, pesan instan, hubungan intranet dan ekstranet, serta konfrensi video. E-mail,
misalnya, telah secara dramatis mengurangi jumlah memo, surat, dan panggilan telepon yang pada masa lalu digunakan untuk berkomunikasi di
antara mereka sendiri dan dengan para pemasok, pelanggan, atau pihak- pihak berkepentingan lainnya.
2.1.6.7.1 E-mail
E-mail menggunakan internet untuk menyampaikan dan menerima teks serta dokumen yang diolah dan dihasilkan oleh
komputer. Alasan mengapa e-mail digunakan adalah karena, bagi kebanyakan orang, e-mail merupakan sebuah cara berkomunikasi
yang tak tergantikan. Sebagai sebuah alat komunikasi, e-mail memiliki daftar manfaat panjang. Pesan-pesan dalam e-mail dapat
ditulis, diubah, dan disimpan dengan cepat. Pesan-pesan tersebut dapat didistribusikan kepada satu atau seribu orang dengan hanya
sekali mengklik mouse komputer. Pesan-pesan itu dapat dibaca, secara keseluruhannya, sesuai dengan waktu yang diinginkan
penerima. Selain itu, biaya pengiriman sebuah pesan e-mail formal bagi para karyawan hanya sedikit bila dibandingkan dengan biaya
Universitas Sumatera Utara
54
untuk mencetak, memperbanyak, dan mendistribusikan sepucuk surat atau brosur yang setara dengannya.
E-mail, tentu saja, bukannya tanpa kekurangan. E-mail dapat menjadi pengganggu bagi aktivitas kerja bila para karyawan
menggunakannya untuk tujuan-tujuan pribadi. Dan, e-mail juga dapat bersifat impersonal, mengurangi perhatian yang semestinya
diberikan kepada para pelanggan atau rekan kerja. E-mail juga hanya sedikit memiliki kandungan emosional. Tanda-tanda
nonverbal dalam pesan tatap muka atau nada bicara dalam suatu panggilan telepon menyampaikan informasi penting yang tidak
tersampaikan melalui e-mail. Dengan perkataan lain, e-mail cenderung dingin dan impersonal. Karenanya, e-mail bukanlah
cara yang ideal untuk menyampaikan informasi seperti pemecatan, penutupan pabrik, atau pesan-pesan lain yang mungkin
menimbulkan respon emosional dan memerlukan dukungan empati atau sosial. Akhirnya, sifat alamiah e-mail yang dingin dan
berjarak memicu timbulnya “spiral konflik” yang didapati mampu meningkatkan perasaan buruk dua kali lipat dari tingkat
komunikasi tatap muka. Banyak orang jadi bisa mengatakan hal- hal lewat e-mail yang tidak akan pernah mereka katakan kepada
seseorang secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
55
2.1.6.7.2 Pesan Instan