Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit Defenisi Operasional

Penetapan model yang digunakan, apakah Efek Tetap Fixed Effect didasarkan pada uji Hausman Hausman’s test of specification model yang mengikuti distribusi X2. Hipotesis yang digunakan adalah: H0 : Estimator random konsisten H1 : Estimator random tidak konsisten X2hit X2tab artinya H0 diterima, X2hit X2tab artinya H0 ditolak. Nilai X2 hit atau nilai Hausman H diperoleh dari perbedaan nilai koefisien dan kovarian antara kedua metode. Rumusan statistik uji Hausman adalah sebagai berikut Greene, 2000: H = ฀FE – ฀RE 1 ฀฀cov ฀FE – cov ฀RE ฀-1 ฀FE – ฀RE Di mana: ฀FE = Matriks koefisien estimator dari model Efek Tetap cov ฀FE = Matriks kovarian koefisien estimator dari model Efek Tetap Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi chi-square dengan degree of freedom sebanyak k, di mana k adalah jumlah variabel bebas. Jika nilai statistic Hausman lebih besar dari nilai kritisnya, maka model yang tepat adalah Efek Tetap. Demikian pula sebaliknya jika nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya, maka model yang tepat adalah model Efek Random. Selanjutnya, pengolahan data sekunder dan penerapan ketiga metode di atas akan menggunakan program software statisitik Eviews versi 6.1.

3.6. Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit

Universita Sumatera Utara Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode yang tersedia pada program statistik Eviews versi 6.1. Koefisien yang dihasilkan dapat dilihat pada out put regresi berdasarkan data yang di analisis untuk kemudian diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti. a. R² koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel bebas independent variable menjelaskan variabel terikat dependent variabel. b. Uji serempak F-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara serempak. Jika Fhit Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. c. Uji parsial t-test, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial.Jika thit ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3.7. Defenisi Operasional

Berdasarkan masalah dan hipotesis yang akan di uji, maka variabel- variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pajak Daerah, yaitu penerimaan pajak yang diterima pemerintah daerah yang diukur dalam satuan milyar rupiah. 2. Retribusi Daerah, yaitu penerimaan retrebusi yang diterima pemerintah daerah yang diukur dalam satuan milyar rupiah. 3. Dana Bagi Hasil, yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah yang diukur dalam satuan milyar rupiah. Universita Sumatera Utara 4. Dummy Variabel, yaitu variabel yang digunakan untuk memisahkan sesuatu yang di ukur atas dasar kelompok atau katagorinya. 5. Potensi Pendapatan Asli Daerah PPAD, yaitu penerimaan yang digali dari pendapatan asli daerah yang diukur dalam satuan milyar rupiah. 6. Perekonomian, yaitu Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan tahun 2003-2011 yang dihasilkan oleh pemerintah daerah dan diukur dalam milyar rupiah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah bagian Aceh Timur

Kabupaten Aceh Timur adalah sebuah kabupaten yang berada di sisi timur Aceh, Indonesia. Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk basis Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan Peureulak dan sekitarnya. Sebelumnya ibukota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibukota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Aceh Timur Sejak tahun 2000, daerah Aceh Timur mengalami pembagian yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Kabupaten hasil pemekaran itu antara lain: yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa Sensus Penduduk. 1. Kota Langsa Universita Sumatera Utara