Tujuan utama dari desentralisasi fiskal adalah tercapainya kemandirian daerah. Pemerintah daerah diharapkan mampu menggali sumber-sumber
keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli Daerah. Daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan PAD yang positif mempunyai kemungkinan untuk
memiliki tingkat pendapatan per Kapita yang lebih baik. PAD berpengaruh positif dengan pertumbuhan ekonomi di daerah.
PAD merupakan sumber pembelanjaan daerah, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan lebih tinggi dan tingkat
kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga pemerintah daerah akan berinesiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan PAD secara berkelanjutan akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Peningkatan PAD harus berdampak pada perekonomian daerah. Oleh karena itu, daerah tidak akan berhasil bila daerah tidak mengalami pertumbuhan
ekonomi yang berarti meskipun terjadi peningkatan penerimaan PAD. Bila yang terjadi sebaliknya, maka bisa diindikasikan adanya eksploitasi PAD terhadap
masyarakat secara berlebihan tanpa memperhatikan peningkatan produktifitas masyarakat itu sendiri. Keberhasilan peningkatan PAD hendaknya tidak diukur
dari jumlah yang diterima, tetapi juga diukur dengan perannya untuk mengatur perekonomian masyarakat agar dapat lebih berkembang, yang pada gilirannya
dapat meningkatakan kesejahteraan masyarakat di daerah.
2.2. Penelitian Terdahulu
Universita Sumatera Utara
Sembiring 2001 melakukan analisis potensi pendapatan asli daerah bagi pengembangan wilayah Kabupaten Karo. Tujuan penelitian untuk melihat apakah
ada pengaruh PAD terhadap pertumbuhan PDRB dan pendapatan perkapita, dengan kesimpulan bahwa PAD Karo mempunyai hubungan yang signifikan
terhadap PDRB dan pendapatan per kapita. Elfianti 2003, melakukan Analisis Potensi dan Strategi Pengelolaan
Pajak dan Retribusi Daerah Studi Kasus di Kabupaten Sijunjung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, pengelolaan potensi dan penerapan
strategi pengelolaan pajak dan retribusi daerah, ditemukan masih banyaknya kendala dilapangan. Kedua, setelah dianalilis ternyata ditemukan tiga penyebab
belum optimalnya pengelolaan Potensi Pajak, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah, potensi pajak dan retribusi ada beberapa faktor penyebabnya : 1
Belum tersedianya data basis objek, potensi dan pemetaan pajak dan retribusi daerah, karenanya besaran pajak dan retribusi, proses pengenaannya belum
berdasarkan data potensi yang seharusnya dapat terealisasi, 2 Pengaruh Tiga sektor aktivitas ekonomi wilayah memiliki pengaruh signifikan terbesar, sektor
pertanian, sektor pertambangan dan sektor jasa, 3 Pengaruh kinerja ekonomi yang mampu meningkatkan PDRB dan Pendapatan Asli Daerah. Ketiga, Strategi
dan Kebijakan yang direkomendasikan guna Peningkatan Kemampuan Keuangan Daerah 1. Ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah 2. Perubahan
Struktur Ekonomi Pasar 3. Intensifikasi sumber-sumber penerimaan yang sudah ada 4. Memanfaatkan peluang dan mendayagunakan tantangan menajukan sistim
agribisnis dengan sektor agroindustri mengelola Dinamika Perekonomian dan Pendapatan Asli Daerah.
Universita Sumatera Utara
Saragih 2006, menganalisis pengaruh keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi Pemerintah Kabupaten Simalungun selama periode 1986-2005. Metode yang digunakan analisis OLS.
Variabel dependen yang digunakan PDRB berdasarkan harga berlaku sedangkan variable independen yaitu PAD, DBH, dan DAU. Kesimpulan yang diperoleh
bahwa PAD berpengaruh positip dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun, serta DAU berpengaruh positip dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun. Simanjuntak 2007 meneliti Analisa Pengaruh PAD Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu, metode yang digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa PAD dan DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhan Batu.
Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Labuhan Batu.
Murdiati Cermin Edisi 042 Oktober 2008 melakukan Analisis Potensi Pendapatan Asli Daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam rangka
upaya peningkatan PAD, perlu dilakukan pengukuran keberhasilannya dengan mengtihung indikator keuangan yang terdiri dari Daya Pajak Tax Effort,
Keefektifan Effectiveness, Efisiensi Eficiency dan Elastisitas Elasticity. Dan untuk menganalisis sumber-sumber PAD tersebut dibutuhkan pengetahuan
tentang beberapa variabel yang dapat dikendalikandan yang tidak dapat dikendalikan yaitu : kondisi awal daerah, peningkatan cakupan, pertumbuhan
Universita Sumatera Utara
penduduk, tingkat inflasi, penyesuaian tarif, pembangunan baru, sumber pendapat baru dan perubahan peraturan.
Beby Nur Rifqi 2009. Pengaruh Aspek Penerimaan Dalam Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2002-2006 Studi
Kasus Delapan Kabupaten Dan Kota Di Jawa Tengah.
Ernawati 2011, menganalisis Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daearah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang. Data yang
digunakan Under Graduates thesis,
Universitas Negeri Semarang. Jenis data penelitian ini adalah mengunakan data sekunder yang ada di BPS. Data utama yang digunakan adalah data sekunder
berdasarkan urutan waktu time series data dan berdasarkan tempat cross section. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik data panel
menggunakan software eviews 4.1. Dari hasil penelitian diperoleh ada pengaruh positif dan signifikan secara statistik pada derajat kepercayaan 1 antara Dana
Bagi Hasil DBH terhadap pertumbuhan ekonomi.
data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Kota Malang. Dari hasil analisis kuantitatif, didapat suatu persamaan regresi yang
memperlihatkan hubungan antara variabel penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Malang. Dari
persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa variabel–variabel bebas secara serentak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Hasil
tersebut memperlihatkan bahwa Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Modal berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang.
Syarifuddin 2012 melakukan Analisis Studi Potensi Pendapatan Asli Daerah Kota Langsa bersumber dari Pajak Daerah. Hasil penelitian ini
Universita Sumatera Utara
menunjukkan bahwa pembangunan Pemerintahan Kota Langsa terus tumbuh dan berkembang. Mengingat kebutuhan pembangunan terus meningkat, Pemerintah
Kota Langsa harus mengupayakan secara optimal untuk mengembangkan objek- objek pajak daerah sebagai sumber penerimaan penting PAD sesuai aturan dan
UU No. 282009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis