Proses Penguasaan Kosakata Penguasaan Kosakata

commit to user 17

2. Proses Penguasaan Kosakata

Proses penguasaan kosakata telah dimulai seseorang sejak masih bayi. Anak dapat merespon dengan baik kosakata yang diucapkan orang lain. Oleh karena itu, kosakata yang pertama kali dikuasai adalah kosakata dengar. Kemudian baru dapat menguasai kosakata bicara. Ketika anak mulai dapat membaca, maka anak mulai menguasai kosakata baca. Kosakata tulis dikuasai seseorang paling akhir setelah seseorang menguasai dengar, kosakata bicara, dan kosakata baca. Siswa SD kelas 1 termasuk pada masa kanak-kanak, dalam tahap penguasaan kosakata akan senantiasa tertarik untuk mengenal dan mempelajari kata-kata baru seperti kosakata bahasa Mandarin. Dalam artikel lepas yang ditulis oleh E. Kosasih, masa emas belajar bahasa, beberapa pakar bahasa mendukung pandangan”semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu” Mc Laughlin dan Ganesee menyatakan bahwa anak-anak lebih mudah memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Menurut Tarigan 1985:2, kualitas keterampilan bahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa. Pendapatnya adalah : commit to user 18 1. Kuantitas dan kualitas, tingkatan dan kedalaman kosakata sesorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mentalnya. 2. Perkembangan kosakata adalah merupakan perkembangan konseptual: merupakan suatu tujuan pendidikan dasar bagi setiap sekolah atau perguruan. 3. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosakata yang juga merupakan pengembangan konseptual. 4. Suatu program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan kemampuan bawaan dan status sosial. 5. Faktor-faktor geografis juga turut mempengaruhi perkembangan kosakata. 6. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari yang telah diketahui ke arah yang belum atau tidak diketahui; maka telaah kosakata yang efektif pun beranjak dengan arah yang sama; dari kata-kata yang sudah diketahui menuju kata-kata yang belum diketahui. Siswa SD yang termasuk pada masa anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala sesuatu yang terindera oleh dirinya. Rasa ingin tahu ini memotivasi siswa untuk mencari sesuatu yang baru saja dikenalnya. Pada usia SD, siswa akan mempelajari kata-kata baru untuk memperluas pengetahuan kosakatanya baik secara individual atau dengan bantuan orang lain, dalam hal ini dapat dibantu oleh guru atau teman sekelas, baik menggunakan atau tanpa media, serta dengan cara atau teknik-teknik tertentu. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran bahasa yaitu : 1. Siswa yang berkemauan besar commit to user 19 2. Adanya keinginan untuk berhasil. 3. Tujuan yang realistis dan mudah dicapai. 4. Adanya silabus yang sesuai. 5. Adanya situasi pembelajaran yang sesuai. 6. Adanya materi pengajaran yang memadai. 7. Tersedianya tenaga pengajar yang cukup terlatih dan memiliki pengabdian tinggi. Penelitian ini akan mengujicobakan cara mempermudah siswa kelas 1 SD dalam belajar bahasa Mandarin, terutama dalam hal penguasaan terhadap kosakata bahasa Mandarin. Penggunaan metode Total Physical Response TPR dalam merangsang tumbuhnya motivasi belajar siswa terhadap materi kosakata yang diberikan.

3. Pengajaran Kosakata