Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
yang cenderung melakukan kegiatan dengan bermain, bergerak, berkolaborasi serta secara aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sementara model
pembelajaran konvensional lebih mendorong siswa untuk menghapal.
3. Mendorong tercapainya penciptaan makna baru sebagai upaya memperoleh
pemahaman terpadu antara konsep IPS dan budaya. MPTBB memanfaatkan konteks budaya yang telah ada pada siswa sebagai pengalaman awal dalam proses
pembelajaran IPS. Pengalaman awal budaya siswa ini kemudian dikaitkan dengan konsep IPS relevan. Oleh karena itu, MPTBB menghasilkan pembelajaran IPS yang
bermakna bagi siswa. Siswa memperoleh pemahaman terpadu tentang konsep IPS dan budaya. Hal ini terbukti secara positif dan signifikan, dimana MPTBB dapat
meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal sekaligus penguasaannya terhadap materi pelajaran IPS.
Keempat, faktor pendukung bagi pengembangan MPTBB. Faktor faktor
pendukung keberhasilan pengembangan MPTBB adalah 1 kemauan dan motivasi guru untuk mengubah pandangan dan cara-cara konvensional yang selama ini
diimplementasikan dalam pembelajaran IPS; 2 kemampuan guru dalam menciptakan suasana kondusif dalam proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai sentral;
3 dukungan kepala sekolah dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang memungkinkan terciptanya iklim kondusif bagi guru dalam mengimplementasikan MPTBB; 4
dukungan guru bidang studi lain yang juga tertarik untuk mengimplementasikan MPTBB; 5 antusiasme siswa yang tinggi mengingat MPTBB dikembangkan sesuai dengan
karakteristik siswa SD; 6 ketersediaan prasarana-sarana, baik sumber, alat maupun
Alexon, 2009 Pengembangan Model Pembelajaran ...
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
media yang relevan dengan budaya lokal maupun pelajaran IPS, khususnya buku sumber supplement MPTBB; dan 7 antusiasme Pemerintah Daerah, baik Kota maupun Provinsi
Bengkulu, yang menganggap pengembangan MPTBB merupakan bagian dari upaya menjadikan Kota Bengkulu sebagai Kota Pelajar dan pengembangan wisata internasional
yang berbasis sumber daya alam, budaya dan sejarah.
Kelima, faktor penghambat bagi pengembangan MPTBB. Ada beberapa faktor
yang kemungkinan akan mengurangi optimalisasi MPTBB. Faktor-faktor tersebut adalah : 1 guru membutuhkan waktu yang lebih untuk adaptasi sebelum mengimplementasikan
MPTBB agar hasilnya optimal diperlukan persiapan, pelatihanpembekalan agar guru lebih memahami MPTBB sebelum mengimplementasikannya; 2 penegakan disiplin
kelas siswa perlu lebih ketat agar tidak mengganggu proses pembelajaran; dan 3 keterbatasan waktu, dimana kekurang-ketatan guru dalam mengelola waktu yang tersedia
dapat mengakibatkan hasil MPTBB kurang optimal.
B. Implikasi