b. Pertambangan Umum: 1 Iuran Tetap Land-rent
2 Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi Royalty c. Perikanan:
1 Pungutan Pengusahaan Perikanan 2 Pungutan Hasil Perikanan
d. Pertambangan Minyak Bumi 1 Setoran Bagian Pemerintah; atau
2 Iuran Tetap dan Iuran Produksi e. Pertambangan Gas Bumi
f. Pertambangan Panas Bumi
2.1.3. Potensi Pendapatan Daerah
Potensi adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada, hanya belum didapat atau diperoleh di tangan. Potensi pendapatan satu daerah dengan daerah yang Lain
berbeda-beda disebabkan oleh faktor demografi, ekonomi, sosiologi, budaya, geomorfologi, dan ingkungan yang berbeda-beda. Namun terkadang suatu potensi
tidak dapat diolah akibatkan keterbatasan sumber daya manusia, permodaan, dan peraturan perundangan yag membatasi. Jika dilihat dari kepemilikan potensi yang
ada, suatu daerah dapat dikatagorikan menjadi empat, yaitu : 1. Memiliki potensi dan kemampuan mengelola yang tinggi
2. Memiliki potensi yang tinggi tetapi kemampuan mengelolanya rendah 3. Memiliki potensi yang rendah tetapi memilki kemampuan mengelola tinggi
4. Memiliki potensi yang rendah dan kemampuan mengelola yang rendah
Universita Sumatera Utara
POTENSI Tinggi
KUADRAN II Potensi Tinggi,
Kemampuan mengelola Rendah Intensifikasi
KUADRAN I
Potensi Tinggi, Kemampuan mengelola Tinggi
Promosi dan Ekspansi
Rendah KUADRAN IV
Potensi Rendah, Kemampuan mengelola Rendah
Edukasi dan Pengembangan
KUADRAN III Potensi Rendah,
Kemampuan mengelola Tinggi Ektensifikasi Ekspansi
Rendah Tinggi
KEMAMPUAN MENGELOLA Gambar 2.2. Potensi Daerah
Kuadran I merupakan kondisi yang ideal, yakni pemerintah memiliki
potensi pendapatan yang tinggi serta kemampuan mengelola potensi tersebut juga tinggi. Pada kondisi ini yang perlu dilakukan adalah menjaga sumber pendapatan
untuk kesinambungan fiskal antar generasi. Dengan kemampuan mengelola yang tinggi tidak berarti potensi yang ada harus dieksploitasi seluruhnya saat ini
sehingga mengakibatkan generasi berikutnya tidak lagi menikmati potensi pendapatan tersebut. Hal ini terkait khususnya dengan potensi ekonomi dari
sumber daya alam yang tidak terbarui.
Kuadran II
adalah kondisi pemerintah yang memilki potensi pendapatan yang tinggi tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola potensi tersebut
secara memadai. Kondisi seperti ini pada umumnya dialami oleh pemerintah di negara-negara berkembang, termasuk indonesia. Kondisi pada kuadran II ini
merupakan kondisi yang cukup rawan karena akan menjadi ajang kepentingan banyak pihak, termasuk pihak asing untuk berebut memanfaatkan eksploitasi
potensi besar yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karenya, pada kondisi kuadran II ini diperlukan semangat nasionalisme ekonomi, yakni semangat untuk
melindungi dan memanfaatkan potensi ekonomi untuk kepentingan bangsa dan
Universita Sumatera Utara
kesejahteraan masyarakat. Sebab jika tidak terdapat nasionalisme ekonomi dapat terjadi eksploitasi oleh kepentingan asing atau kepentingan pihak-pihak tertentu
saja, sehingga kesinambungan fiskal untuk generasi di masa datang dapat terganggu. Strategi pengelolaan potensi pendapatan yang dapat dilakukan oleh
pemerintah pada kondisi kuadran II anatara lain : 1 intensifikasi pendapatan, 2 kemitraan dengan pihak swasta untuk mengelola potensi yang ada, 3 joint
venture dengan investor, dan 4 peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola potensi yang ada.
Kuadran III
adalah kondisi pemerintahan yang memiliki potensi yang rendah tapi pada dasarnya mempunyai kapasitas untuk mengelola yang tinggi.
Pada kondisi ini strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan ekstensifikasi atau ekspansi.
Kuadran IV adalah kondisi paling buruk yang perlu dihindari, yaitu
potensi yang dimiliki rendah dan kemampuan mengelola pendapatanjuga rendah. Pada kondisi kuadran IV ini perlu dilakukan strategi peningkatan kualitas sumber
daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan edukasi. Sehingga memiliki kapasitas mengelola potensi pendapatan secara lebih baik. Manager
publik yang mengelola pemerintahan yang masuk dalam kategori kudran IV ini perlu mengarahkan strategi dan program sehingga mencapai kondisi kuadran III.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia merupakan langkah terpenting untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Universita Sumatera Utara
2.1.4. Pengelolaan Keuangan Daerah