Pertumbuhan Perekonomian Kota Langsa Pertumbuhan Perekonomian Aceh Timur

orang Melayu lebih dominan. Selain kedua etnis tersebut, suku Aceh 15 juga banyak dijumpai di kabupaten ini. Potensi Wilayah Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan kaya minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Kabupaten Aceh Utara, dan kawasan ini juga merupakan salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Aceh. Di samping itu, Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor angkutan karena posisinya yang strategis, dan angkutan air merupakan salah satu primadona alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar yakni Sungai Tamiang yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan dan Sungai Kaloy. Kabupaten Aceh Tamiang juga mengandalkan sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Kabupaten Aceh Tamiang memiliki beberapa tempat wisata yang hingga saat ini perlu penataan yang serius dan dikelola dengan baik. Air Terjun Tujuh Tingkat, Bendungan, Gua Walet, Pantai Seruway adalah beberapa contoh tempat wisata di Aceh Tamiang yang perlu mendapatkan perhatian untuk dapat dikelola menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah.

4.2. Pertumbuhan Perekonomian

4.2.1. Pertumbuhan Perekonomian Kota Langsa

Pertumbuhan nilai PDRB Kota Langsa ADHB pada tahun 2011 mencapai hampir sekitar Rp 2 triliun, meningkat sekitar Rp 0,16 triliun dari tahun lalu. Sedangkan jika dilihat dari ADHKnya nilai PDRB Kota Langsa mencapai Rp 0,93 triliun rupiah, meningkat sekitar Rp 0,004 triliun rupiah dibanding tahun 2010. Universita Sumatera Utara Capaian ini mengindikasikan trend peningkatan agrerat ekonomi di Langsa selama empat tahun terakhir. Peningkatan ini paling besar disumbang oleh sektor- sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbang sekitar Rp 516 miliar, meningkat 9,75 persen dibandiingkan tahun laluyaitu sekitar Rp 470 miliar. Sektor kedua terbesar adalah sektor jasa-jasa, nilainya sekitar Rp 317 miliar dan mengalami peningkatan sebesar 10,54 persen dibandingkan tahun 2010, yang mencapai Rp 287 miliar. Sepanjang kurun waktu 2008 hingga 2011 secara umum perekonomian kota langsa menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan level berbeda-beda. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mencapai 3,93 persen, kemudian pada tahun 2009 perekonomian tumbuh dengan 4,64 persen, tahun 2010 tumbuh 4,92 persen. Namun pada tahun 2011 hanya tumbuh sekitar 4,32 persen. Jika dilihat lebih rinci secara sektoral, hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2011, kecuali sektor pertambangan, berikut adalah grafik pertumbuhan ekonomi Kota Langsa. Gambar 4.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Langsa 2008 - 2011 persen 1,92 3,97 5,49 5,89 3,93 4,64 4,92 4,32 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Pertumbuhan Ekonomi Tanta Migas Universita Sumatera Utara Gambar 4.2. Pertumbuhan riil Sektor Ekonomi Kota Langsa, 2011 persen

4.2.2. Pertumbuhan Perekonomian Aceh Timur

Selama empat tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kabupaten Aceh Timur melambat bernilai negatif kecuali pada dua tahun terakhir. Di tahun 2011, pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 3,71 persen. Hal ini mengindikasikan pada tahun tersebut terjadi peningkatan produktivitas output secara agrerat. Kondisi ini juga dapat dinilai sebagai salah satu ukuran “keberhasilan” kinerja pembangunan ekonomi di Kabupaten Aceh Timur di tahun 2011. Dilihat secara sektor, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor keuangan yang tumbuh sebesar 14,85 persen. Pertumbuhan posistif terjadi pada seluruh sektor kecuali sektor pertambangan dan penggalian minus 0,32 persen, sehingga menjadikan perekonomian dengan migas Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2011 hanya mampu tumbuh 2,33 persen. 2,12 2,44 4,12 3,27 6,98 4,18 8,83 3,41 Pertanian Industri Pengolahan Listrik Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Universita Sumatera Utara Gambar 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Aceh Timur 2008 - 2011 persen Gambar 4.4. Pertumbuhan riil Sektor Ekonomi Aceh Timur, 2011 persen 4.2.3. Pertumbuhan Perekonomian Aceh Tamiang Dari tahun ke tahun PDRB Kabupaten Aceh Tamiang terus memperlihatkan suatu perkembangan yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang dengan migas tahun 2009 sebesar 2,14 persen dan mulai meningkat pada tahun 2010menjadi 3,19 persen dan terus mengalami peningkatan sebesar 4,74 persen pada tahun 2011. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang tentu tidak terlepas dari peran para pelaku ekonomi, masyarakat dan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonominya yang produktif. -0,94 -2,81 2,36 2,33 2,56 3,19 3,6 3,71 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas -0,32 3,58 9,24 8,62 9,73 9,33 14,85 3,14 I II III IV V VI VII VIII IX Universita Sumatera Utara Dilihat dari sektor-sektornya, pada tahun 2011 sebagian besar sektor mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor jasa sebesar 8,55 persen. Sektor lainnya masing-masing tumbuh sebagai berikut: sektor bangunan sebesar 5,44 persen; sektor angkutan dan komunikasi sebesar 5,44 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,06 persen; sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,83 persen; sektor industri pengolahan sebesar 4,66 persen; sektor pertanian sebesar 4,53 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,30 persen dan sektor yang paling kecil pertumbuhannya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 2,03 persen. Gambar 4.5. Pertumbuhan Ekonomi Aceh Tamiang 2008 - 2011 persen Grafik 4.6. Pertumbuhan riil Sektor Ekonomi Aceh Tamiang, 2011 persen 1,51 7,84 3,19 4,74 0,85 2,68 3,35 4,88 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas 4,53 4,83 4,66 4,3 5,44 2,03 5,44 5,06 8,55 Pertanian Pertambangan Penggalian Industri Pengolahan Listrik Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Universita Sumatera Utara

4.3. Pertumbuhan Pajak Daerah