Apresiasi Siswa terhadap Budaya Lokal

Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pada mata pelajaran IPS SD untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal yang dapat dijadikan pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas belajar- mengajar. Pengembangan model pembelajaran dilakukan dengan pendekatan penelitian dan pengembangan research and development. Oleh karena itu, efektifitas model pembelajaran hasil pengembangan dalam meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal diketahui melalui uji validasi model dengan membandingkannya dengan model pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan guru. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimen. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah instrumen apresiasi dan hasil belajar.

2. Apresiasi Siswa terhadap Budaya Lokal

Pembahasan pada bagian ini akan diawali dengan penjelasan tentang pengertian istilah apresiasi dan budaya. Philip dan Phil Wangsih, 2002 : 26 mengemukakan ”apresiasi dapat diartikan sebagai penghargaan dan pemahaman atas suatu hasil seni atau budaya serta menimbang suatu nilai, merasakan bahwa benda itu baik dan mengerti mengapa baik”. Suryatin 1997 : 50, berkaitan dengan pengertian apresiasi ini mengemukakan bahwa ”istilah apresiasi berasal dari appreciation dan bahasa Latinnya disebut apreciatic yang berarti mengindahkan atau menghargai”. Jadi, apresiasi merupakan pemahaman, penginterpretasian, serta penilaianpenghargaan seseorang terhadap hasil seni atau budaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Atmazaki 1992 : 144- 146 yang mengemukakan bahwa ada tiga indikator kemampuan mengapresiasi karya sastra atau budaya, yakni pemahaman, penginterpretasian, serta penilaianpenghargaan terhadap hasil seni atau budaya tertentu. Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Konsep budaya sendiri mengandung pengertian E. B. Taylor dalam Suprayekti : 2004 : 4.5 sebagai berikut : ”a complex whole which includes knowledge, belief, art, law, morals, customs, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society”. Budaya merupakan suatu kesatuan utuh yang kompleks yang termasuk pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat istiadat atau tradisi, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang dilakukan manusia sebagai seorang anggota dari suatu masyarakat. Oleh karenanya, apresiasi siswa terhadap budaya lokal mengandung pengertian kemampuan siswa memahami, menginterpretasi dan menilaimenghargai pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, adat istiadat atau tradisi, serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang dilakukan manusia sebagai seorang anggota dari suatu masyarakat lokal yang hidup, terpelihara, dibina dan dilestarikan pada komunitas tertentu dimana proses pendidikan tersebut berlangsung. Budaya lokal ini akan mempengaruhi perilaku masyarakatnya dalam mengarungi kehidupan, baik kehidupannya secara individual, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara. Budaya lokal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tradisi Tabot di Bengkulu. Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, yang dimaksud dengan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa memahami, menginterpretasi dan menilaimenghargai tradisi Tabot sebagai budaya lokal Bengkulu. Sebagai suatu kemampuan yang dapat dimiliki seseorang, apresiasi terhadap budaya dapat diukur. Atmazaki 1992 : 47-50 mengenai hal ini mengemukakan bahwa ada tiga pendekatan untuk mengukur apresiasi seseorang terhadap hasil seni atau budaya tertentu, yakni 1 mengamati langsung orang-orang yang diukur; 2 menanyakan Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kepada orang-orang yang diukur; dan 3 dengan tes. Namun juga diakui oleh Atmazaki bahwa sampai sekarang belum ada tes apresiasi yang baku, setiap peneliti biasanya merancang tes sendiri-sendiri untuk kepentingan penelitiannya. Berdasarkan tiga indikator apresiasi, yakni pemahaman, penginterpretasian serta penilaianpenghargaan, maka pengukuran apresiasi siswa terhadap budaya lokal dalam penelitian ini akan menggunakan kombinasi ketiga pendekatan tersebut di atas yang dirancang sesuai dengan karakteristik serta tingkat perkembangan dan kematangan siswa SD. Pendekatan observasi akan digunakan selama proses pengembangan model pembelajaran. Tes digunakan untuk mengukur aspek pemahaman, sementara kuesioner untuk mengukur aspek penginterpretasian dan penilaianpenghargaan dari apresiasi siswa terhadap budaya lokal. Instrumen tes dan kuesioner apresiasi digunakan pada uji validasi model pembelajaran hasil pengembangan.

E. Tujuan Penelitian